Vulvodynia, Nyeri Vulva yang Mengganggu saat Menstruasi
Girls, kamu pasti tahu kalau tubuh manusia itu sangat kompleks. Buktinya, ilmu dan temuan baru soal penyakit manusia itu tidak pernah berhenti hingga kini. Omong-omong soal ini, apa kamu pernah dengar gangguan pada vulva yang bernama vulvodynia? Kalau belum, yuk cari tahu informasi lengkapnya dalam artikel berikut ini!
Mengenal vulvodynia
Vulvodynia adalah “rasa nyeri di vulva”. Kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa sakit dan iritasi seperti terbakar, tersengat, perih, pegal, berdenyut, ataupun bengkak pada seluruh atau sebagian area vulva selama kurun waktu 3 bulan atau lebih.
Dilansir dari laman Parental Parenthood, gangguan pada bagian organ reproduksi ini bukan disebabkan oleh infeksi, bakteri, atau masalah medis lainnya. Maka dari itu, vulvodynia tidak tergolong sebagai penyakit menular seksual. Namun, nyeri vulva ini dapat menyebabkan kesulitan untuk berhubungan seksual hingga mengusik kualitas hidup pengidapnya.
Baca Juga: Waspada, Penyakit Ini Sering Serang Reproduksi Wanita
Vulvodynia dan aktivitas seksual
Kenapa vulvodynia bisa menyebabkan kesulitan untuk berhubungan seksual serta dapat mengusik hidup pengidapnya? Menurut situs HealthyWomen, kedua hal tersebut dipicu oleh rasa tekanan fisik, seksual, dan psikologis yang signifikan. Perempuan yang mengidap vulvodynia mengaku kalau mereka merasa kesulitan untuk berolahraga, berhubungan seksual, hingga melakukan aktivitas sehari-hari; seperti duduk dalam waktu yang lama.
Studi Asosiasi Vulvodynia Nasional Amerika (NVA) juga menunjukkan bahwa hampir dua dari tiga pengidap vulvodynia tidak bisa melakukan hubungan seksual karena rasa sakit di area vulva itu. Mereka juga kerap merasa cemas hingga akhirnya memilih untuk menghindari aktivitas seksual. Tak jarang, kondisi nyeri vulva ini berakhir dengan vaginismus.
Nyeri vulva saat menstruasi
Selain masalah aktivitas seksual, nyeri vulva juga dapat mengganggu atau memperparah kondisi perempuan saat menstruasi. Artikel jurnal berjudul Menstrual Cycle Characteristics and Vulvodynia menyebut kalau hal ini disebabkan oleh faktor hormon dan kebersihan ketika menstruasi berlangsung.
Penurunan atau kekurangan hormon estrogen di area vulva dapat menyebabkan kekeringan dan rasa nyeri. Sementara banyaknya volume cairan yang keluar saat menstruasi juga dapat menyebabkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan. Pada akhirnya, nyeri di area vulva akan lebih parah saat menstruasi. Menurut data penelitian tersebut, lebih dari 60% perempuan yang mengidap vulvodynia merasakan nyeri sebelum dan selama menstruasi.