Alami Silent Miscarriage saat Hamil? Hati-hati, ya!
Perasaan bahagia pasti akan kamu rasakan setelah mendapati test pack menunjukkan garis dua. Kamu pun akan sangat bersemangat ketika melakukan pemeriksaan untuk pertama kalinya ke dokter kandungan. Bahkan, kamu dengan senang hati akan meminum berbagai macam multivitamin yang diberikan dokter untuk menjaga kehamilan tetap sehat sampai persalinan.
Meski sudah melakukan yang terbaik, tapi, sayangnya kadang ada beberapa masalah yang muncul selama kehamilan. Salah satunya yaitu mengalami silent miscarriage yang mana umum terjadi di fase awal kehamilan.
Definisi Silent Miscarriage
Silent miscarriage atau missed abortion merupakan keguguran tanpa gejala yang seringkali menyerang di awal masa kehamilan atau tepatnya sebelum kehamilan memasuki usia 20 minggu. Kondisi ini kerap membuat syok pada saat mengalaminya karena tidak adanya tanda-tanda keguguran yang ditunjukkan, seperti:
- kram perut;
- sakit pinggang;
- hingga pendarahan.
Bahkan, kondisinya hampir tidak dapat dideteksi apabila tidak dilakukan pemeriksaan USG. Akibatnya banyak dari ibu hamil yang tidak menyadari kalau dirinya sedang mengalami keguguran dan menganggapnya masih tetap hamil.
Penyebab Silent Miscarriage
Sebenarnya, belum diketahui secara pasti kenapa bisa terjadi silent miscarriage. Namun, kondisinya sendiri umumnya disebabkan karena janin tidak mengalami perkembangan, namun plasenta dan jaringan embrio masih tetap ada di rahim.
Selain itu, jumlah kromosom yang tidak normal di embrio juga dianggap menjadi salah satu penyebab terjadinya silent miscarriage tersebut. Di mana, normalnya sperma dan sel telur menghasilkan 23 kromosom. Apabila di total jumlahnya akan menjadi 46 kromosom.