ask dr laurier
Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Hamil Tapi Takut Melahirkan, Bagaimana Mengatasinya ya?

Hamil Tapi Takut Melahirkan, Bagaimana Mengatasinya ya?

Author: Tim Edukasi Laurier

12 Mar 2024

Hamil Tapi Takut Melahirkan, Bagaimana Mengatasinya ya?

Kehamilan adalah berita yang membahagiakan bagi sebagian besar pasangan menikah. Begitu mendengar berita membahagiakan ini pastinya kamu dan pasangan tidak sabar menanti proses persalinan agar bisa segera bertemu sang buah hati. Bahkan, semakin mendekati masa persalinan dan kamu mulai membeli berbagai barang kebutuhan anak, perasaan tidak sabar tersebut akan semakin besar. Sayangnya, bagi penderita tokofobia perasaan bahagia dan tidak sabar tersebut juga diikuti rasa cemas yang berlebihan ketika mendekati proses persalinan.               

Apa Itu Tokofobia dan Berbagai Gejalanya?

Tokofobia adalah rasa takut pada proses persalinan atau takut melahirkan. Pada dasarnya, rasa takut atau cemas yang muncul saat melahirkan adalah hal normal. Alasannya, karena pada saat melahirkan terdapat berbagai risiko persalinan yang mungkin terjadi, baik pada ibu maupun anak.

Namun, rasa takut dan cemas yang dirasakan oleh penderita tokofobia lebih besar dibandingkan dengan perempuan lain pada umumnya, sehingga mereka cenderung untuk menghindarinya, misalnya dengan berusaha mencegah kehamilan bagi yang belum hamil.           

Baca Juga: Alami Silent Miscarriage saat Hamil? Hati-hati, ya!

Tokofobia terbagi ke dalam dua jenis, yaitu:

  1. Tokofobia Primer

Tokofobia primer adalah fobia yang terjadi pada perempuan yang belum pernah hamil atau melahirkan. Fobia ini bisa terjadi sejak masih remaja maupun saat sudah menikah. Beberapa penyebabnya adalah trauma dari kejadian di masa lalu, seperti pernah mengalami pelecehan seksual dan pernah mendengar, melihat, atau membaca informasi menakutkan seputar persalinan.

  1. Tokofobia Sekunder

Tokofobia sekunder adalah fobia yang terjadi pada perempuan yang sudah pernah melalui proses persalinan sebelumnya. Penyebabnya biasanya adalah karena pengalaman kurang baik pada persalinan sebelumnya. Misalnya proses persalinan yang berjalan cukup lama atau mengalami lahir mati yaitu kematian bayi dalam kandungan setelah usia 24 minggu, termasuk ketika bayi meninggal saat dalam persalinan.

Related Articles

10 Dec 2019

5 Tips to Be a Good Friend

Sehari nggak ngumpul bareng teman-teman tuh, rasanya pasti sepi banget deh. Setuju nggak, Girls? Keb...
11 Dec 2019

Nggak ‘Sreg’ Sama Pacar Kakak

Saat kakak senang, otomatis sebagai adik, kamu bakal ikutan senang juga dong? Apalagi kakak senang k...
14 Nov 2019

Jadi Bahan Gosip? Kalem Aja!

Saat ngumpul sama teman, pasti ada aja topik yang dijadikan bahan obrolan, misalnya update musik, at...