Mitos Tentang Ukuran Payudara
Ada dua hal yang sering diperdebatkan sama perempuan tentang ukuran payudara. Apa aja sih? Pertama, ukuran payudara yang besar cenderung lebih banyak menghasilkan ASI, dan kedua adalah, ukuran payudara yang besar lebih gampang mengalami kanker. Hmm…kira-kira kedua hal ini benar nggak ya?
Hal utama yang perlu dipahami adalah, sebenarnya ukuran payudara ditentukan oleh lapisan jaringan lemak. Jadi, semakin banyak lemak seorang perempuan, maka akan semakin besar ukuran payudaranya. Sedangkan, produksi ASI pada dasarnya dipengaruhi oleh hormon.
Dari berbagai hasil penelitian diketahui bahwa dalam kondisi kesehatan ibu menyusui yang normal, frekuensi menyusui yang tinggi, justru akan meningkatkan produksi ASI. Sedangkan hal yang menyebabkan terhambatnya produksi ASI bukanlah ukuran payudara, melainkan faktor kelelahan fisik, stres dan depresi yang biasanya dialami perempuan setelah melahirkan.
Di sisi lain, para ahli penelitian menemukan bahwa ukuran payudara juga nggak berhubungan dengan risiko mengalami kanker. Karena tebalnya jaringan lemak di payudara juga bisa diakibatkan oleh kondisi obesitas, sehingga lemak memicu produksi kadar hormon estrogen yang berlebih. Inilah yang sebenarnya harus kamu perhatikan, Girls. Kondisi estrogen yang nggak seimbang ini bisa meningkatkan risiko kanker pada seorang perempuan.
Makanya, para ahli menyarankan supaya perempuan selalu melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan, setelah menstruasi untuk memastikan nggak adanya gejala-gejala yang perlu diperhatikan. So, jangan lupa rajin melakukan SADARI (periksa payudara sendiri) setiap bulan ya, Girls!
Mitos mana nih, yang masih kamu percaya sampai sekarang, Girls? Karena sekarang kamu udah tau faktanya, jadi jangan percaya lagi sama mitos-mitos itu ya! Yuk, share info ini ke teman-temanmu yang lain, biar mereka juga tau kebenarannya!