ask dr laurier
Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Apa Itu Terapi Hormon?

Apa Itu Terapi Hormon?

Author: Tim Edukasi Laurier

17 Jul 2020

Apa Itu Terapi Hormon?

Kamu pernah dengar tentang terapi hormon nggak, Girls? Terapi hormon sebenarnya dilakukan untuk mengganti hormon yang udah nggak dibuat lagi oleh tubuh setelah kamu mengalami menopause. Tapi nggak cuma itu aja, terapi hormon juga bisa dilakukan untuk mengobati gejala menopause, seperti hot flashes dan rasa nggak nyaman di area vagina.

Terapi hormon juga terbukti mampu mencegah terjadinya osteoporosis dan mengurangi fraktur setelah mengalami menopause. Tapi sayangnya, ada beberapa risiko yang bisa ditimbulkan dari terapi hormon ini, yaitu stroke, kanker payudara atau rahim, dan penggumpalan darah.

Selain menimbulkan risiko, terapi hormon juga bisa menyebabkan efek samping, di antaranya: perut kembung, mual, mood swing, sakit kepala, pembengkakan atau pengerasan payudara, dan perdarahan pada vagina. Makanya, supaya kamu mendapatkan hasil yang maksimal, terapi hormon harus disesuaikan dan dievaluasi terus menerus untuk memastikan kalau kamu nggak akan mengalami risikonya nanti.

Terapi hormon dibagi menjadi tiga jenis, sehingga manfaat yang akan didapatkan dari terapi tersebut pastinya berbeda-beda sesuai dengan jenisnya masing-masing.

  • Terapi hormon sistemik

Estrogen sistemik dalam bentuk pil, gel, krim ataupun spray adalah pengobatan yang efektif banget untuk mengatasi hot flashes yang mengganggu dan menyebabkan munculnya keringat di malam hari saat menopause. Estrogen memang diketahui bisa mengurangi gejala menopause pada vagina, seperti gatal, sensasi terbakar, kekeringan, dan rasa nggak nyaman saat berhubungan seksual.

  • Terapi kombinasi hormon estrogen dan progesteron

Terapi jenis ini bisa mengurangi risiko kanker usus besar. Estrogen mampu mengurangi risiko penyakit jantung kalau kamu mengonsumsinya lebih awal saat pascamenopause. Estrogen juga bisa membantu untuk melindungi tubuhmu terhadap penyakit osteoporosis. Sedangkan, progesteron diketahui mampu mencegah risiko terjadinya kanker rahim.

  • Terapi hormon estrogen yang langsung dipakai ke vagina

Terapi ini dilakukan dengan memasukkan hormon estrogen secara langsung ke dalam vagina. Bentuknya bisa berupa suppositoria (obat dimasukkan ke lubang vagina), cincin vagina, dan krim. Terapi ini sebenarnya baik dilakukan untuk perempuan yang mengalami kondisi vagina kering, gatal, dan muncul sensasi terbakar.

Tapi sayangnya, jenis terapi ini nggak dianjurkan untuk dijalani dalam jangka waktu yang panjang pada perempuan yang rahimnya masih utuh. Kenapa? Karena terapi hormon ini bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker rahim pada tubuhmu.

Walaupun banyak manfaat yang didapatkan dari terapi hormon, sayangnya nggak semua perempuan dibolehkan untuk melakukan terapi ini. Kalau kamu mengalami salah satu dari beberapa kondisi di bawah ini, maka sebaiknya jangan mencoba untuk melakukan terapi hormon.

  • Punya riwayat kanker payudara, rahim, ovarium
  • Stroke
  • Trigliserida tinggi
  • Porfiria
  • Miom
  • Endometriosis
  • Menderita penyakit liver berat
  • Kadar hormon estrogen berlebihan
  • Penggumpalan darah di kaki atau paru-paru

Nah, sekarang kamu udah mulai paham tentang terapi hormon kan? Ingat ya, walaupun banyak manfaatnya, tapi terapi ini juga banyak menimbulkan risiko dan efek samping. Jadi, kalau kamu memutuskan untuk mencoba terapi ini, kamu juga udah harus siap terhadap hal-hal tersebut.

Yuk, share artikel ini ke teman-temanmu yang lain, biar mereka juga bisa tau lebih banyak tentang terapi hormon!

Related Articles

03 May 2019

Kenali 8 Gejala Kista Ovarium

Kamu pasti pernah dengar tentang kista ovarium, kan? Kista ovarium adalah kantong yang ada di dalam ...
25 Nov 2019

Waxing di Sekitar Miss V, Yes or No?

Girls, melakukan Brazilian wax supaya ‘bikini line’ kelihatan bersih, sekarang ini lagi ...
19 Aug 2019

Probiotik Atasi Infeksi Saluran Kemih

Sekalipun saluran kemih adalah bagian dari sistem pembuangan, karena berada di dalam saluran vagina,...