Asam Lambung Naik saat Menstruasi? Kenali Pemicu dan Cara Mengatasinya

Kram perut merupakan gejala yang umum dialami perempuan saat menstruasi. Tapi girls, pernah tidak mengalami kram perut yang ditambah dengan rasa panas di dada? Kalau pernah, bisa jadi itu disebabkan oleh asam lambung naik. Nah, mungkin kamu bingung apa hubungannya menstruasi dengan asam lambung, dan kenapa keduanya bisa muncul bersamaan. Baca lebih lanjut artikel ini untuk tahu jawabannya, yuk!

Penyebab Asam Lambung Naik saat Menstruasi

Asam lambung naik (refluks asam) adalah kondisi ketika kandungan asam klorida di lambung mengalir naik hingga ke kerongkongan. Senyawa ini sebetulnya bertugas untuk membantu memecah makanan dan melindungi lambung dari patogen (parasit pembawa penyakit), seperti bakteri. Namun ketika jumlahnya bertambah, cairan asam ini dapat naik ke kerongkongan dan menimbulkan rasa panas di dada (heartburn).

Menjelang menstruasi, kadar progesteron meningkat. Hal ini juga dapat memicu lower esophagel sphincter atau “LES” (katup antara lambung dan kerongkongan yang membuka dan menutup secara otomatis) mengalami relaksasi dan mendorong cairan asam lambung  naik ke kerongkongan saat siklus menstruasi dimulai.

Selain itu, kenaikan kadar progesteron menjelang siklus pertama dimulai juga biasanya diikuti dengan perubahan nafsu makan, yang membuatmu merasa tidak kenyang atau selalu ingin makan meskipun belum lama melakukannya. Perubahan pola makan ini juga dapat meningkatkan kadar asam lambung dan menimbulkan heartburn ketika siklus menstruasi dimulai.

Baca Juga: Fast Food dan Menstruasi, Apakah Ada Kaitannya?

Pemicu Naiknya Asam Lambung saat Menstruasi

Berdasarkan penjelasan di atas, perubahan pola makan menjelang atau di awal siklus menstruasi dapat menjadi penyebab refluks asam. Melansir dari laman MedicalNewsToday, berikut adalah jenis makanan dan kebiasaan makan yang dapat memicu naiknya asam lambung:

• Kafein
• Alkohol
• Makanan berlemak
• Makanan pedas
• Tomat dan saus tomat
• Bawang merah dan bawang putih
• Makan dalam porsi besar
• Berbaring dalam 2-3 jam setelah makan
• Mengonsumsi cokelat, minuman bersoda, dan jus asam

Baca Juga: Apa Itu Stress Eating? Apakah Bisa Memengaruhi Menstruasi?

Cara Mengatasi Refluks Asam

Untuk mengatasi masalah asam lambung naik saat menstruasi, kamu bisa mulai menerapkan beberapa hal berikut:

• Mengubah pola makan. Pola dan jenis makanan yang dikonsumsi dapat menyebabkan terjadinya refluks asam. Untuk mencegahnya, kamu bisa mencoba untuk mengatur jadwal makan, menghindari beberapa jenis makanan (seperti makanan pedas, asam, berlemak), serta membatasi konsumsi makanan yang dapat menyebabkan refluks asam (seperti cokelat).
• Memperbanyak minum air. Minum minimal 2 liter setiap hari dapat membantu menetralkan asam lambung dan juga mencegah dehidrasi. Untuk itu, kamu bisa membiasakan diri untuk memperbanyak minum air saat menstruasi.
• Minum teh herbal. Selain air, kamu juga bisa meminum teh herbal seperti chamomile, jahe, atau peppermint yang dapat membantu menenangkan sistem pencernaan dan meredakan heartburn. Beberapa teh herbal juga terbukti dapat membantu tidur malam lebih nyenyak.
• Makan dalam porsi kecil. Kebiasaan makan dalam porsi kecil namun lebih sering akan membantu kurangi beban lambung saat memproses makanan. Hal ini akan membuat potensi asam lambung naik menjadi berkurang.
• Hindari makan larut malam. Sering mengonsumsi makan malam menjelang tidur juga dapat memicu kenaikan asam lambung. Untuk itu, usahakan untuk tidak makan dalam porsi besar kurang dari 2 atau 3 jam sebelum tidur.
• Mengonsumsi obat-obatan. Jika refluks asam sudah cukup mengganggu keseharian, kamu dapat berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan resep obat penetral asam lambung.

Pilihan dan pola makan adalah salah satu penyebab utama kenaikan asam lambung. Saat menstruasi, perubahan hormon menjadi faktor utama yang memicu refluks asam. Oleh karena itu,  sebaiknya kamu menjaga makan pada hari-hari menjelang siklus menstruasi kamu dimulai, agar masalah asam lambung naik bisa kamu hindari.

Untuk masalah kesehatan, reproduksi, juga masalah menstruasi lainnya bisa kamu tanyakan melalui Ask dr. Laurier yang akan dijawab langsung oleh dokter obgyn yang sudah berpengalaman.

Saat menstruasi, kamu bisa menggunakan Laurier Daun Sirih. Laurier Daun Sirih dilengkapi dengan Lapisan Antibakteri Proteksi 99,9% yang mengandung ekstrak natural daun sirih dan daun sage yang melawan pertumbuhan bakteri, jamur, serta 10 jam cegah bau.

Laurier Daun Sirih juga telah allergy tested, teruji klinis tidak menimbulkan iritasi dan alergi sehingga nyaman digunakan. Laurier Daun Sirih berukuran tipis, sehingga nyaman kamu gunakan sehari-hari. Laurier Daun Sirih, 10 jam cegah bau, ZERO khawatir BOCOR saat beraktivitas.