Penebalan Dinding Rahim: Penyebab dan Gejalanya

Rahim merupakan organ reproduksi yang berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin selama kehamilan dan tempat terjadinya proses menstruasi. Di dalam rahim, terdapat dinding rahim yang dilapisi jaringan yang disebut dengan endometrium. Jaringan ini akan menebal pada fase pra-ovulasi dan fase ovulasi dalam siklus menstruasi untuk mempersiapkan rahim jika terjadi pembuahan.

Namun, penebalan endometrium juga bisa terjadi secara berlebihan, yang disebut penebalan dinding rahim atau hiperplasia endometrium. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap mengenai penebalan dinding rahim.

Mengenal Apa Itu Penebalan Dinding Rahim

Penebalan dinding rahim atau hiperplasia endometrium adalah menebalnya dinding rahim yang terjadi secara berlebihan. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam proses penebalan endometrium sebagai persiapan kehamilan.

Kondisi ini bisa terjadi pada perempuan di segala usia, tetapi umum dialami pada usia 50 tahun ke atas, ketika mulai memasuki usia pra-menopause atau setelah memasuki masa menopause karena terjadi ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron. Penebalan dinding rahim berbeda dengan kanker endometrium, tetapi jika tidak segera ditangani dapat berkembang menjadi kanker endometrium.

Berdasarkan risiko perubahan selnya, penebalan dinding rahim dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu:

1. Hiperplasia endometrium tanpa atipia: Sel bersifat jinak dan memiliki risiko yang rendah untuk berkembang menjadi kanker. Dikenal juga dengan sebutan hiperplasia endometrium sederhana.
2. Hiperplasia endometrium dengan atipia: Sel dapat berkembang menjadi kanker endometrium jika tidak segera ditangani dengan tepat. Dikenal juga dengan nama hiperplasia endometrium kompleks.

Baca Juga: Kelainan Rahim Ini Bisa Sebabkan Susah Hamil, Benarkah?

Penyebab Penebalan Dinding Rahim

Penyebab utama terjadinya penebalan dinding rahim adalah karena produksi hormon estrogen secara berlebihan yang menyebabkan endometrium uterus mengalami penebalan. Ketika tubuh tidak memproduksi hormon progesteron akibat tidak terjadi ovulasi, maka lapisan endometrium tidak luruh, sehingga menumpuk dan menyebabkan penebalan dinding rahim.

Kondisi ini rentan terjadi pada kamu yang memiliki kondisi berikut ini:

• mengalami menstruasi dini,
• obesitas,
• sedang menjalani terapi hormon,
• memiliki riwayat Polycystic ovary syndrome (PCOS),
• memiliki penyakit autoimun,
• mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur,
• memiliki riwayat penyakit lain seperti diabetes, dan
• memiliki anggota keluarga dengan riwayat penebalan dinding rahim.

Gejala Penebalan Dinding Rahim

Penebalan dinding rahim dapat menimbulkan beberapa gejala, yaitu:

• perdarahan di antara periode menstruasi
• siklus menstruasi lebih pendek
• perdarahan menstruasi dalam jumlah banyak atau menoragia
• perdarahan setelah memasuki masa menopause
• tidak mengalami menstruasi sama sekali (amenore) meskipun sudah memasuki siklus menstruasi     

Diagnosis Penebalan Dinding Rahim

Jika kamu mengalami salah satu dari gejala di atas, kamu bisa segera melakukan konsultasi melalui Ask dr. Laurier untuk mendapatkan diagnosis awal. Selain mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai penebalan dinding rahim, melalui Ask dr. Laurier kamu juga bisa bertanya mengenai masalah reproduksi lainnya, seperti darah haid keluar sedikit, cara menghitung masa subur, dan berbagai pertanyaan lainnya.

Namun, jika kamu ingin mendapatkan diagnosis akurat berdasarkan hasil pemeriksaan medis, kamu bisa mengunjungi dokter obgyn. Pemeriksaan biasanya dilakukan dengan melakukan USG transvaginal untuk melihat apakah endometrium lebih tebal dari yang seharusnya.

Jika hasilnya menyatakan adanya penebalan dinding rahim, maka dokter dapat melakukan biopsi dengan histeroskopi, yaitu memasukkan alat  ke dalam vagina dan melalui serviks hingga ke dalam rahim. Prosedur ini memungkinkan dokter melihat bagian dalam rahim melalui kamera yang ada pada alat histeroskopi. Dokter juga mungkin akan melakukan kuretase untuk mengangkat endometrium yang menebal.

Dari jaringan yang diambil tersebut dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai sifat sel pada endometrium, apakah normal, abnormal, atau bersifat kanker. Dengan mengetahui secara pasti sifat dari sel tersebut, dokter dapat menentukan pengobatan yang paling sesuai dengan kondisimu.

Baca Juga: Fibroid Rahim, Seberapa Bahayakah Kondisi Ini?

Pengobatan Penebalan Dinding Rahim

Pengobatan penebalan dinding rahim dapat dilakukan dengan menggunakan progestin, yaitu obat hormon yang efeknya menyerupai progesteron alami. Namun, dosis dan aturan pemberian progestin yang diberikan disesuaikan dengan jenis penebalan dinding rahim yang dialami. Pengobatan yang tepat dapat mencegah risiko perkembangan sel abnormal pada endometrium menjadi kanker endometrium. Oleh karena itu, sebaiknya segera berkonsultasi ketika mulai merasakan gejala.

Selama proses pengobatan, kamu mungkin akan mengalami perdarahan vagina. Supaya tetap merasa nyaman saat beraktivitas, kamu bisa menggunakan Laurier Celana Menstruasi, pembalut dengan daya serap 5x lebih banyak dari pembalut malam dan memberikan proteksi bebas bocor 360° melindungi dari segala sisi hingga pinggul.

Laurier Celana Menstruasi slim & soft seperti celana dalam katun dengan karet pinggang yang nyaman dan fit menyesuaikan dengan bentuk badan. Laurier Celana Menstruasi tersedia dalam 3 ukuran, yaitu S-M, M-XL, dan juga XXL yang ekstra besar, ekstra nyaman, dan lebih relax. Laurier Celana Menstruasi memberikan perlindungan penuh saat menstruasi sedang deras-derasnya bikin kamu ZERO khawatir BOCOR, nyaman dan bebas khawatir di semua momen ekstra!