ask dr laurier
Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Menstruasi Telat, Mungkinkah Herpes Genital Penyebabnya?

Menstruasi Telat, Mungkinkah Herpes Genital Penyebabnya?

Author: Tim Edukasi Laurier

18 Aug 2025

Menstruasi Telat, Mungkinkah Herpes Genital Penyebabnya?

Herpes genital merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus dan bisa menyerang laki-laki maupun perempuan, khususnya yang aktif secara seksual. Namun, apakah pada perempuan penyakit ini bisa memengaruhi siklus menstruasi? Yuk. cari tahu jawabannya serta berbagai informasi lain seputar herpes genital di sini, Girls!

Apa Itu Herpes Genital dan Penyebabnya?

Herpes genital adalah penyakit yang menyerang alat kelamin, baik laki-laki maupun perempuan, dan menyebabkan munculnya luka melepuh di area tersebut. Pada perempuan, luka akibat herpes genital tidak hanya memengaruhi vulva saja, yaitu bagian luar alat kelamin, melainkan juga area lainnya, seperti:

  •      Vagina.
  •      Serviks (leher rahim).
  •      Anus dan lubang anus.
  •      Rektum.
  •      Pantat.
  •      Selangkangan.

Herpes genital disebabkan oleh dua jenis virus, yaitu herpes simplex virus-1 (HSV-1) yang menjadi penyebab terjadinya herpes oral atau herpes mulut dan herpes simplex virus-2 (HSV-2) yang banyak terjadi pada herpes genital.

Baca Juga: Radang Vagina, Penyebab dan Faktor Risikonya. Cari Tahu, yuk!

Jenis Infeksi Herpes Genital

Herpes genital adalah salah satu penyakit yang tidak bisa sembuh secara penuh dan bisa menimbulkan infeksi kembali. Oleh karena itulah, infeksi pada herpes genital dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:

 

  • Infeksi Pertama: Kondisi di mana kamu baru pertama kali mendapatkan infeksi ini.
  • Infeksi Berulang: Kondisi di mana kamu mendapatkan infeksi ini untuk kedua kalinya atau lebih.      

 

Gejala Herpes Genital

Gejala herpes genital bisa berbeda tergantung pada jenisnya, yaitu gejala saat infeksi pertama atau infeksi berulang. Berikut ini adalah gejala untuk kedua kondisi tersebut:

Infeksi Pertama

Gejala herpes genital umumnya muncul sekitar 20 hari setelah terinfeksi. Beberapa gejalanya yaitu:

  • Demam.
  • Nyeri pada tubuh.
  • Mudah lelah.
  • Terasa gatal dan sensasi terbakar pada kelamin.
  • Sakit kepala.
  • Adanya luka melepuh di area kelamin.
  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Keputihan berlebihan.

Baca Juga: Suka Gatal di Area Vagina? Bisa Jadi Kamu Alami Vaginitis!

Infeksi Berulang

Infeksi berulang terjadi ketika seseorang sudah pernah terinfeksi penyakit ini dan suatu saat penyakitnya kambuh kembali sehingga menginfeksi area kelamin. Gejala pada infeksi berulang ini pada umumnya tidak terlalu berat dibandingkan dengan gejala awal karena tubuh      sudah membentuk antibodi untuk virus ini.

Beberapa gejala yang bisa dirasakan, yaitu:

  • Munculnya luka lepuh di area kelamin.
  • Nyeri pada alat kelamin.
  • Adanya sensasi terbakar pada alat kelamin.
  • Demam disertai sakit kepala.

Penularan Herpes Genital

Baik infeksi pertama maupun infeksi berulang, gejala yang muncul dirasakan beberapa waktu setelah tubuh terinfeksi. Hal inilah yang membuat penderitanya sering kali tidak menyadari bahwa tubuhnya telah terinfeksi oleh HSV-2 dan berpotensi menularkannya pada orang lain. Berikut ini adalah beberapa cara penularan penyakit ini:

 

  • Seks oral. Seorang yang telah terinfeksi HSV-1 dan melakukan seks oral pada orang lain akan berpotensi menularkan virus ini ke alat kelamin orang tersebut.
  • Hubungan seksual. Herpes genital termasuk penyakit menular seksual, sehingga dapat menular saat melakukan hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi.
  • Persalinan. Seorang ibu yang terinfeksi HSV-2 dan melakukan persalinan secara normal, berpotensi menularkan virus ini kepada bayinya.

 

Kontak fisik selain berhubungan seksual atau kontak fisik dengan alat kelamin, tidak akan menyebabkan virus HSV-2 menular. Misalnya seperti berciuman, berjabat tangan, berpelukan, dan kontak fisik lainnya.

Pengobatan Herpes Genital

Penyakit ini tergolong penyakit seumur hidup dan belum ada obat yang bisa benar-benar menghilangkan virus ini, sehingga sekalinya terinfeksi oleh HSV-1 maupun HSV-2, maka virus ini akan menetap di dalam tubuh. Itulah mengapa bisa terjadi infeksi berulang yang bisa muncul kapan saja.

Pengobatan penyakit ini dilakukan dengan pemberian antivirus yang berfungsi untuk:

  1. Membantu proses penyembuhan luka.
  2. Menurunkan potensi terjadinya infeksi berulang.
  3. Mengurangi tingkat keparahan gejala yang muncul saat infeksi berulang.
  4. Mengurangi potensi penularan virus HSV-2 pada pasangan.

Selain itu, jika seseorang atau pasangannya sudah memiliki riwayat herpes genital, ada baiknya melakukan konsultasi pada dokter terlebih dahulu mengenai keamanan melakukan hubungan seksual, untuk mencegah risiko penularan.

Pengaruh Herpes Genital pada Menstruasi

Bagaimana dengan siklus menstruasi? Mungkinkah infeksi virus ini juga bisa memengaruhi siklus menstruasi menjadi tidak beraturan?

Jawabannya adalah bisa. herpes genital ternyata dapat menyebabkan gangguan menstruasi, tetapi biasanya bersifat tidak langsung. Virus herpes simplex tipe 2 (HSV-2) yang menyebabkan herpes genital tidak secara langsung mengganggu produksi hormon reproduksi, namun infeksi ini bisa memicu faktor-faktor yang memengaruhi siklus menstruasi.

Infeksi herpes genital dapat menyebabkan stres yang bersifat fisik dan psikis sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan hormon stres kortisol, yang dapat mempengaruhi hormon pengatur siklus menstruasi. Selain itu, kondisi peradangan atau bahkan jika sampai menyebabkan penurunan berat badan, kemungkinan juga dapat memengaruhi siklus menstruasi.

Jadi, jika kamu sudah memiliki riwayat penyakit ini dan suatu saat mengalami perubahan pada siklus menstruasi, kamu bisa melakukan konsultasi ke dokter atau konsultasi secara online di Ask dr. Laurier. Selain pertanyaan mengenai siklus menstruasi yang terlambat, kamu juga bisa bertanya hal lain seputar reproduksi, seperti darah haid keluar sedikit, nyeri menstruasi, dan lain sebagainya. Semua pertanyaanmu akan dijawab langsung oleh dokter obgyn berpengalaman.

Menstruasi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi berulang. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang memicu virus untuk aktif kembali. Namun, penanganan cepat dapat membantu meringankan gejala yang terjadi. Caranya yaitu dengan meminta obat antivirus pada dokter yang menangani penyakitmu. Dokter biasanya akan meresepkan obat yang bisa kamu konsumsi pada saat gejala awal infeksi berulang muncul.

Selama menstruasi, kamu bisa menggunakan Laurier Healthy Skin, pembalut pertama yang teruji klinis menjaga kesehatan kulit area kewanitaan dan aman untuk kulit sensitif. Dilengkapi dengan 3D pori bergelombang yang meningkatkan 80% sirkulasi udara, karena permukaan pembalut tidak bersentuhan sepenuhnya dengan kulit area kewanitaan.

Laurier Healthy Skin menyerap cairan seketika, sehingga permukaan tetap kering dan tidak terasa lengket di kulit, serta memiliki permukaan yang extra lembut dan nyaman di kulit. Cegah Lembap, Cegah Iritasi!

Related Articles

05 Dec 2019

3 Jenis Ruam di Area Vagina

Girls, pernah nggak sih, merasa gatal di area kulit sekitar vagina? Kalau rasa gatal tersebut berleb...
13 Nov 2019

2 Jenis Infeksi di Area Vagina yang Harus Kamu Tahu!

Girls, kamu tau nggak, kalau area genital atau yang dikenal secara spesifik sebagai vagina, ternyata...
20 Jun 2019

Kondom Cegah Kanker Leher Rahim

Para pakar kesehatan dunia mengungkapkan bahwa setidaknya satu kali dalam hidupnya, setengah dari pe...