Amankah Vaksinasi Covid untuk Ibu Hamil?
Untuk memutus tali rantai penularan virus korona yang sedang terjadi, Pemerintah mengharuskan masyarakatnya untuk melakukan vaksinasi. Vaksinasi Covid-19 pada dasarnya bukanlah obat untuk menyembuhi pasien Covid-19. Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk menekan keparahan jika sewaktu-waktu pasien terkena Covid-19 dan mendorong pembentukan imunitas tubuh dari virus Covid-19.
Ada beberapa kelompok rentan yang wajib divaksinasi untuk menghindari keparahan saat terkena dan mengurangi tingkat kematian akibat Covid-19. Kelompok tersebut adalah lanjut usia, perempuan, penyandang disabilitas, dan pekerja sektor informal. Namun, dilansir dari sehatnegeriku oleh kementerian kesehatan RI, ibu hamil juga menjadi kelompok yang berisiko tinggi jika terpapar Covid-19. Dari laporan yang ada, ibu hamil yang terkonfirmasi positif mengalami gejala berat hingga meninggal dunia.
Terhitung tanggal 2 Agustus 2021, vaksin covid bagi ibu hamil sudah tertuang dalam Surat Edaran HK.02.01/I/2007/2021 tentang Vaksinasi Covid-19 Bagi Ibu Hamil dan Penyesuain Skrining Dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.
Jenis Vaksin Covid-19 yang Aman Untuk Ibu Hamil
Vaksinasi yang akan diberikan pada ibu hamil di antaranya :
-
Pfizer
Vaksin ini merupakan vaksin platform mRNA, dimana di dalamnya tidak mengandung virus hidup penyebab Covid-19. Vaksin mRNA ini juga tidak akan berinteraksi dengan DNA seseorang yang dapat menyebabkan perubahan genetik. -
Moderna
Jenis vaksin ini serupa dengan vaksin pfizer yang merupakan vaksin mRNA dan tidak dimasukan virus hidup di dalamnya. -
Sinovac
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) mengatakan vaksin sinovac merupakan jenis vaksin yang aman dan bisa memberi perlindungan pasif pada janin. Selain itu, pemberian vaksin ini tidak berpengaruh pada pada kelainan genetik dan kejadian keguguran.
Dari ketiga vaksin ini, vaksin yang paling banyak digunakan adalah Sinovac. Jadi, kemungkinan vaksin yang didapatkan oleh ibu hamil di Indonesia adalah Sinovac.
Kapankah Ibu Hamil Bisa Divaksin?
Ibu hamil dikatakan aman vaksin jika usia kehamilannya diatas 13 minggu dan paling lambat usia kehamilan 33 minggu. Pemberian dosis pertama akan diberikan pada trimester kedua kehamilan. Sedangkan untuk vaksin dosis kedua akan diberikan sesuai dengan jarak aman dari jenis vaksin yang digunakan.
Vaksinasi adalah Pilihan
Ibu dalam kondisi mengandung mempunyai hak atau pilihan untuk vaksin atau tidak. Sebaiknya konsultasikan ke dokter kandungan terlebih dahulu untuk memutuskan apakah ibu hamil layak diberikan vaksin dan jenis vaksin yang akan digunakan. Tapi kamu jangan khawatir, Pemerintah sudah mengantisipasi kejadian atau efek samping yang terjadi pada ibu hamil dengan pengaduan keluhan melalui situs vaksin.kemkes.go.id atau kontak yang ada di kartu vaksinasi.
Syarat Ibu Hamil Menerima Vaksin
Nah, sebelum menerima vaksin ada beberapa syarat yang nantinya akan dijadikan sebagai dasar apakah ibu hamil layak diberikan vaksin atau tidak. Berikut syaratnya.
-
Suhu tidak melebihi 37,5 derajat Celcius
-
Tekanan darah normal (90/60 mmHG - 120/80mmHg)
-
Usia kehamilan di atas 13 minggu
-
Tidak memiliki riwayat penyakit alergi : sesak napas, bengkak, urtikaria atau biduran
-
Tidak preeklamsia : kaki bengkak, nyeri ulu hati, sakit kepala, dan pandangan kabur
-
Bagi ibu hamil dengan penyakit bawaan seperti jantung, paru, asma, diabetes, HIV, gangguan tiroid, penyakit ginjal, dan liver serta lupus; penyakit harus dalam kondisi terkontrol dan tidak ada komplikasi
-
Tidak dalam pengobatan imunosupresan, pembekuan darah, kelainan darah, dan menerima transfusi darah
-
Tidak terkonfirmasi positif Covid-19 selama 3 bulan terakhir
Hal yang Bisa Dilakukan Sebelum Vaksin
Sebelum memutuskan vaksinasi Covid-19, ibu hamil disarankan untuk melakukan beberapa hal untuk menunjang kebugaran dan kesehatan badannya. Yang pertama adalah makan dengan nutrisi yang seimbang dan sehat.
Lalu, ibu hamil dianjurkan untuk menghindari aktivitas fisik berat sebelum divaksin yang dapat menyebabkan ibu hamil letih dan imunitas menurun. Ibu hamil yang akan divaksin disarankan untuk istirahat cukup dan minum air putih yang banyak.
Bagi ibu hamil dengan penyakit bawaan, pastikan sudah mengkonsultasikan ke dokter kandungan dan mengontrol penyakitnya tersebut. Saat berada di tempat vaksin, ibu hamil dianjurkan untuk mematuhi semua protokol kesehatan yang berlaku dengan menjaga jarak, memakai double masker, memakai pakaian yang longgar terutama pada bagian yang ingin divaksin.
Hal yang Bisa Dilakukan Setelah Vaksin
Setelah vaksinasi, ibu hamil disarankan untuk beristirahat sepanjang hari dengan kondisi tubuh yang terhidrasi dan cukup nutrisi. Ibu hamil dapat mengkonsumsi vitamin yang mengandung zat besi, kalsium, atau vitamin E,D,dan B12 untuk membantu pemulihan. Jika lengan terasa nyeri, kamu dapat menggunakan lotion atau krim hangat untuk meredakan nyeri tersebut.
Jika setelah vaksin, ibu hamil merasakan efek samping seperti alergi, sesak napas, pendarahan, sakit kepala yang berkepanjangan, segera untuk mengunjungi dokter kandungan.
Saat kehamilan awal khususnya 7-14 hari setelah berhubungan seksual, beberapa diantaranya mengalami pendarahan implantasi atau bercak seperti darah menstruasi. Agar ibu hamil semakin nyaman, ibu hamil dapat menggunakan pembalut Laurier Celana Menstruasi. Bentuknya yang seperti celana, akan membuat ibu hamil nyaman memakainya tanpa terasa sempit karena pembalut ini tersedia mulai dari ukuran S sampai XL yang dapat menyesuaikan tubuh. Laurier Celana Menstruasi ini bisa membuat yang memakainya aman dari iritasi karena selembut celana dalam katun dan berdaya serap 5x lipat dibandingkan dari pembalut malam biasa, dijamin bebas lembab dan bocor!.
Nah itu dia informasi mengenai vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil dan pembalut laurier yang cocok untuk ibu hamil. Jangan lupa untuk bagikan ke orang tua, teman, atau saudara kamu yang sedang hamil ya! Stay healthy, stay safe, and stay comfort dengan Laurier!