Adakah Pengaruh Menstruasi dengan OCD?
Nah, bicara soal menstruasi, lantas, apakah ada hubungannya antara menstruasi dengan OCD? Simak di bawah ini, yuk!
Hubungan Menstruasi & OCD
OCD (Obsessive Compulsive Disorder) merupakan gangguan mental yang membuat penderitanya melakukan perbuatan berulang (obsesif) dan memicu munculnya perilaku paksaan (kompulsif). Sebagai contoh, mencuci tangan berulang kali akibat cemas berlebihan terhadap kontaminasi bakteri atau setelah memegang sesuatu yang dianggap tidak bersih.
Umumnya, perilaku seperti ini tidak dapat dikendalikan oleh penderitanya walau mereka tidak memiliki keinginan untuk melakukan perbuatan tersebut. Kondisi yang dialami pun bisa hilang timbul, berbeda dengan penderita OCPD (obsessive-compulsive personality disorder) yang cenderung bersifat perfeksionis di semua hal.
Baca Juga: Adakah Pengaruh Menstruasi dengan Kondisi Psikosis?
Penyebabnya? Sampai saat ini, masih belum diketahui secara pasti penyebab dari OCD. Namun, beberapa kondisi seperti riwayat keluarga, lingkungan, dan trauma disinyalir bisa memicu kondisinya. Sementara, untuk gejalanya bisa berbeda-beda satu sama lain, Misalnya, terlalu cemas terkontaminasi bakteri, memerhatikan hal yang mendetail,menata barang sekitar berdasarkan hal tertentu, sampai memeriksa pintu berulang kali.
Apakah kamu tahu, fase pra-menstruasi dapat menyebabkan meningkatnya pikiran-pikiran yang mengganggu dan kecemasan pada penderita OCD. Studi terbaru menunjukkan gejala OCD—di mana pikiran yang mengganggu memainkan peran—dapat meningkat selama fase luteal karena peningkatan hormon tertentu dan penurunan hormon lainnya.
Menurut penelitian yang dikutip dari National Library of Medicine, 49% pasien rawat jalan yang menderita OCD melaporkan gejala yang dirasakan memburuk selama fase pra-menstruasi (atau akhir luteal). Selain itu, Anxiety and Depression Association of America mengungkapkan ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh juga dapat memicu gejala OCD selama periode pra-menstruasi karena kadar estrogen yang sedang tinggi.