
Kram Perut saat Menstruasi Bertambah Parah setelah Melahirkan. Kenapa, ya?

Setelah melahirkan dan melewati masa nifas, perempuan akan kembali menstruasi. Akan tetapi, beberapa di antaranya mengalami gejala menstruasi yang lebih parah dibanding sebelum kehamilan. Salah satunya adalah dismenore atau kram perut. Kira-kira apa penyebabnya, ya? Yuk, cari tahu jawabannya dalam artikel ini!
Kapan Kembali Menstruasi setelah Melahirkan?
Waktu kembalinya menstruasi setelah melahirkan tergantung pada kondisi tubuh masing-masing. Jika tidak menyusui, menstruasi biasanya kembali dalam 6 sampai 8 minggu. Sementara itu, jika memberikan ASI eksklusif, menstruasi bisa kembali beberapa bulan kemudian, atau bahkan setelah selesai masa menyusui selesai.
Menurut laman Healthline, lamanya waktu kembali menstruasi perempuan yang menyusui disebabkan oleh perubahan kadar hormon dalam tubuh. Prolaktin, yaitu hormon yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi ASI, dapat menekan hormon reproduksi. Hal ini membuat perempuan yang aktif menyusui tidak melepaskan sel telur untuk pembuahan (ovulasi), sehingga menstruasi pun tidak terjadi.
Baca Juga: Bisakah Melahirkan Secara Normal Setelah Caesar?
Penyebab Menstruasi Bertambah Parah setelah Melahirkan
Obgyn dan kepala staf medis bersertifikat di Verywell Health, Jessica Shepherd, MD, mengungkap, menstruasi pasca melahirkan biasanya memang akan berbeda dari sebelum kehamilan. Beberapa perempuan mengalami siklus menstruasi yang lebih panjang atau lebih pendek, ada juga yang mengalami gejala menstruasi lebih parah atau lebih ringan dibandingkan sebelum hamil.
Berikut beberapa penyebab yang bisa membuat menstruasi terasa lebih menyakitkan setelah melahirkan:
-
Penebalan lapisan rahim
Selama kehamilan, rahim akan meregang untuk menampung bayi. Hal ini menyebabkan lapisan dinding rahim (endometrium) mengalami penebalan seiring dengan pertumbuhan bayi dalam rahim. Setelah persalinan, rahim akan kembali menyusut kembali ke ukuran semula, dengan kondisi endometrium yang lebih tebal dibanding sebelum kehamilan.
Endometrium yang menebal tersebut baru akan luruh dan keluar bersama darah saat menstruasi. Inilah yang membuat kram perut lebih menyakitkan dan volume darah lebih banyak setelah proses persalinan.
-
Peningkatan produksi Prostaglandin
Setelah melahirkan, kadar prostaglandin dalam tubuh yang dapat menyebabkan kontraksi rahim bisa menjadi lebih tinggi, sehingga memicu kontraksi yang lebih intens dan mengakibatkan nyeri bertambah.
-
Menyusui
Mengutip dari laman The Bump, proses menyusui akan merangsang pelepasan oksitosin atau “hormon cinta”, yaitu hormon yang menyebabkan kontraksi persalinan juga refleks let-down supaya ASI mengalir saat menyusui.
Hormon oksitosin juga merangsang rahim berkontraksi selama menyusui agar dapat menyusut kembali setelah bayi dilahirkan. Di saat yang sama, proses alamiah ini menimbulkan rasa nyeri atau kram perut yang lebih menyakitkan.
Baca Juga: Vagina setelah Melahirkan, Normalnya Seperti Apa, ya?
Apakah Gejala Menstruasi yang Bertambah Parah Ini Normal?
Gejala-gejala menstruasi yang bertambah parah atau menyakitkan setelah menstruasi adalah hal yang normal dialami ibu baru. Jessica Shepherd, MD, juga mengungkap bahwa ketidakteraturan atau perubahan pada siklus atau gejala menstruasi ini biasanya berlangsung selama satu tahun setelah melahirkan.
Meski demikian, ada beberapa tanda ketidaknormalan yang perlu diperhatikan, seperti:
- jumlah darah menstruasi yang berlebihan sehingga harus mengganti pembalut setiap 1 jam sekali,
- menstruasi yang disertai nyeri hebat dan mendadak,
- nyeri di bagian perut dan panggul
- demam mendadak,
- menstruasi terus-menerus selama lebih dari 7 hari,
- keputihan dengan bau tidak sedap,
- sakit kepala yang parah,
- kesulitan bernapas, juga
- nyeri saat buang air kecil.
Tanda-tanda di atas dapat mengindikasikan adanya infeksi dalam organ kewanitaan. Jika menstruasi setelah melahirkan dibarengi dengan satu atau lebih tanda di atas, ibu baru dapat mempertimbangkan untuk berkonsultasi langsung dengan obgyn agar mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Jika memiliki pertanyaan lain seputar kehamilan, kesehatan organ reproduksi, maupun masalah terkait menstruasi seperti darah haid keluar sedikit, kamu bisa tanyakan ke Ask dr. Laurier yang akan dijawab langsung oleh dokter obgyn yang sudah berpengalaman.
Saat masa nifas, kamu bisa menggunakan Laurier Celana Menstruasi yang memiliki daya serap 5x lebih banyak dari pembalut malam dan memberikan proteksi bebas bocor 360°, melindungi segala sisi hingga pinggul. Laurier Celana Menstruasi juga slim dan soft, selembut celana dalam katun dengan karet pinggang yang nyaman dan fit dengan bentuk badan.
Laurier Celana Menstruasi tersedia dalam 3 ukuran, yaitu S-M, M-XL, dan yang terbaru ada ukuran XXL yang ekstra besar, ekstra aman, dan ekstra nyaman. Laurier Celana Menstruasi memberikan kamu perlindungan penuh saat extra heavy flow, bikin ZERO khawatir BOCOR walau menstruasi sedang deras-derasnya.