Female Athlete Triad, Gangguan Kesehatan yang Biasa Dialami Atlet Perempuan

Girls, berolahraga memang merupakan salah satu cara paling baik untuk menjaga kesehatan dan juga bentuk tubuh. Tapi, kamu tahu nggak sih kalau melakukan aktivitas ini sebaiknya tidak secara berlebihan. Soalnya, ada gangguan kesehatan bernama female athlete triad yang mungkin dialami oleh perempuan jika terlalu aktif secara fisik. Hmm, apa maksudnya? Yuk, cari tahu jawabannya dalam kelanjutan artikel ini!

Mengenal female athlete triad

Female athlete triad merupakan kondisi medis yang memengaruhi perempuan yang aktif secara fisik, terutama para atlet. Sindrom atau kondisi medis ini mencakup 3 macam gangguan kesehatan, yaitu gangguan pola makan (eating disorder), gangguan siklus menstruasi (amenorrhea), dan hilangnya kepadatan tulang (osteoporosis).

Melansir dari laman Loyola Medicine, penyebab utama female athlete triad adalah ketidakseimbangan antara asupan energi dan penggunaan energi oleh tubuh. Kondisi ini bisa dialami oleh semua perempuan yang terlalu aktif secara fisik, seperti berolahraga. Meski begitu, atlet perempuan memiliki potensi yang lebih besar untuk mengalami kondisi ini.

Alasannya, para atlet umumnya memiliki porsi makan yang telah disesuaikan oleh ahli gizi untuk menjaga bentuk dan stamina tubuh. Di sisi lain, sesi-sesi latihan fisik yang konstan akan menguras cadangan energi dalam tubuh, sehingga atlet mengalami kekurangan energi selagi tetap harus banyak bergerak.

Baca Juga: Mengapa Olahraga Berlebihan Bisa Pengaruhi Siklus Menstruasi?

Atlet dari cabang olahraga (cabor) yang mengutamakan bentuk tubuh ramping, seperti pelari, pesenam, penari, juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami female athlete triad. Selain cabor yang ditekuni, faktor lingkungan yang menuntut para atlet untuk selalu memiliki tubuh ideal dan fit sebagai atlet juga menjadi faktor risiko masalah kesehatan ini.

Simak penjelasan mengenai masing-masing gangguan kesehatan dalam female athlete triad berikut:

1. Gangguan pola makan

Akademi Pediatri Amerika (AAP) menjelaskan, eating disorder pada atlet perempuan muncul ketika atlet tersebut mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibutuhkan tubuhnya untuk pertumbuhan, perkembangan, dan latihan. Akibatnya, atlet tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk berlatih, sehingga tubuhnya akan mudah terasa lelah.

Sebagian atlet sengaja membatasi jumlah konsumsi kalorinya dengan tujuan untuk dapat meningkatkan permainan ataupun penampilannya. Sebagian lainnya justru tidak menyadari bahwa jumlah kalori yang dikonsumsinya tidak mencukupi kebutuhan energi olahraga yang ditekuninya.

2. Gangguan siklus menstruasi

Gangguan siklus menstruasi ada hubungannya dengan gangguan makan. Sebab ketika atlet perempuan kekurangan kalori yang menjadi sumber bahan bakar kinerja tubuh, sistem tubuhnya akan otomatis mengurangi produksi hormon-hormon yang bertanggung jawab menghasilkan menstruasi, yaitu estrogen, progesteron (progestin), hormon perangsang folikel (FSH), dan hormon luteinizing (LH). Alhasil, atlet akan mengalami gangguan menstruasi sesuai dengan kelompok usianya.

Pada atlet remaja, gangguan menstruasinya dapat berupa menarche atau telat menstruasi, membuat mereka baru menstruasi pertama kali setelah usia 16 tahun. Beberapa atlet remaja juga mungkin mengalami gangguan menstruasi oligomenorea, yang membuat mereka memiliki siklus menstruasi lebih dari 35 hari. Sementara itu, atlet dewasa bisa tidak menstruasi hingga 3 bulan atau lebih apabila mengalami female athlete triad.

Baca Juga: Tidak Menstruasi Lebih dari 3 Bulan, Kenapa Ya?