Girls, pernahkah kamu merasa wajah dan dadamu tiba-tiba terasa panas padahal sedang tidak melakukan aktivitas yang dapat menguras tenaga dan memicu keringat berlebih? Hmm, bisa jadi kamu tengah mengalami hot flashes. Yuk, cari tahu tentang hot flashes di kelanjutan artikel ini!

Apa Itu Hot Flashes?

Menyadur dari Mayo Clinic, hot flashes diartikan perasaan atau sensasi panas yang muncul secara tiba-tiba di tubuh bagian atas dengan durasi 30 detik sampai beberapa menit—bahkan bisa lebih lama. Biasanya, tubuh yang rentan mengalami hot flashes adalah bagian dada, leher, dan wajah. Selain memicu keringat, sensasi panas yang dirasakan karena hot flashes juga dapat menyebabkan wajah memerah.

Nah, munculnya hot flashes bisa berbeda-beda pada setiap wanita. Sebagian wanita mungkin tidak menyadari kalau dirinya tengah mengalami hot flashes dan menganggap sensasi panas yang dirasakan hanyalah kegerahan biasa. Namun, sebagiannya lagi bisa jadi mengetahuinya karena kondisinya sudah mengganggu aktivitas sehari-hari akibat banyaknya keringat yang keluar.

Baca Juga: Apa Itu Terapi Hormon?

Apa Saja Penyebabnya?

Masih belum diketahui secara pasti penyebab munculnya hot flashes. Akan tetapi, kondisinya sering kali dikaitkan dengan perubahan hormon yang terjadi pada tubuh wanita di masa perimenopause atau vasomotor (VMS) dan menopause. Perubahan hormon ini ditandai dengan menurunnya kadar estrogen, yang menyebabkan tubuh jadi lebih sensitif terhadap perubahan suhu.

Namun demikian, tidak semua wanita yang memasuki masa perimenopause dan menopause mengalami hot flashes. Di samping itu, selain karena perubahan hormon, kemunculan hot flashes juga bisa dipicu oleh beberapa hal ini, di antaranya:

• Kecemasan, gangguan kecemasan biasanya menyebabkan beberapa gejala, termasuk peningkatan keringat, detak jantung berpacu, dan hot flashes. Itulah sebabnya ketika kamu mengalami cemas berlebih, maka sensasi panas tiba-tiba bisa dirasakan.
• Berat badan berlebih, kelebihan berat badan juga dapat memicu hot flashes. Kondisinya terjadi karena metabolisme tubuh melambat akibat terjadi penumpukan lemak. Orang yang punya banyak cadangan lemak akan lebih mudah merasa panas.
• Makanan dan minuman, minuman berkafein dan makanan pedas pun dapat menyebabkan tubuh panas. Soalnya, makanan pedas dapat merangsang ujung lidah mengaktifkan peningkatan suhu tubuh karena itulah bisa memicu keringat.
• Kamar tidur terlalu panas, tidur dengan kondisi kamar yang panas, maka bisa membuat tubuh menjadi gerah. Apalagi, kalau memakai pakaian yang tidak menyerap keringat dan selimut tebal.