ask dr laurier
Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Adakah Pengaruh Menstruasi dengan OCD?

Adakah Pengaruh Menstruasi dengan OCD?

Author: Tim Edukasi Laurier

07 Dec 2023

Adakah Pengaruh Menstruasi dengan OCD?

Semua wanita yang berada di usia produktif pastinya mengalami menstruasi setiap bulannya. Yang mana, normalnya, siklus menstruasi berlangsung selama 21 - 35 hari dengan volume darah yang keluar adalah 30 - 40 ml (setara dua sampai tiga sendok makan). Untuk durasi menstruasinya bisa berlangsung 3 - 7 hari.

Yuk, cari tahu lebih lengkap tentang menstruasi, Girls!

Mengenal Menstruasi

Menstruasi merupakan siklus bulanan yang dialami oleh wanita berupa keluarnya darah dari vagina. Menstruasi sendiri terjadi karena lapisan endometrium (dinding rahim) yang mengalami penebalan—luruh akibat tidak adanya pembuahan dari sel telur. Menstruasi umumnya dimulai dari usia 12 tahun hingga memasuki menopause.

Baca Juga: Hati-hati, Kesehatan Mental Bisa Berdampak ke Siklus Menstruasi

Menjelang menstruasi, biasanya kadar hormon di tubuh seseorang cenderung berubah-ubah dan dapat memengaruhi perubahan perilaku, emosi, dan fisiknya. Kondisi ini biasa disebut dengan premenstrual syndrome (PMS) atau sindrom pra-menstruasi. Pada saat PMS, beberapa gejala ini mungkin bisa kamu rasakan, seperti:

  • Mengalami mood swing
  • Perut terasa kembung
  • Muncul jerawat di wajah
  • Kepala lebih mudah sakit
  • Nafsu makan jadi meningkat
  • Payudara terasa kencang dan nyeri

Pada kasus yang jarang terjadi, beberapa wanita pun ada yang mengalami PMDD (Premenstrual Dysphoric Disorder). PMDD merupakan gangguan mood yang membuat seseorang merasakan sakit kepala, kembung, dan nyeri payudara satu sampai dua pekan sebelum menstruasinya datang. Gejala yang dirasakan biasanya berupa:

  • Perubahan suasana hati yang parah
  • Serangan panik dan sulit berkonsentrasi
  • Sering menangis terutama ketika sendiri
  • Kecemasan, depresi berat, dan mudah marah;
  • Kehilangan minat pada aktivitas dan orang lain; sampai
  • Depresi dan pikiran untuk bunuh diri.

Penelitian yang disadur dari laman Treat My OCD mengungkapkan bahwa kondisi yang dialami selama fase luteal (fase menstruasi) terjadi karena fluktuasi hormon yang memengaruhi kesehatan mental. Fase ini dimulai sekitar hari ke 15 dari siklus 28 hari dan berlanjut sampai menstruasi datang. Selama fase ini, gejala depresi, kecemasan, dan panik biasanya dapat meningkat.

Related Articles

17 Dec 2019

Putus Baik-baik? Bisa kok!

Mengakhiri sebuah hubungan itu nggak gampang lho! Benar kan, Girls? Apalagi kalau selama ini udah ba...
11 Jan 2021

Teknik Pernapasan untuk Bantu Mengatasi PMS yang Bikin Stres

 Salah satu gejala PMS yang kerap dialami perempuan adalah emosi yang fluktuatif atau mood yang...
12 Dec 2019

Bikin Si Dia Naksir Kamu

Sahabat sering bilang, “Kamu tuh cantik, baik, dan pinter”. Hmm…terus kenapa ya, ...