ask dr laurier
Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Alat Kontrasepsi Ini Aman untuk Ibu Menyusui

Alat Kontrasepsi Ini Aman untuk Ibu Menyusui

Author: Tim Edukasi Laurier

22 Sep 2021

Alat Kontrasepsi Ini Aman untuk Ibu Menyusui

Tidak sedikit ibu atau pasangan suami istri sudah kembali melakukan hubungan seks setelah sang istri melahirkan. Agar tidak langsung hamil, beberapa wanita menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah punya anak kembali setelah melahirkan. Beberapa diantaranya sering merasa khawatir dan bingung memilih jenis alat kontrasepsi/alat KB untuk ibu menyusui. Berikut akan dibahas mengenai alat kontrasepsi yang aman untuk ibu menyusui. 

Alat Kontrasepsi untuk Ibu Menyusui 

kontrasepsi untuk ibu menyusui

 

  1. Pil KB progestin 

Alat kontrasepsi satu ini mengandung hormon progestin yang ketika digunakan, masih dapat mengeluarkan produksi air susu ibu (ASI). Alat kontrasepsi ini juga memiliki efektivitas tinggi untuk mencegah kehamilan dengan catatan kamu harus mengonsumsinya di waktu yang sama setiap harinya agar tidak terjadi pembuahan. Kamu dapat menggunakan pil KB ini setelah 6-8 minggu setelah melahirkan dengan anjuran resep dokter. 

  1. KB implan 

KB implan digunakan dengan cara memasukan benda kecil di bagian lengan tangan atas. Pemakaian implan ini memiliki jangka waktu satu, tiga, dan lima tahun. Di dalam alat kontrasepsi ini, hormon progestin akan dimasukan secara perlahan sedikit demi sedikit dalam jangka waktu tertentu. Efek samping yang paling sering dirasakan adalah ketidakteraturan menstruasi dan nyeri pada bekas pemasangan implan. 

  1. KB suntik 

KB suntik dapat bertahan selama 1-3 bulan yang durasinya dapat dipilih berdasarkan jenisnya. Kamu dapat menggunakan KB suntik setelah 6 minggu melahirkan dan diganti 3 bulan setelahnya (jika menggunakan KB suntik dengan jangka waktu 3 bulan). Penggunaan KB suntik tidak mengganggu produksi ASI karena hanya mengandung hormon progesteron. Efek samping dari penggunaan KB ini dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang. Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal tersebut. Beberapa gejala yang paling sering timbul adalah berat badan bertambah gemuk, sakit kepala,  dan kulit menjadi rentan berjerawat. 

  1. IUD progestin 

IUD adalah alat kontrasepsi dengan metode memasukan intrauterine device yang berbentuk seperti huruf T ke dalam rahim wanita. Di dalam IUD, terdapat kandungan tembaga yang mencegah sel sperma masuk ke dalam vagina dengan cara menghancurkannya. IUD dapat digunakan dengan jangka waktu lima sampai sepuluh tahun. Efek samping yang dirasakan setelah pemasangan IUD adalah pendarahan di 6 bulan pemasangan dan siklus menstruasi dengan volume yang sedikit atau bahkan berhenti setelahnya. 

  1. Kondom 

Alat kontrasepsi yang selanjutnya adalah kondom. Memiliki efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan, alat kontrasepsi ini juga termasuk kontrasepsi yang murah, mudah digunakan, dan mampu mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual. Bagi orang dengan kulit yang sensitif, dapat menyebabkan iritasi atau alergi pada lateks sebagai bahan dasar dari kondom. Selain itu, kondom harus disimpan di tempat yang aman agar tidak rusak sehingga dapat mencegah kehamilan. 

  1. Kontrasepsi diafragma 

Alat kontrasepsi ini terbuat dari bahan dasar silikon atau karet yang ditempelkan pada leher rahim. Sama halnya dengan KB suntik, penggunaannya dapat dilakukan 6 minggu setelah melahirkan. 

  1. Amenore laktasi 

Amenore laktasi adalah metode KB alami yang dilakukan dengan cara memberikan ASI secara langsung tanpa alat pemompa selama belum menstruasi setelah melahirkan. Pemberian ASI dilakukan 3-4 sekali di siang hari dan 6 jam sekali di malam hari. 

  1. Koyo 

Alat kontrasepsi koyo atau patch merupakan kontrasepsi yang aman bagi ibu menyusui jika dikenakan setelah 6 minggu melahirkan. Hal ini dikarenakan patch mengandung hormon estrogen yang berpengaruh pada produksi ASI. penggunaannya dapat ditempelkan pada punggung, lengan, perut, atau bokong selama tujuh hari untuk mencegah kehamilan. 

  1. Cincin vagina

Sama halnya dengan alat kontrasepsi jenis koyo, alat kontrasepsi ini aman untuk ibu menyusui selama penggunaannya 6 minggu setelah melahirkan karena kandungan hormon estrogen di dalamnya dapat mempengaruhi produk ASI. Alat kontrasepsi cincin ini dapat dipakai dengan kurun waktu tiga minggu. 

  1. Kap serviks

Berfungsi untuk menutupi serviks pada wanita, metode KB ini digunakan dengan cara memasukannya ke dalam vagina 6 jam sebelum melakukan hubungan seksual. Kap serviks terbuat dari bahan karet yang berbentuk bulat dan cembung untuk menahan sel sperma masuk ke serviks wanita. Perlu waktu 6 minggu setelah melahirkan untuk menggunakan alat kontrasepsi jenis ini. 

Waktu Melakukan Seks Setelah Melahirkan 

kontrasepsi untuk ibu menyusui

Beberapa wanita dan bunda sering bertanya-tanya, kira-kira kapankah waktu yang diperbolehkan melakukan hubungan seks setelah melahirkan? Berikut penjelasannya.
 

  1. Seks setelah persalinan normal
    Setelah melahirkan normal, alangkah baiknya kamu berhubungan badan setelah masa nifas selesai atau setelah enam minggu setelah melahirkan. 

  2. Seks setelah operasi caesar
    Berbeda dengan persalinan normal, seks setelah persalinan caesar dapat dilakukan setelah luka jahitan pulih dan kering. 

 

Pada intinya, lakukan hubungan badan ketika masa nifas selesai agar organ reproduksi sudah kembali pulih dan risiko terjadinya infeksi rahim pun rendah. Pastikan kamu juga siap secara emosional ya. 

Ngomongin soal masa nifas dan menyusui, pastikan kamu memilih pembalut yang tepat untuk menampung darah setelah melahirkan yang sering disebut dengan lokia. Darah ini dapat berupa warna merah gelap, merah muda, dan kekuningan dalam kurun waktu 14 hari setelah melahirkan. 

celana menstruasi Laurier

Kamu dapat menggunakan Laurier Celana Menstruasi yang dapat menampung lokia tanpa harus ribet karena bentuknya yang seperti celana. So, bikin kamu yang habis melahirkan akan terasa nyaman. Pembalut ini punya daya serap 5x dari pembalut malam yang membuat kamu anti bocor-bocor club. Bahan dari celana menstruasi ini juga lembut seperti celana dalam katun yang ngebuat kamu aman dari iritasi dan lembap. Celana menstruasi ini punya berbagai macam ukuran mulai dari S sampai XL dengan karet pinggang yang nyaman! 

Jadi, saatnya pakai celana menstruasi setelah melahirkan supaya kamu gak keteteran! 

 

Related Articles

01 Feb 2020

Perhatikan Ciri-ciri Pubertas Dini Pada Buah Hati yuk, Moms!

Moms, udah tau kan, transisi dari masa anak-anak ke remaja atau yang lebih dikenal dengan pubertas? ...
17 Jul 2020

Tips Basmi Bekas Jerawat Setelah Melahirkan

Pasca melahirkan, pasti kamu happy banget kan? Setelah menunggu selama 9 bulan, akhirnya kamu bisa b...
22 Sep 2021

4 Tips Penting Menyusui Bayi saat Ibu Terpapar Covid-19

Menyusui adalah kodrat alami yang dilakukan ibu untuk anaknya. Tapi, ketika si ibu terkena Covid-19,...