Ternyata Menstruasi dan Menyusui Saling Berkaitan, Loh!
Menstruasi memberikan banyak pengaruh pada tubuhmu, baik secara mental dan fisik. Termasuk juga untuk kamu yang saat ini sedang menyusui. Banyak ibu yang merasa bahwa produksi ASI nya berkurang ketika menjelang hingga saat menstruasi. Kenapa bisa begitu ya?
Menstruasi ternyata memang bisa memengaruhi ASI, tetapi tahukah kamu bahwa hubungan antara keduanya sebenarnya adalah arus bolak balik? Artinya menyusui bisa memengaruhi menstruasi, sementara menstruasi juga bisa memengaruhi ASI.
Menyusui Membuat Menstruasi Terlambat
Setiap orang memiliki jangka waktu berbeda untuk kembali menstruasi setelah melahirkan. Namun, jika kamu memberikan ASI eksklusif dengan menyusui secara langsung, maka periode kembalinya menstruasi bisa cukup panjang, yaitu mencapai beberapa bulan setelah melahirkan.
Baca Juga: 3 Tips Mudah untuk Mempercepat Masa Nifas
Berbeda jika kamu tidak menyusui dan memberikan susu formula untuk bayi, maka datangnya menstruasi pertama bisa hanya berjarak hitungan minggu setelah melahirkan.
Penyebab terlambatnya menstruasi adalah tingginya kadar hormon prolaktin dalam tubuh saat menyusui. Sebab hormon ini digunakan dalam memproduksi ASI. Namun, hormon prolaktin juga berperan dalam mencegah terjadinya menstruasi karena bertugas untuk mengatur siklus menstruasi dalam tubuh.
Meskipun begitu, menstruasi tetap saja bisa kembali datang dalam waktu lebih cepat karena ada banyak hal yang bisa memengaruhi datangnya menstruasi. Hanya saja biasanya siklus menstruasi masih belum teratur seperti sebelumnya. Namun jangan khawatir, karena siklus ini akan kembali normal ketika aktivitas menyusui kamu mulai berkurang atau bahkan berhenti setelah usia bayi bertambah.
Menstruasi Menurunkan Produksi ASI
Ketika kamu mulai menstruasi kembali pasca melahirkan, maka artinya sistem reproduksimu sudah kembali aktif. Namun, kondisi ini juga bisa memengaruhi produksi ASI, baik dari segi rasa maupun jumlahnya.
Selama menstruasi, kadar nutrisi yang terkandung dalam ASI akan berubah. Kadar klorida dan sodium pada ASI akan meningkat sementara laktosa menurun. Akibatnya, ASI lebih cenderung terasa asin dan kurang manis dibandingkan ASI biasanya. Namun jangan khawatir mengenai kualitas ASI, karena tidak ada yang berubah meskipun rasanya dan kadar nutrisinya mengalami perubahan selama menstruasi.
Baca Juga: Selalu Seret ASI saat Menstruasi, Kenapa Sih?
Selain itu, jumlah produksi ASI juga lebih sedikit dari biasanya. Penyebabnya adalah fluktuasi hormon yang terjadi dalam tubuh. Biasanya produksi ASI berkurang sejak masa ovulasi hingga hari kedua menstruasi, tetapi bisa berbeda pada setiap orang. Kedua perubahan tersebut sebenarnya hal yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan karena semua akan kembali normal setelah menstruasi selesai.