ask dr laurier

Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Mual dan Muntah yang Parah saat Hamil. Apakah Berbahaya?

Mual dan Muntah yang Parah saat Hamil. Apakah Berbahaya?

26 Dec 2022

Mual dan Muntah yang Parah saat Hamil. Apakah Berbahaya?

Morning sickness atau mual dan muntah adalah fase yang akan dilalui oleh 8 dari 10 ibu hamil pada trimester pertama (Layanan Kesehatan Nasional Inggris Raya). Dengan demikian, kondisi ini dapat disebut sebagai satu hal yang normal dan wajar terjadi. Namun, bagaimana jika kamu mengalami mual dan muntah yang parah sepanjang hari? Berbahayakah situasi ini? Yuk, cari tahu jawabannya!

Mengenal hyperemesis gravidarum

Dalam dunia medis, mual dan muntah yang parah saat hamil dikenal dengan istilah hyperemesis gravidarum. Kondisi ini merujuk pada frekuensi muntah lebih dari 4 kali dalam sehari, pusing terus-menerus, air liur yang lebih banyak dari biasanya, dehidrasi, sembelit, tidak mampu mengonsumsi cairan dan nutrisi dalam jumlah yang cukup, hingga tidak mampu menyelesaikan tugas sehari-hari.

Kombinasi berbagai gejala di atas, pada akhirnya, dapat membuat ibu hamil mengalami penurunan berat badan. Laman web Summa Health menyebutkan jumlah massa tubuh yang hilang itu biasanya lebih dari 5% berat badan awal ibu hamil.

Sampai saat ini, penyebab pasti hyperemesis gravidarum masih belum diketahui. Akan tetapi, para dokter dan ahli medis beranggapan bahwa kondisi ini dipicu oleh peningkatan kadar hormon dalam darah atau human chorionic gonadotropin (HCG) yang dilepaskan plasenta seiring dengan perkembangan janin.

Faktor risiko hyperemesis gravidarum

Meski peningkatan kadar HCG dianggap sebagai penyebab utama hyperemesis gravidarum, beberapa faktor berikut juga dapat meningkatkan risiko  mengalami mual dan muntah yang parah semasa kehamilan pada trimester pertama:

  • Kehamilan pertama,
  • Kelebihan berat badan,
  • Pernah alami hyperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya,
  • Mengalami hamil anggur,
  • Mengandung anak kembar, atau
  • Memiliki ibu yang mengalami hyperemesis gravidarum.

Baca Juga: Kenapa Ya Seseorang Bisa Mengalami Hamil Anggur?

Berbahayakah kondisi mual dan muntah yang parah itu?

Hyperemesis gravidarum yang tidak ditangani dengan semestinya berpotensi menyebabkan kehilangan kemampuan juga kemauan untuk mengonsumsi cairan dan nutrisi dalam jumlah yang cukup. Pada akhirnya, janin yang dikandung akan mengalami malanutrisi atau kekurangan nutrisi.

Organisasi Nasional untuk Gangguan Langka Amerika Serikat juga melaporkan bayi dari seorang ibu yang mengalami hyperemesis gravidarum cenderung akan lahir dengan berat badan yang lebih rendah, memiliki berat usia kehamilan yang lebih kecil, dan terlahir prematur.

Related Articles

Motherhood
20 May 2019

Nggak Usah Bingung, Lakukan Hal ini Ketika Anak Perempuanmu Menstruasi!

Setelah jadi orang tua, ada momen-momen yang terkadang membuat bingung, dulu mungkin menyikapi tingk...
Motherhood
15 Mar 2020

Boleh Nggak sih, Pelihara Kucing Saat Hamil?

Banyak banget berita yang beredar, kalau perempuan yang lagi hamil nggak boleh pelihara, bahkan deka...
Motherhood
01 Sep 2020

Yuk, Kenalan Lebih Dekat dengan Mastitis!

Pernah mendengar tentang mastitis nggak, Moms? Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara yan...