ask dr laurier
Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Dehidrasi dan Pengaruhnya pada Nyeri Menstruasi

Dehidrasi dan Pengaruhnya pada Nyeri Menstruasi

Author: Tim Edukasi Laurier

30 Dec 2025

Dehidrasi dan Pengaruhnya pada Nyeri Menstruasi

Dehidrasi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, dan ternyata juga bisa memengaruhi menstruasi. Seperti apa pengaruhnya? Yuk, cari tahu selengkapnya di artikel berikut!

Penyebab dan Gejala Dehidrasi

Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan cairan lebih banyak daripada yang masuk, sehingga keseimbangan cairan di dalam tubuh menjadi terganggu. Umumnya, cairan tubuh keluar melalui sistem ekskresi, yaitu mekanisme alami tubuh untuk mengolah dan membuang zat sisa metabolisme serta racun. Zat sisa dan racun dalam tubuh tersebut dibuang melalui:

  • Keringat.
  • Feses.
  • Urine.
  • Udara dalam sistem pernapasan.

Dehidrasi dapat terjadi ketika proses pengeluaran cairan tubuh berlangsung berlebihan atau tidak normal, sehingga jumlah cairan yang keluar lebih banyak daripada yang masuk. Misalnya saja, keluar keringat berlebihan karena udara yang sangat panas atau saat kamu mengalami diare.

Selama menstruasi, fluktuasi hormon estrogen dan progesteron dapat memengaruhi regulasi cairan dan elektrolit dalam tubuh. Selain itu, peningkatan prostaglandin juga berperan dalam kontraksi rahim dan rasa nyeri, yang dapat terasa lebih berat bila tubuh berada dalam kondisi dehidrasi.

Tidak hanya itu, dehidrasi juga dapat memperberat kram menstruasi karena otot menjadi lebih mudah mengalami kejang dan kontraksi terasa lebih kuat. Kondisi kekurangan cairan juga dapat meningkatkan sensitivitas terhadap nyeri, sehingga kram yang biasanya ringan terasa lebih menyakitkan

Biasanya, risiko dehidrasi akan semakin tinggi ketika volume darah menstruasi cukup deras. Saat mengalami dehidrasi, tubuh akan menunjukkan beberapa gejala awal, yaitu:

  1. Merasa haus.
  2. Kulit, bibir, dan mulut terasa kering.
  3. Jarang atau kesulitan buang air kecil.
  4. Urine berwarna lebih gelap dan baunya lebih menyengat.
  5. Tubuh terasa lemas dan lelah.
  6. Pusing.

Jika dehidrasi tidak ditangani secara tepat setelah gejala awal muncul, maka tubuh bisa menunjukkan gejala dehidrasi berat, yaitu:

  1. Jantung berdetak cepat.
  2. Kram otot. 
  3. Kebingungan atau disorientasi.
  4. Pingsan.

Komplikasi dan Pengobatan Dehidrasi

Tubuh manusia mengandung 50-70% cairan, tergantung pada jenis kelamin dan usia. Cairan tubuh ini memiliki banyak fungsi penting, yaitu:

  1. Menjaga kesehatan otak.
  2. Mengeluarkan racun dan zat sisa hasil metabolisme tubuh.
  3. Menjaga kelembapan kulit.
  4. Melumasi sendi untuk menjaganya tetap lentur.
  5. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
  6. Mengatur suhu tubuh.
  7. Menjaga kelembapan organ tubuh.

Karena cairan tubuh memiliki banyak fungsi penting, kekurangannya dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Berikut adalah masalah kesehatan yang bisa terjadi akibat dehidrasi:

  1. Kerusakan organ tubuh.
  2. Muncul banyak luka pada kulit akibat terlalu kering.
  3. Asidosis laktat, yaitu penumpukan asam laktat dalam darah yang bisa menyebabkan penurunan pH pada darah.
  4. Gagal ginjal.
  5. Serangan jantung.
  6. Penurunan fungsi otak.
  7. Kematian.

Penanganan dehidrasi tergantung pada tingkat keparahannya. Jika dehidrasi masih ringan dan baru menunjukkan gejala awal, kamu masih bisa menanganinya sendiri di rumah. Caranya yaitu dengan banyak mengonsumsi air putih, cairan elektrolit, atau cairan lainnya seperti air kelapa atau jus buah.

Namun, pada kasus dehidrasi berat, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih intensif. Biasanya, pengobatan dilakukan dengan pemberian cairan elektrolit dan cairan intravena atau infus jika diperlukan untuk mengembalikan cairan tubuh secara cepat.

Bagaimana Dehidrasi Memengaruhi Menstruasi?

Perubahan hormon yang terjadi selama menstruasi dapat menyebabkan gangguan keseimbangan pada cairan tubuh, sehingga tubuh memerlukan cairan yang lebih banyak dari hari biasanya. Jika kebutuhan cairan tidak terpenuhi, dehidrasi dapat menyebabkan beberapa hal berikut:

1. Kram perut yang lebih menyakitkan

Kram perut saat menstruasi sebenarnya adalah hal yang umum. Namun, dehidrasi dapat memperparah kram akibat penurunan volume darah. Kondisi ini dapat mengurangi kadar oksigen yang dikirimkan ke rahim, sehingga kontraksi otot pada rahim akan lebih berat dan menyakitkan.

2. Tubuh terasa lebih lelah

Dehidrasi dapat menyebabkan suplai oksigen ke sel darah merah berkurang. Kondisi ini menyebabkan otot tidak mendapatkan oksigen yang cukup, sehingga tidak dapat bekerja secara efektif dan harus bekerja lebih keras. Tidak hanya itu, tekanan darah juga akan turun dan membuat tubuh terasa semakin lelah.

3. Sakit kepala atau migrain

Dehidrasi dapat memperparah sakit kepala saat menstruasi karena jaringan otak berkontraksi akibat kekurangan cairan. Kondisi ini biasanya menimbulkan sensasi berdenyut yang dapat berkembang menjadi migrain parah.

4. Nyeri perut bagian bawah

Dehidrasi dapat menyebabkan ginjal merespon dengan menyimpan semua cairan yang bisa disimpannya. Mekanisme pertahanan diri alami ini menyebabkan urine menjadi lebih gelap dan pekat. Selain itu, kondisi ini juga dapat menimbulkan nyeri perut bagian bawah karena proses pembuangan limbah tubuh tidak berjalan optimal dan berpotensi menyebabkan infeksi saluran kemih.

Jika kamu mengalami salah satu gejala di atas, cobalah mengatasinya dengan mengonsumsi air yang cukup agar terhindar dari dehidrasi. Namun, jika kamu merasa khawatir dengan gejala yang dialami, kamu bisa berkonsultasi secara online melalui Ask dr. Laurier

Kamu bisa bertanya mengenai masalah menstruasi yang dialami, darah haid keluar sedikit, maupun berbagai permasalahan lain seputar sistem reproduksi.

Mencegah Terjadinya Dehidrasi

Cara mencegah dehidrasi adalah dengan mengonsumsi cairan dalam jumlah yang cukup. Namun, kebutuhan cairan setiap orang berbeda, tergantung pada usia, berat badan, aktivitas, dan kondisi tubuh. Sebagai panduan umum, orang dewasa dianjurkan untuk minum air putih sekitar 2 liter per hari, dan jumlah ini bisa meningkat selama menstruasi, melakukan aktivitas fisik, atau cuaca sedang panas.

Selain air putih, kebutuhan cairan juga bisa dipenuhi melalui air kelapa, jus, atau buah-buahan dengan kadar air tinggi.

Kesimpulan

Menstruasi dapat meningkatkan risiko dehidrasi, sehingga kamu disarankan untuk lebih memerhatikan asupan cairan selama periode tersebut. Caranya yaitu dengan cukup mengonsumsi air putih dan bisa dikombinasikan dengan sumber cairan lainnya, seperti buah-buahan atau air kelapa.

Cairan tubuh yang terpenuhi selama menstruasi akan membantu mengurangi berbagai keluhan yang umum dirasakan saat menstruasi, seperti kram perut, tubuh lemas, dan sakit kepala. Selain itu, kecukupan cairan juga membantu mencegah infeksi saluran kemih. Oleh karena itu, sangat penting bagi kamu untuk memastikan cairan tubuh selalu terpenuhi selama menstruasi.

Selama menstruasi, supaya tetap terasa segar kamu bisa menggunakan Laurier Cool. Pembalut Laurier Cool 10 jam segar dilengkapi dengan wonder cool sheet memberikan sensasi dingin yang nyaman dan tahan lama.

Laurier Cool dilengkapi dengan penyerapan 2x lebih maksimal, permukaan lembut, tetap kering dan terlindungi saat beraktivitas. Bikin bebas gerak dan ZERO khawatir BOCOR selama menstruasi. Laurier Cool, 10 Jam Segar Dingin Tahan Lama!

Related Articles

17 Dec 2020

Mengenal Senam Kegel & Manfaatnya untuk Kesehatan Reproduksi

Girls, apakah kamu sudah pernah mendengar istilah senam kegel? Kalau belum tahu apa itu senam kegel,...
18 Aug 2025

Menstruasi Telat, Mungkinkah Herpes Genital Penyebabnya?

Herpes genital merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus dan bisa men...
11 Jul 2019

Ada Apa Aja di Organ Reproduksi?

Ada banyak hal menjadikan kita, wanita, spesial. Selain sifat dasar senang merawat, lebih peka dan c...