
Infeksi Saluran Kemih Bisa Ganggu Siklus Menstruasi, Ini Cara Mengatasinya

Girls, pernah nggak sih kamu merasa ingin buang air kecil, tapi tidak bisa keluar sama sekali? Akibatnya perutmu jadi terasa tidak nyaman, bahkan sakit karena seperti sedang menahan buang air kecil. Hal ini bisa jadi pertanda kamu sedang mengalami infeksi saluran kemih. Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai infeksi saluran kemih dan bagaimana penyakit ini bisa memengaruhi siklus menstruasimu.
Apa Itu Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi medis ketika sistem kemih mengalami infeksi bakteri, salah satunya yaitu bakteri Escherichia coli atau E.coli yang paling umum menyebabkan penyakit ini. ISK tidak hanya bisa terjadi pada satu area saja, melainkan pada bagian yang berhubungan dengan sistem kemih, yaitu:
- Ginjal
- Kandung kemih
- Uretra
Baca Juga: Apa Itu Vulvar Vestibulitis Yuk, Cari Tahu Penyebab dan Gejalanya!
Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih bisa menyerang siapa saja. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko kamu mengalami penyakit ini, antara lain:
Berjenis Kelamin Perempuan
Melansir dari clevelandclinic.org, 90% infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri E. Coli. Bakteri ini umumnya ditemukan di dalam usus besar dan anus. ISK dapat menyerang siapa saja, tetapi paling banyak ditemukan pada perempuan karena memiliki ukuran uretra yang pendek.
Uretra adalah saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan lubang tempat keluarnya urin. Pada perempuan, panjangnya hanya sekitar 4 cm, sehingga bakteri dari luar lebih mudah masuk, terutama yang berasal dari anus karena lokasi uretra yang dekat dengan anus.
Menyentuh Vagina dengan Jari yang Terpapar Bakteri
Infeksi juga bisa terjadi kalau kamu menyentuh vagina dengan jari yang terpapar bakteri E-Coli setelah buang air kecil. Bahkan, aktivitas seksual menggunakan jari juga ternyata bisa meningkatkan risiko infeksi ini, termasuk saat melakukan masturbasi. Nah, untuk menghindari risiko tersebut pastikan kamu menyentuh vagina setelah mencuci tangan dengan sabun terlebih dahulu.
Selain itu, hindari juga membersihkan vagina dari arah belakang (anus) ke depan (vagina) karena dapat meningkatkan risiko terinfeksi bakteri dari anus. Jika kamu masih merasa ragu dan ingin melakukan konsultasi supaya terhindar dari risiko infeksi saluran kemih, kamu bisa bertanya secara online melalui Ask dr. Laurier.
Tidak hanya bertanya seputar infeksi saluran kemih, kamu juga bisa bertanya berbagai hal seputar menstruasi dan sistem reproduksi, seperti darah haid keluar sedikit, nyeri perut saat menstruasi, anemia saat menstruasi, dan berbagai pertanyaan lainnya.
Sering Menahan Buang Air Kecil
Kebiasaan menahan buang air kecil dan kurang minum bisa menyebabkan masalah pada sistem kemih, termasuk infeksi saluran kemih. Penyebabnya karena urin yang tidak dikeluarkan dapat menjadi tempat berkumpulnya bakteri di kandung kemih. Jika hal ini terus dilakukan, maka kumpulan bakteri tersebut dapat menginfeksi kandung kemih, jadi sangat penting untuk segera mengeluarkan urin saat kamu mulai merasa ingin buang air kecil.
Gejala Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih bisa menimbulkan beberapa gejala, di antaranya:
- Urin berwarna keruh dan berbau tidak sedap.
- Mengalami inkontinensia urin, yaitu kesulitan mengontrol keluarnya urin
- Nyeri saat buang air kecil.
- Kesulitan buang air kecil.
- Adanya darah pada urin.
- Demam tinggi,
- Nyeri pada bagian panggul, perut, dan punggung bawah.
Baca Juga: Apa Itu Masturbasi? Berikut 5 Manfaat Masturbasi!
Diagnosis dan Pengobatan Infeksi Saluran Kemih
Jika kamu mulai merasakan gejala nyeri atau sulit buang air kecil, maka sebaiknya segera melakukan konsultasi ke dokter. Sebelum pengobatan dimulai, dokter mungkin akan melakukan beberapa tes untuk mendiagnosis penyakitmu, di antaranya:
- Urinalisa: Kamu diminta untuk buang air kecil dan menyimpannya ke dalam tabung khusus. Urin tersebut akan dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pengecekan beberapa variabel, seperti leukosit dan nitrit dalam urin untuk mengetahui kemungkinan adanya infeksi bakteri Coli atau bakteri lainnya.
- Ultrasonografi (USG): Tindakan medis untuk mendapatkan pencitraan bagian dalam organ tubuh, khususnya yang berkaitan dengan sistem kemih, untuk melihat apakah adanya kelainan pada berbagai organ tersebut atau tidak.
- CT Scan: Tes pencitraan lainnya untuk melihat kondisi organ yang berkaitan dengan sistem kemih. Hasil pencitraan CT scan lebih jelas jika dibandingkan dengan USG.
- Cystoscopy. Tindakan untuk melihat bagian dalam kandung kemih melalui uretra menggunakan cystoscope, yaitu sebuah alat berukuran tipis dengan lensa dan lampu di bagian ujungnya.
Jika berdasarkan pemeriksaan kamu memang mengalami infeksi saluran kemih, maka dokter akan memulai tindakan pengobatan sesuai dengan kondisi kamu. Salah satunya yaitu dengan pemberian antibiotik. Pastikan kamu mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter dan menghabiskannya, karena kalau tidak, tubuh bisa resisten terhadap obat dan sulit sembuh saat infeksi kembali terjadi.
Pengaruh Infeksi Saluran Kemih pada Siklus Menstruasi
Infeksi saluran kemih sebenarnya tidak secara langsung dapat menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi. Namun, ada hubungan tidak langsung di antara keduanya, yaitu:
Perubahan Hormon
Hormon memegang peran yang sangat penting dalam siklus menstruasi. Saat kamu mengalami infeksi saluran kemih, bisa terjadi peradangan di dalam tubuh dan menyebabkan gangguan pada regulasi hormon, yaitu proses yang mengatur dan menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh.
Selain itu, infeksi ini akan menyebabkan tubuh membentuk antibodi dan fokus untuk melawan bakteri yang sedang menginfeksi tersebut. Hal ini juga bisa menyebabkan terjadinya gangguan pada regulasi hormon. Hormon yang terpengaruh akibat gangguan tersebut bisa mencakup hormon apa pun, termasuk hormon estrogen dan progesteron yang berperan penting dalam siklus menstruasi.
Kondisi Psikologis
Rasa nyeri yang kamu rasakan atau tidak nyaman terutama ketika sakit dapat membuatmu mengalami stres. Padahal, stres dapat memengaruhi kelenjar hipotalamus, yaitu bagian kecil di otak yang berfungsi untuk mengatur pelepasan hormon. Ketika kelenjar hipotalamus terganggu akibat kamu stres, maka siklus menstruasi dapat ikut terganggu atau bahkan berhenti sama sekali.
Bagi kamu yang saat ini sedang menstruasi sementara masih dalam pengobatan infeksi saluran kandung kemih, kamu bisa menggunakan Laurier Daun Sirih, yaitu pembalut dengan Lapisan Antibakteri Proteksi hingga 99,9%, dengan kandungan daun sirih dan ekstrak daun sage yang melawan pertumbuhan bakteri, jamur, dan 10 jam cegah bau.
Laurier Daun Sirih telah Allergy Tested, teruji klinis tidak menimbulkan iritasi dan alergi, jadi kamu bisa tenang dan nyaman saat menggunakannya. Laurier Daun Sirih, 10 jam cegah bau, membuatmu tetap percaya diri saat beraktivitas.