ask dr laurier
Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Pemeriksaan Medis Pranikah, Pentingkah?

Pemeriksaan Medis Pranikah, Pentingkah?

Author: Tim Edukasi Laurier

25 Sep 2024

Pemeriksaan Medis Pranikah, Pentingkah?

Menikah adalah salah satu momen penting dalam hidup. Nah, untuk memastikan pernikahan yang sehat dan bahagia, maka penting untuk melakukan premarital check-up. Premarital check-up atau yang juga dikenal dengan medical check-up (MCU) pranikah, sebaiknya dilakukan beberapa bulan sebelum pernikahan.

Waktu yang paling direkomendasikan untuk melakukan premarital check-up adalah enam bulan sebelum menikah. Yuk, cari tahu tentang premarital check-up di artikel ini!

Apa Itu Premarital Check-up?

Premarital check-up merupakan serangkaian pemeriksaan kesehatan yang perlu dilakukan sebelum menikah. Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan untuk membantu mengetahui apakah ada masalah kesehatan yang dialami dan perlu dilakukan tindakan pencegahan.

Apabila ditemukan masalah kesehatan ketika pemeriksaan, nantinya akan dilakukan tindakan pencegahan yang sesuai dengan kondisi yang kamu alami sehingga dapat meminimalisir risiko yang muncul.

Kenapa Premarital Check-up Penting?

Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah dapat memberikan berbagai manfaat—baik untukmu dan pasangan. Berikut adalah manfaatnya:

  • Riwayat kesehatan kedua calon pasangan bisa diketahui di awal seperti mendeteksi apakah ada penyakit menular yang diderita, misalnya Hepatitis C, Hepatitis B, Torch, dan HIV/AIDS.
  • Deteksi kelainan genetik seperti hemofilia (kondisi di mana darah sukar untuk membeku), thalasemia (kelainan darah akibat kurangnya hemoglobin), dan anemia sel sabit (menempelnya sel sabit pada pembuluh yang membuat aliran darah terhambat).

Baca Juga: Kelainan Rahim Ini Bisa Sebabkan Susah Hamil, Benarkah?

Apa Saja yang Perlu Diperiksa?

Untuk pemeriksaannya, ada beberapa seperti USG Ginekologi yang bermanfaat untuk mengecek masalah kesehatan organ reproduksi. Selain itu, penyakit menular seksual yang berguna untuk mengantisipasi penularan penyakit sebelum aktif berhubungan seksual.

Serta, tes kesuburan untuk mengetahui organ reproduksi dapat mendukung terjadinya kehamilan alami dan pemeriksaan darah, rhesus, dan kelainan darah untuk mengetahui kecocokan rhesus dan mendeteksi kelainan darah. Untuk ulasan lebih detailnya bisa dicek di bawah ini, ya!

1. USG Ginekologi

Pertama, kamu bisa melakukan pemeriksaan USG ginekologi yang bertujuan untuk membantu mendeteksi masalah kesehatan pada organ reproduksi seperti infeksi dan masalah kesuburan. Beberapa kondisi yang dicek ketika pemeriksaan USG ginekologi ini, antara lain;

  • Mioma uteri, tumbuhnya tumor atau jaringan yang tidak normal di dalam dan luar rahim. Belum diketahui pasti penyebabnya, tetapi kekurangan vitamin D, gangguan hormon reproduksi, dan berat badan berlebih diduga bisa meningkatkan potensi mioma uteri.
  • PCOS, sindrom polikistik ovarium atau PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome) merupakan gangguan hormon yang terjadi di usia subur. Kondisi ini dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi terganggu.
  • Kista ovarium, kantung berisi cairan yang tumbuh di bagian indung telur (ovarium). Biasanya, kondisi ini muncul selama ovulasi dan umumnya tidak berbahaya.

2. Penyakit Menular Seksual

Kedua, melakukan pemeriksaan penyakit menular seksual (PMS)—infeksi yang ditularkan melalui vaginal, anal (dubur), oral (mulut), transfusi darah, dan berbagi jarum suntik dengan penderita penyakit menular seksual. Pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan berbagai metode seperti tes darah (dokter memakai jarum kecil yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah di lengan).

Selain itu, tes urin, di mana kamu diarahkan untuk menampung urin di dalam wadah ketika buang air kecil. Serta, tes swab, prosedur pemeriksaan yang dilakukan dengan mengambil sampel lendir di tubuh tertentu memakai aplikator. Beberapa jenis penyakit menular seksualnya, seperti:

  • Gonore, kencing nanah yang disebabkan karena bakteri Neisseria Gonorrhoeae;
  • Sifilis, penyakit raja singa yang menimbulkan luka di bagian mulut maupun alat kelamin;
  • HIV, disebabkan karena virus Human Immunodeficiency Virus yang ditularkan lewat kontak fisik, hubungan seksual, penggunaan jarum suntik secara bergantian, dan transfusi darah dari penderita HIV;
  • Herpes Genital, diakibatkan infeksi virus Herpes Simplex (HSV) yang ditularkan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
  • HPV (Human Papillomavirus), ditularkan lewat hubungan seksual atau kontak langsung dengan penderita yang terinfeksi virus HPV.

3. Tes Kesuburan

Ketiga, melakukan pengecekan kesuburan yang bertujuan untuk mengetahui organ reproduksi dapat mendukung terjadinya kehamilan secara alami. Selain itu, tes ini juga bermanfaat untuk mengecek kondisi dan kelainan ginekologi yang mungkin saja dapat memengaruhi kesuburan. Beberapa tes kesuburan yang bisa kamu lakukan, di antaranya:

  • Screening HSG (Histerosalpingografi), tes kesuburan yang dilakukan untuk mengecek bagian rahim dan tuba falopi.
  • USG Vagina, dilakukan untuk mendeteksi kehamilan di tahap awal. kehamilan, keguguran, dan kista.
  • Histeroskopi, bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya perdarahan dan kondisi rahim.
  • Laparoskopi, mengecek kondisi organ dan rahim yang jadi faktor penyebab ketidaksuburan seperti radang panggul dan endometriosis.

Baca Juga: Adakah Hubungan antara Sakit Saat Menstruasi dengan Kesuburan?

4. Pemeriksaan Golongan Darah dan Kelainan Darah

Keempat, melakukan pemeriksaan golongan darah dan rhesus yang bertujuan untuk memastikan kondisi genetik dan mengetahui kecocokan rhesus. Apabila memiliki rhesus berbeda, kemungkinan akan mengandung janin dengan rhesus berbeda. Kondisi ini bisa menyebabkan bayi menderita sakit kuning, lemas, dan pucat.

Selain itu, kamu juga bisa melakukan tes kelainan darah yang bermanfaat untuk mengecek kondisi kelainan darah. Dengan melakukan tes, maka dapat menunjukkan adanya kelainan genetika, seperti hemofilia (kelainan yang terjadi di sistem peredaran darah) dan thalasemia (kelainan karena kekurangan hemoglobin (Hb) normal di sel darah merah.

Melakukan pemeriksaan pranikah tidak hanya penting untuk kesehatanmu dan pasangan, tetapi juga sebagai langkah awal dalam membangun fondasi yang kuat sebelum menikah. Kalau kamu punya pertanyaan seputar gangguan reproduksi, masalah kesuburan, siklus menstruasi, cara melancarkan haid, kehamilan, dan lainnya bisa bertanya ke Ask dr. Laurier. Semua pertanyaan yang kamu tanyakan akan dijawab oleh dokter obgyn yang sudah berpengalaman.

Ketika menstruasi, kamu bisa gunakan Laurier Healthy Skin, pembalut pertama yang teruji klinis mencegah lembap dan iritasi serta menjaga kesehatan kulit area kewanitaan. Dengan inovasi baru 3D Pori Bergelombang, meningkatkan 80% sirkulasi udara karena permukaan pembalut tidak bersentuhan sepenuhnya dengan kulit area kewanitaan.

Laurier Healthy Skin juga memiliki permukaan ekstra lembut, yang menyerap cairan seketika sehingga permukaan pembalut tetap kering. Cegah lembap, cegah iritasi!

Related Articles

20 Jun 2019

Penyebab Infeksi dan Bau di Area Miss V

Kulit di sekitar vagina diketahui sebagai area yang paling sensitif. Tak hanya terhadap rangsangan, ...
03 Jan 2019

Body Blues Mengganggu Banget, sih!

    Mungkin kamu sering dengar yang namanya baby blues, tapi kalau body blues ki...
27 Jun 2019

3 Hal Penting Merawat Payudara

Di usia remaja, saat menjalani masa puber, payudaramu pasti lagi bertumbuh. Selain bentuk dan ukuran...