ask dr laurier
Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Radang Vagina, Penyebab dan Faktor Risikonya. Cari Tahu, yuk!

Radang Vagina, Penyebab dan Faktor Risikonya. Cari Tahu, yuk!

Author: Tim Edukasi Laurier

17 Sep 2024

Radang Vagina, Penyebab dan Faktor Risikonya. Cari Tahu, yuk!

Radang vagina merupakan kondisi di mana vagina mengalami peradangan, iritasi, atau cedera karena berbagai penyebab. Radang vagina atau yang dalam dunia medis dikenal dengan istilah vaginitis, sebenarnya bukan merupakan penyakit, melainkan gejala atau tanda dari penyakit yang lebih serius pada alat reproduksi perempuan.

Untuk itu, yuk cari tahu informasi lengkap seputar kondisi ini, Girls!

Penyebab Radang Vagina

Penyebab paling umum dari radang vagina (vaginitis) adalah ketidakseimbangan bakteri vagina atau infeksi. Selain itu, vaginitis juga bisa disebabkan oleh kurangnya kadar estrogen setelah menopause, gangguan pada kulit (seperti eksim atau juga lichen planus), serta akibat infeksi menular seksual (IMS) setelah berhubungan seksual.

Menurut laman Cleveland Clinic, vaginitis adalah kondisi yang sangat umum. Perguruan Tinggi Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Amerika Serikat (ACOG) juga mengungkapkan bahwa hampir semua perempuan setidaknya mengalami vaginitis sebanyak satu kali dalam hidupnya. Kondisi ini sendiri dapat terjadi pada usia berapa pun, meski kasus paling banyak adalah selama usia subur, yaitu 15–49 tahun.

Baca Juga: Waspadai 2 Infeksi Vagina yang Rentan Terjadi saat Menstruasi

Jenis-Jenis Vaginitis

Berikut adalah jenis-jenis vaginitis yang dibagi berdasarkan faktor penyebab utamanya:

  • Bacterial vaginosis (BV). Adalah jenis vaginitis yang paling umum. BV terjadi ketika bakteri alami yang hidup di vagina tumbuh secara berlebihan karena suatu hal (bisa karena memiliki lebih dari satu pasangan seksual, melakukan vaginal douche, atau aktif merokok). Tanda paling umum dari bacterial vaginosis adalah keputihan yang berbau tidak sedap.
  • Infeksi jamur. Yeast infection (infeksi jamur) terjadi ketika jamur candida tumbuh secara berlebihan karena ketidakseimbangan hormon estrogen. Pada dasarnya, hormon estrogen membantu bakteri laktobasilus untuk membunuh organisme berbahaya, termasuk jamur candida, di vagina. Sehingga, ketika kadar estrogen berkurang, jamur candida dapat tumbuh berlebihan dan menyebabkan infeksi jamur. Ciri-ciri infeksi jamur adalah vagina terasa gatal atau terbakar.
  • Trichomoniasis. Trichomoniasis merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan parasit sangat kecil bernama trichomona. Penyakit seksual ini terjadi ketika seseorang melakukan hubungan seksual tanpa pengaman dengan orang yang sudah terinfeksi trichomoniasis, kontak vulva ke vulva, mainan seks, atau sentuhan alat kelamin sendiri maupun pasangan. Gejalanya dapat berupa gatal di vagina atau keputihan berbau tidak sedap. Namun, penting untuk digarisbawahi, penularan infeksi ini seringnya tidak memberikan gejala apa pun.

Related Articles

08 Jan 2020

4 Jenis Gangguan Kulit yang Bikin Gatal di Area Intim

Girls, kamu pernah nggak, merasa gatal disekitar area organ intimmu? Kalau iya, kondisi ini pastinya...
20 Sep 2023

Yuk, Bedah Mitos-Mitos Seputar Selaput Dara!

Ada banyak misinformasi atau mitos tentang kesehatan maupun organ tubuh wanita yang beredar dan dipe...
09 May 2019

5 Jenis Makanan yang Bisa Cegah Kanker Payudara

Girls, kamu tau nggak sih, bahayanya kanker payudara? Semua cewek pasti nggak mau kan, kena kanker p...