Menstruasi Tidak Teratur, Betulkah Tanda Kanker Serviks?
Girls, sebagai seorang perempuan, kamu pasti tidak asing lagi dengan istilah kanker serviks. Penyakit yang paling banyak ditemui pada perempuan berusia 30 tahun ke atas ini terjadi di area leher rahim atau serviks. Tak mengherankan bila gangguan kesehatan ini cukup sering dikaitkan dengan menstruasi yang tidak teratur. Namun, apakah betul jika menstruasi tidak teratur itu merupakan ciri atau tanda kanker serviks?
Simak ulasan lengkapnya dalam kelanjutan artikel ini, yuk, girls!
Apa penyebab kanker serviks?
Pemicu atau penyebab utama kanker serviks adalah infeksi human papillomavirus (HPV) yang sudah bersarang lama di area leher rahim seorang perempuan. Mengutip laman CDC, HPV adalah virus umum yang ditularkan dari satu orang ke orang lain saat berhubungan seksual.
Setidaknya, setengah dari orang yang telah aktif berhubungan seksual akan memiliki HPV, akan tetapi, hanya sebagian kecil yang akan berakhir menjadi kanker serviks setelah virus itu bermutasi dalam kurun tahunan. Itulah kenapa penyakit kanker serviks paling banyak terdeteksi setelah perempuan melewati usia 30 tahun.
Selain HPV, kanker serviks juga bisa disebabkan oleh infeksi menular seksual lainnya, kebiasaan merokok, penggunaan kontrasepsi berupa pil KB untuk waktu yang lama, melahirkan lebih dari 3 anak, memiliki lebih dari satu pasangan seksual, serta mempunyai HIV atau kondisi lain yang membuat tubuh sulit melawan masalah kesehatan.
Apa saja tanda-tanda kanker serviks?
Pada umumnya, kanker serviks stadium awal tidak memberikan gejala atau tanda apa pun. Nanti ketika kanker itu sudah sampai stadium lanjut, barulah ada ciri-ciri atau tanda-tanda seperti:
- Pendarahan di vagina yang terjadi antara periode menstruasi, setelah atau selama berhubungan seksual, atau setelah masa menopause
- Keputihan dengan bau yang tidak sedap
- Menstruasi dalam jumlah yang banyak atau tidak teratur
- Rasa sakit saat berhubungan seksual
- Nyeri di sekitar panggul
- Bengkak di kaki
- Kesulitan buang air kecil atau buang air besar
- Ada darah dalam urine
Menstruasi tidak teratur dan kanker serviks
Menstruasi tidak teratur memiliki arti siklus atau jarak antara awal menstruasi kamu terus berubah-ubah; entah datang lebih awal atau lebih lama. Menurut laman Pelayanan Kesehatan Nasional Inggris Raya (NHS), siklus menstruasi rata-rata perempuan adalah setiap 28 hari. Meski begitu, lebih pendek ataupun panjang sedikit dari 28 hari juga masih tergolong normal.
Menstruasi tidak teratur, seperti yang sudah disebutkan di atas, memang menjadi salah satu tanda kanker serviks. Akan tetapi, kondisi ini tidak selamanya dan selalu berarti bahwa kamu mengidap kanker serviks. Pasalnya, menstruasi yang tidak teratur bisa diakibatkan oleh faktor stres atau gaya hidup, efek samping mengonsumsi pil KB, atau malah gangguan medis lain di area vagina (Cleveland Clinic).
Poin penting yang harus kamu ingat ialah kanker serviks tidak akan mungkin menjangkiti seseorang yang tidak pernah melakukan hubungan seksual atau kontak seksual jenis apa pun, termasuk seks vaginal, oral, atau anal. Jadi, kalau kamu belum pernah melakukan hubungan seksual, menstruasi yang tidak teratur bisa jadi merupakan tanda dari kondisi lain yang dialami tubuhmu.
Namun kalau kamu pernah atau aktif berhubungan seksual, ditambah dengan rutin mengonsumsi pil KB atau merokok, menstruasi yang tidak teratur mungkin saja menandakan kondisi kanker serviks. Untuk lebih pastinya, kamu perlu melakukan pap smear (yang akan mendeteksi sel-sel kanker pada serviks kamu) dan pemeriksaan HPV (yang akan mendeteksi keberadaan virus HPV pada leher rahim kamu) – di dokter kandungan.
Cara mengurangi risiko terkena kanker serviks
Setelah memahami penjelasan di atas, kamu mungkin bertanya-tanya adakah cara untuk mengurangi risiko terkena kanker serviks? Jawabannya ada, yakni dengan mendapatkan vaksin HPV dan melakukan pap smear juga pemeriksaan HPV secara berkala.
Melansir laman CDC, vaksin HPV akan melindungi kamu dari macam-macam virus HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks juga kanker vagina ataupun kanker vulva selama sel-sel kanker itu belum ada. Artinya, vaksinasi HPV hanya akan efektif selama kamu belum terinfeksi virus HPV.
Itu jugalah kenapa vaksin HPV paling direkomendasikan oleh CDC untuk diberikan pada remaja perempuan mulai usia 9 tahun atau pada usia 11–12 tahun. Pada tahun 2023 mendatang, vaksin ini akan menjadi salah satu vaksin wajib bagi anak perempuan sekolah dasar di Indonesia. Seperti dikutip dari laman CNBC Indonesia, vaksin HPV kelak akan digratiskan untuk anak-anak perempuan kelas 5 dan 6 SD.
Selain usia remaja itu, vaksin HPV juga direkomendasikan bagi perempuan berusia 21–25 tahun atau sebelum memasuki periode aktif berhubungan seksual. Sementara untuk perempuan berusia 26 tahun ke atas sudah tidak dianjurkan untuk mendapat vaksin HPV. Akan tetapi, tetap boleh menerima vaksinasi apabila ingin melindungi diri dari risiko kanker serviks.
Itulah dia ulasan mengenai kanker serviks serta hubungannya dengan menstruasi tidak teratur. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa menstruasi tidak teratur itu tidak selalu berarti tanda dari kanker serviks. Jika ingin tahu jawaban konkretnya, kamu bisa melakukan kunjungan ke dokter kandungan. Kamu juga bisa mulai mulai melakukan pap smear dan pemeriksaan HPV sebagai langkah mencegah kanker serviks.
Selain itu, untuk menjaga kesehatan area kewanitaan saat menstruasi, kamu bisa menggunakan Laurier Healthy Skin yang dibuat dengan inovasi 3D pori bergelombang yang menyerap cairan seketika dan meningkatkan sirkulasi udara hingga 80%, sehingga, pembalut akan tetap kering walau sedang banyak-banyaknya. Tak hanya itu, pembalut ini mudah dicuci setelah pemakaian.