Jenis-jenis Infeksi Vagina
Kamu tau nggak sih, kalau vagina adalah organ yang sangat unik. Kenapa? Karena terdiri dari lipatan-lipatan dan lekukan kulit yang membuatnya rentan mengalami kelembapan dan infeksi kulit. Hmm….kira-kira apa aja ya infeksinya?
Jenis infeksi vagina dibagi jadi dua, yaitu infeksi ragi dan infeksi bacterial vaginosis. Bacterial Vagionosis (BV) bisa dialami seseorang kalau sejenis bakteri tertentu berkembang biak berlebihan di area vagina. Gejala yang muncul, adalah:
-
Muncul aroma yang nggak enak dan agak amis
-
Produksi cairan vagina berlebih dibanding biasanya
-
Cairan vagina kelihatan berwarna abu-abu atau putih seperti susu
-
Gatal di area sekitar vagina
Kalau kamu mengalami gejala ini, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. BV bisa diatasi dengan antibiotik sampai selesai. Tapi sebaliknya nih, Girls, kalau sampai nggak diobati malah bakal memicu gangguan kesehatan lain yang lebih serius!
Sedangkan, infeksi ragi bisa dialami kalau ada sejenis jamur (ragi) yang populasinya di vagina meningkat berlipat-lipat. Gejala yang dialami kalau terkena infeksi ragi, antara lain:
-
Rasa seperti terbakar, kulit di area vagina kelihatan kemerahan dan bengkak
-
Nyeri saat buang air kecil
-
Ada cairan kental berwarna putih seperti keju dan nggak beraroma menusuk
-
Ruam di area kulit sekitar vagina
Kebanyakan perempuan mengira mereka mengalami infeksi ragi, justru pas mereka mengalami hal lain yaitu: infeksi saluran kemih. Beda dengan infeksi ragi, infeksi saluran kemih terjadi saat bakteri masuk ke dalam bagian tubuh yang mengatur sistem penyaringan, penyimpanan dan pengeluaran urin, seperti kantung kemih. Gejala terjadinya infeksi saluran kemih, adalah:
-
Mengalami sensasi terbakar saat buang air kecil
-
Sering banget mau buang air kecil
-
Sangat ingin buang air kecil, tapi urine yang keluar cuma sedikit
-
Nyeri punggung bawah atau perut
-
Urine keruh atau berwarna kuning gelap mengarah ke cokelat
-
Demam
-
Urine berdarah
Kalau beberapa hal itu terjadi, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Sama seperti BV, infeksi saluran kemih juga bisa disembuhkan total dengan antibiotik.
Untuk mencegah supaya kamu nggak terkena infeksi di area vagina, kamu bisa melakukan beberapa cara berikut:
1. Jaga keseimbangan bakteri
Bersihkan area kulit di sekitar vagina setiap hari hanya dengan air bersih. Setiap kali selesai menggunakan toilet, bersihkan area vagina dengan gerakan dari arah depan ke belakang. Ingat ya, Girls, bukan sebaliknya!
2. Sirkulasi udara ke area vagina nggak boleh terhambat
Bakteri suka area yang panas dan lembap! Karena itu jangan gunakan pakaian dalam yang ketat, atau yang terbuat dari bahan serat sintetis yang bersifat memerangkap panas. Sebaiknya, kamu pakai celana dalam dari bahan katun yang gampang menyerap keringat.
3. Langsung ganti pakaian yang basah atau lembap setiap selesai olahraga
Ingat, Girls, bakteri suka banget sama tempat yang lembap atau basah!
4. Jangan melakukan douche
Kalau kamu pakai produk pembersih di saluran vagina malah akan mematikan bakteri baik yang bertugas mencegah terjadinya infeksi.
5. Jangan pakai produk pembersih yang beraroma
Berbagai unsur pembersih seperti semprotan, pembalut dan pantyliner, yang mengandung pengharum, bisa memicu iritasi dan menyebabkan infeksi.
6. Ganti celana dalam setiap hari
Langkah ini bisa meminimalisir risiko berkembang biaknya bakteri di area kulit sekitar vagina.
7. Banyak minum air
Dengan meminum air putih maka hal ini bisa membantu membersihkan saluran kemih.
Gimana, Girls? Nggak susah kan, jaga kesehatan area vagina? Lebih baik rajin merawat kesehatanmu dari sekarang, dibanding kamu keburu nyesel nantinya! Ingat ya, sehat itu mahal, lho!
Yuk, share artikel ini ke teman-teman cewekmu, supaya mereka juga bisa menjaga kesehatan vaginanya!