Adakah Pengaruh Menstruasi dengan Kondisi Psikosis?
Girls, pernahkah kamu melihat seseorang yang mendengar sesuatu padahal orang lain tidak mendengarnya? Bahkan, meskipun kamu sudah mengatakan bahwa suara tersebut tidak ada, tetapi tetap saja orang tersebut yakin mendengarnya. Jika kamu mendapati situasi ini, mungkin saja orang tersebut mengalami psikosis.
Apa Itu Psikosis?
Psikosis adalah kondisi yang memengaruhi kemampuan otak mengolah informasi, sehingga membuat seseorang tidak bisa membedakan antara kenyataan dengan imajinasi. Seseorang dengan psikosis akan mengalami halusinasi, delusi, dan terkadang kesulitan dalam berpikir serta berbicara dengan jelas.
Penyebab Psikosis
Psikosis bukanlah sebuah penyakit tersendiri, melainkan sebuah gejala yang muncul akibat sebab tertentu. Beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang mengalami psikosis adalah:
- Masalah kesehatan mental
Seseorang dengan skizofrenia, bipolar disorder, depresi akut, dan beberapa masalah kesehatan mental lainnya berpotensi mengalami psikosis. Tidak hanya itu, seseorang yang pernah mengalami hal kurang menyenangkan hingga menyebabkan trauma juga bisa mengalami psikosis. Misalnya seperti kekerasan fisik dan mental, pelecehan seksual, terlibat dalam perang, atau kecelakaan.
- Konsumsi obat
Beberapa jenis obat yang dapat menstimulasi aktivitas otak secara drastis dapat menimbulkan efek psikosis pada yang mengonsumsinya. Itulah sebabnya, obat yang dapat menimbulkan efek ini tidak boleh dikonsumsi tanpa resep dan pengawasan dokter. Psikosis yang muncul akibat pengaruh obat-obatan sering disebut sebagai secondary psychosis. Umumnya psikosis akan hilang ketika konsumsi obat dihentikan.
- Kesehatan fisik
Seseorang yang memiliki riwayat kesehatan tertentu khususnya yang berkaitan dengan otak juga bisa mengalaminya. Misalnya pada pasien epilepsi yang mengalami beberapa serangan kejang dalam periode waktu singkat. Maka kinerja otak akan terpengaruh dalam mengolah informasi sehingga menyebabkan psikosis.
Baca Juga: Benarkah Long Covid Ganggu Siklus Menstruasi?
- Genetik
Psikosis bisa juga dialami seseorang jika ada salah satu anggota keluarga sedarah mengalami masalah ini, atau bisa dikatakan menurun secara genetik. Namun, bukan berarti semua orang yang memiliki gen ini sudah pasti akan mengalaminya.
Gejala Psikosis
Gejala psikosis dapat dilihat ketika oleh orang yang mengalami maupun orang disekitarnya. Orang yang mengalaminya akan merasakan beberapa gejala berikut:
- Halusinasi, seperti mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata
- Delusi, yaitu memercayai sesuatu yang sebenarnya tidak sesuai kenyataan
- Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi
- Merasa tidak nyaman berada di sekitar banyak orang
- Sering merasa curiga
- Emosi meningkat dalam menghadapi situasi
Sementara itu, orang di sekitar bisa menyadari bahwa seseorang mengalami psikosis dengan melihat beberapa gejala berikut ini:
- Menurunnya produktivitas karena kesulitan fokus pada satu hal
- Kalimat sering berantakan saat berbicara sehingga sulit dipahami
- Cepat mengubah topik dari satu ke yang lain karena pikiran yang tidak fokus dan mudah berubah