ask dr laurier
Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Benarkah Hashimoto’s Disease Bisa Pengaruhi Siklus Menstruasi?

Benarkah Hashimoto’s Disease Bisa Pengaruhi Siklus Menstruasi?

Author: Tim Edukasi Laurier

18 Mar 2024

Benarkah Hashimoto’s Disease Bisa Pengaruhi Siklus Menstruasi?

Girls, pernahkah kamu mendengar nama Hashimoto’s disease atau penyakit Hashimoto? Menurut Kantor Kesehatan Perempuan di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat, penyakit ini paling banyak terjadi pada perempuan usia 40 sampai 60 tahun. Akan tetapi, anak remaja dan perempuan berusia muda juga tetap berpotensi menderita penyakit ini apabila orang tua atau pendahulunya mengidap Hashimoto’s disease.

Penyakit ini juga disebut-sebut dapat memengaruhi siklus menstruasi. Bagaimana bisa? Yuk, cari tahu jawabannya dalam ulasan artikel berikut ini!

Apa itu Hashimoto’s disease?

Hashimoto's disease adalah gangguan autoimun yang memengaruhi kelenjar tiroid. Penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh (sistem imun), yang seharusnya melindungi tubuh dari berbagai mikroorganisme jahat penyebab infeksi atau penyakit, malah menyerang dan merusak sel-sel dan jaringan kelenjar tiroid. Sebagai akibatnya, kelenjar tiroid mengalami peradangan dan hipotiroidisme atau ketidakmampuan untuk menghasilkan hormon tiroid yang cukup.

Baca Juga: Gangguan Menstruasi Oligomenorea, Apa Tanda dan Pemicunya?

Menurut laman Cleveland Clinic, tugas utama hormon tiroid adalah mengontrol metabolisme tubuh, yaitu proses di mana tubuh mengubah makanan menjadi energi. Selain itu, hormon tiroid juga akan memengaruhi beberapa fungsi tubuh, seperti denyut jantung, pernapasan, suhu tubuh, perkembangan otak, aktivitas mental, pemeliharaan kulit dan tulang, serta kesuburan.

Cara penyakit Hashimoto memengaruhi siklus menstruasi

Berdasarkan penjelasan di atas, seseorang yang memiliki penyakit Hashimoto akan mengidap kondisi hipotiroidisme atau ketidakmampuan kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid yang cukup. Ketika ini terjadi, fungsi-fungsi tubuh yang dipengaruhi oleh hormon tiroid tentu akan ikut terganggu.

Rachel McConnell, MD, seorang asisten profesor kebidanan dan ginekologi di Columbia University Irving Medical Center di New York, menjelaskan, hipotiroidisme akan membuat beberapa kelenjar hormon melepaskan hormon perangsang tiroid, prolaktin, dan hormon-hormon lainnya. Terlepasnya hormon prolaktin, di sisi lain, akan menurunkan produksi hormon yang tugasnya mengatur siklus menstruasi, yaitu hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinizing (LH). Pada akhirnya, gangguan siklus menstruasi pun terjadi.

Kesimpulannya, kurangnya jumlah hormon tiroid dalam tubuh seorang perempuan juga akan menurunkan produksi hormon-hormon pengatur siklus menstruasi.

Related Articles

10 Jan 2020

6 Jenis Makanan Sehat Cegah Kanker Payudara!

Girls, kamu harus tau nih, menurut riset terakhir dijelaskan bahwa risiko perempuan mengalami kanker...
25 Nov 2019

Jangan Malas Bersih-bersih!

Girls, pernah nggak sih, lupa mandi dan bersih-bersih karena keasikan mengerjakan sesuatu? Padahal k...
27 Jun 2019

3 Hal Penting Merawat Payudara

Di usia remaja, saat menjalani masa puber, payudaramu pasti lagi bertumbuh. Selain bentuk dan ukuran...