Girls, Tahukah Kamu Beda Ketuban Rembes & Keputihan? Yuk, Cek di Sini!
Selama masa kehamilan—terutama di trimester ketiga—keluarnya cairan dari vagina terkadang memang bisa menimbulkan kecemasan. Namun, bisa saja sebenarnya cairan yang keluar tersebut adalah keputihan, loh, Girls. Untuk tahu lebih jelasnya mengenai kondisi ini, yuk, sama-sama kita cek di kelanjutan artikel ini!
Mengenal Ketuban dan Keputihan
Air Ketuban
Merupakan cairan yang diproduksi setelah kantung ketuban terbentuk atau sekitar 12 hari pembuahan. Cairan ketuban biasanya terletak di dalam kantung ketuban dan memiliki ciri khas, yaitu: berwarna bening, sedikit kekuningan, terlihat jernih, dan tidak berbau.
Fungsinya adalah untuk:
- Memberikan ruang gerak pada janin;
- Menyalurkan oksigen dari ibu ke janin;
- Mengoptimalkan perkembangan janin di dalam rahim;
- Melindungi janin dari benturan, guncangan, dan tekanan pada perut.
Baca Juga: Muncul Keputihan dari Vagina Bahaya Gak Sih?
Selama kehamilan, volume air ketuban akan terus mengalami peningkatan dan puncaknya terjadi ketika kehamilan berusia 34-36 minggu dengan volumenya yaitu 800 mililiter. Lalu, mendekati persalinan atau di usia kehamilan 40 minggu, air ketuban berkurang menjadi 600 mililiter.
Keputihan
Merupakan cairan bening atau lendir kental yang keluar dari vagina. Keluarnya keputihan adalah cara alami tubuh menjaga kelembapan, kebersihan, dan melindungi area vagina dari infeksi. Kondisi ini normal terjadi pada wanita serta ibu hamil—baik hamil muda dan tua.
Keputihan biasanya terbagi menjadi dua, yaitu keputihan normal dan keputihan abnormal. Di mana, keputihan normal umumnya tidak berbau, berwarna jernih, bertekstur encer atau sedikit kental, dan tidak gatal. Sementara, keputihan abnormal berwarna kuning, menimbulkan gatal, bau, dan lebih kental.
Lantas, bagaimana cara membedakan kalau cairan yang keluar dari vagina adalah air ketuban yang merembes atau keputihan?
Tips Membedakan Ketuban dan Keputihan
Konsistensi cairan
Sebagian besar cairan ketuban punya konsistensi cairan yang encer, berwarna bening, dan terkadang berwarna kuning pucat seperti warna putih telur dengan bintik putih. Sementara, keputihan umumnya memiliki konsistensi cairan yang lebih kental, berwarna bening sampai kuning, dan berbau ringan.
Menurut bidan perawat bersertifikat bernama Natalie Nix, CNM, MSN di Roswell OB/GYN Atlanta dalam situs Romper, peningkatan keputihan umum terjadi selama masa kehamilan. Natalie juga menambahkan karena suhu tubuh sedikit lebih tinggi ketika hamil, cairan tersebut dapat mengalir dan keluar ketika berdiri, duduk, dan tidur.