Yuk, Bedah Mitos-Mitos Seputar Selaput Dara!
Ada banyak misinformasi atau mitos tentang kesehatan maupun organ tubuh wanita yang beredar dan dipercaya oleh masyarakat luas. Padahal, memercayai satu atau bahkan semua kesalahpahaman itu bisa berbahaya bagi wanita. Salah satu misinformasi yang masih banyak beredar adalah tentang selaput dara yang jadi tanda keperawanan. Maka dari itu, yuk kita bedah mitos seputar selaput dara supaya kamu nggak salah memahami lagi!
Apa itu selaput dara?
Menurut situs The Ohio State Health & Discovery, hymen atau selaput dara adalah jaringan tipis di bibir vagina yang tersisa dari pembentukan vagina pada masa perkembangan embrio. Pada umumnya, selaput dara berbentuk cincin sejak wanita lahir.
Seiring berjalannya waktu, ukuran, bentuk, dan ketebalan selaput dara setiap wanita akan mengalami perubahan sesuai dengan kondisi fisik dan faktor-faktor lainnya. Beberapa wanita juga akan merasakan sakit atau pendarahan ketika selaput daranya “sobek”, namun sebagian besar wanita tidak merasakan apa-apa ketika selaput daranya menipis dan meregang.
Lantas apakah fungsi hymen? Berhubung jaringan tipis ini adalah “sisa” dari proses pembentukan organ tubuh lain, selaput dara sebetulnya tidak memiliki fungsi apa pun buat tubuh maupun sistem reproduksi kamu. Segelintir orang meyakini jika jaringan ini bertugas untuk menjaga bakteri atau benda asing dari vagina. Namun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hipotesis tersebut.
Baca Juga: Kenapa ya Tekstur Cairan Vagina Bisa Berbeda Tiap Waktu?
Bedah mitos seputar selaput dara
Mitos 1: Selaput dara menutupi vagina
Selaput dara memang merupakan sebuah jaringan tipis yang berada di bibir vagina. Namun, ini tidak berarti bahwa selaput dara menutupi keseluruhan bibir vagina. Sebab, jaringan ini umumnya berbentuk seperti donat yang berlubang di tengah, atau beberapa lubang kecil pada sebagian kecil wanita.
Meski begitu, sejumlah wanita ada juga yang terlahir dengan selaput dara tanpa lubang dan memerlukan proses pembedahan kecil agar cairan menstruasinya dapat keluar dari vagina. Ada pula beberapa wanita yang terlahir dengan selaput dara yang sangat kecil atau tanpa selaput dara sama sekali. Tapi, ini bukan sebuah ketidaknormalan sehingga tidak memerlukan perhatian medis khusus, ya!