
4 Penyebab Menstruasi Tidak Teratur pada Remaja dan Cara Mengatasinya

Menstruasi pada remaja umumnya dimulai pada usia 8-12 tahun, sebagai salah satu tanda bahwa tubuh telah memasuki masa pubertas.. Namun, di tahap awal, siklus menstruasi remaja cenderung belum teratur akibat fluktuasi hormon, khususnya dalam dua tahun pertama setelah menarche (menstruasi pertama).
Ketidakteraturan menstruasi ini kadang dikaitkan dengan amenore, yaitu kondisi tidak terjadinya menstruasi selama tiga bulan atau lebih, yang terkadang dapat memicu kekhawatiran. Lalu, faktor apa saja yang dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur pada remaja? Yuk, cari tahu penjelasan lengkapnya di artikel ini, Girls!
Penyebab Menstruasi Tidak Teratur pada Remaja
Berikut merupakan beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan menstruasi tidak teratur pada remaja.
-
Perubahan Hormon
Pada masa remaja, tubuh mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh fluktuasi hormon. Salah satunya terjadi pada sistem endokrin yang mulai memproduksi hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron. Pada fase awal pubertas, produksi hormon ini belum stabil sehingga menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
Ketidakseimbangan hormon ini mengakibatkan berbagai perubahan pada tubuh remaja, termasuk siklus menstruasi belum teratur yang disebabkan tubuh belum mampu untuk mengatur pelepasan hormon dengan konsisten setiap bulan. Akibatnya menstruasi bisa datang lebih awal, terlambat, atau bahkan berhenti sementara waktu.
Baca Juga: PCOS pada Remaja, Apakah Berbahaya?
-
Mengalami Stres
Stres pada remaja dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur siklus menstruasi. Ketika stres, tubuh akan meningkatkan produksi hormon kortisol yang menjadi pemicu stres. Kelebihan hormon kortisol ini bisa mengganggu produksi hormon estrogen dan progesteron, yang berperan mengatur siklus menstruasi dan ovulasi.
Selain itu, perubahan gaya hidup yang tidak sehat pada remaja seperti begadang di malam hari hingga kebiasaan sehari-hari juga dapat memicu stres. Jika tidak ditangani dengan tepat, stres bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik dan emosional remaja, yang akhirnya dapat mempengaruhi siklus menstruasi.
-
Olahraga Berlebihan
Melakukan aktivitas ringan seperti olahraga dapat melancarkan siklus menstruasi. Aktivitas ini juga dapat memberikan sejumlah manfaat seperti mengurangi kram perut, melancarkan aliran darah, dan memperbaiki mood. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, olahraga justru dapat mengganggu siklus menstruasi pada remaja.
Hal ini disebabkan tubuh mengalami kelelahan dan kekurangan energi. Ketika tubuh kekurangan energi, hipotalamus (bagian otak yang mengatur keseimbangan hormon) akan memfokuskan kerjanya untuk memenuhi kebutuhan energi organ-organ vital, seperti otak, jantung, dan paru-paru, sehingga bisa terjadi gangguan pada sistem organ tubuh lain, termasuk sistem reproduksi. Akibatnya, proses ovulasi menjadi terganggu dan menyebabkan keterlambatan menstruasi.
-
Perubahan Berat Badan
Perubahan berat badan, baik naik maupun turun dapat berdampak pada siklus menstruasi remaja. Saat tubuh mengalami penurunan berat badan drastis bisa menghambat produksi hormon estrogen dalam tubuh. Sebaliknya, kelebihan berat badan bisa menyebabkan tubuh memproduksi hormon estrogen secara berlebihan.
Ketidakseimbangan kadar hormon estrogen di tubuh dapat memengaruhi ovulasi (pelepasan sel telur) setiap bulannya. Apabila proses ovulasi terganggu dapat mengakibatkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur.
Baca Juga: Apa Itu Kemiskinan Menstruasi dan Bagaimana Dampaknya Bagi Remaja?
Tips Mengatasi Menstruasi Tidak Teratur pada Remaja
Beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi menstruasi tidak teratur pada remaja adalah sebagai berikut:
- Menjaga pola makanan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, terutama yang mengandung vitamin B, zat besi, dan serat untuk menstabilkan hormon di tubuh.
- Melakukan aktivitas fisik ringan seperti yoga, jalan kaki, dan bersepeda untuk menjaga keseimbangan hormon, memperbaiki suasana hati, dan meredakan kram perut.
- Mengelola stres, karena mengalami stres yang berlebihan dapat mengganggu produksi hormon di tubuh. Kamu bisa mencoba meditasi atau mendengarkan musik untuk menenangkan diri.
- Mencukupi waktu tidur sekitar 8-9 jam per hari untuk menjaga ritme sirkadian tubuh supaya tetap seimbang dan tidur tidak terlalu malam. Penting untuk diketahui tidur siang tidak dapat menggantikan kurangnya tidur malam.
- Membatasi konsumsi makanan cepat saji karena tinggi akan kandungan lemak jenuh dan juga meningkatkan risiko peningkatan berat badan hingga obesitas, yang dapat mengganggu keseimbangan hormon di tubuh.
- Mencatat siklus menstruasi menggunakan kalender atau aplikasi menstruasi agar kamu bisa memantau pola menstruasimu setiap bulan.
Jika menstruasi tidak kunjung datang, sebaiknya periksakan diri ke dokter kandungan atau konsultasikan melalui Ask dr. Laurier untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Semua pertanyaan yang kamu tanyakan seputar gangguan reproduksi, siklus menstruasi, kehamilan, dan lainnya akan dijawab oleh dokter obgyn yang berpengalaman.
Apabila keluar flek cokelat, gunakan pantyliner dengan kandungan daun sirih, yaitu Laurier Daun Sirih Pantyliner dengan lapisan antibakteri proteksi hingga 99,9%, kandungan daun sirih dan ekstrak daun sage yang melawan pertumbuhan bakteri, jamur, dan 10 jam cegah bau. Laurier Daun Sirih Pantyliner juga lembut dan berpori dengan lapisan breathable yang serap cairan dengan cepat, sehingga permukaan tetap bersih dan kering.
Selama menstruasi, kamu bisa menggunakan pembalut daun sirih seperti Laurier Daun Sirih, pembalut dengan lapisan antibakteri proteksi hingga 99,9%, kandungan daun sirih dan ekstrak daun sage yang melawan pertumbuhan bakteri, jamur, dan cegah bau 10 jam. Laurier Daun Sirih juga allergy tested, teruji klinis tidak menimbulkan iritasi dan alergi.
Untuk kamu yang aktif bergerak, Laurier Daun Sirih juga tidak mudah bergeser, jadi kamu tetap bebas beraktivitas tanpa khawatir bocor. Laurier Daun Sirih, 10 jam cegah bau, membuatmu tetap percaya diri saat beraktivitas.