
Apa Itu Hemofilia dan Dampaknya pada Menstruasi

Pada saat terjadi luka pada tubuh, misalnya saat kamu terjatuh, maka ada proses pembekuan darah secara alami untuk membantu menghentikan perdarahan yang terjadi. Proses ini akan membantu mencegah tubuh mengeluarkan terlalu banyak darah dan membantu penyembuhan luka. Namun, jika kamu menderita hemofilia, yaitu salah satu kelainan darah, maka proses pembekuan darah maupun penyembuhan luka akan lebih sulit terjadi.
Apa Itu Hemofilia dan 3 Jenisnya
Hemofilia adalah salah satu kelainan darah di mana tubuh kekurangan faktor pembekuan darah, yaitu protein yang berperan penting dalam proses pembekuan darah, sehingga darah akan sulit membeku saat terjadi perdarahan akibat pecah pembuluh darah. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan yang serius pada luka kecil sekali pun. Hemofilia termasuk penyakit genetik atau penyakit keturunan, yang artinya jika orangtua memiliki penyakit ini maka risiko anak menderita penyakit ini juga cukup besar.
Berdasarkan dari tingkat keparahannya, hemofilia dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu:
- Hemofilia Ringan: faktor pembekuan darah berada pada level 5-40%, pada hemofilia ini gejala tidak terlalu terlihat kecuali saat dilakukan tindakan medis operasi.
- Hemofilia Sedang: faktor pembekuan darah berada pada level 1-5%, pada hemofilia ini gejala yang muncul adalah lebih mudah memar.
- Hemofilia Berat: faktor pembekuan darah berada pada level < 1%, pada hemofilia ini perdarahan tidak hanya muncul saat ada luka saja, tetapi juga bisa muncul secara tiba-tiba, seperti perdarahan pada gusi.
Baca Juga: Pendarahan di antara Menstruasi, Normalkah?
Penyebab dan Gejala Hemofilia
Hemofilia disebabkan karena adanya mutasi gen pada kromosom X yang bertanggungjawab untuk memproduksi protein sebagai faktor pembekuan darah. Itulah mengapa penyakit rentan terjadi pada pria karena hanya memiliki satu kromosom X. Ketika kromosom X menghilang, maka faktor pembekuan darah ikut menghilang, sehingga terjadilah hemofilia.
Sementara pada perempuan, karena memiliki kromosom XX, sehingga ketika salah satu kromosom X menghilang masih tersisa satu kromosom X. Hanya saja, kondisi ini akan membuatnya menjadi pembawa penyakit genetik atau carrier di mana nantinya anak yang dilahirkan berpotensi menderita penyakit ini.
Selain itu, meskipun laki-laki lebih rentan menderita penyakit ini, perempuan juga tetap bisa menderita hemofilia. Hal ini bisa karena terjadinya mutasi kromosom X saat sudah dewasa. Namun, bisa juga ketika sang ayah dan ibu adalah carrier dan menurunkan kedua kromosom X yang memiliki masalah kepada anaknya.
Ada beberapa gejala yang terjadi pada penderita hemofilia, yaitu:
- Perdarahan yang sulit berhenti saat luka
- Adanya darah pada urine dan tinja
- Sering memar
- Perdarahan pada gusi
Namun, gejala yang muncul tergantung pada tingkat keparahan hemofilia yang diderita. Pada penderita hemofilia ringan, terkadang gejalanya lebih ringan atau bahkan tidak terlalu tampak. Biasanya gejala akan tampak jelas ketika penderitanya harus mengalami tindakan operasi, seperti cabut gigi atau mengalami luka yang cukup berat.
Sementara pada penderita hemofilia berat, gejala perdarahan bahkan bisa muncul secara tiba-tiba tanpa adanya pemicu sebelumnya. Seperti mimisan atau pun perdarahan di area gusi.
Diagnosis dan Perawatan Hemofilia
Untuk mendiagnosis hemofilia, dokter akan melakukan pengecekan riwayat kesehatanmu dan juga keluarga. Setelah itu, akan dilakukan pemeriksaan melalui tes darah dan juga tes genetik, untuk mengetahui adanya kelainan darah dan kelainan genetik. Berdasarkan hasil diagnosis ini barulah akan dilakukan perawatan sesuai dengan gejala dan kondisi pasien.
Saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan hemofilia karena merupakan penyakit genetik. Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala serta mencegah terjadinya komplikasi, yaitu:
- Berusaha meminimalisir risiko terjadinya cedera
- Pemeriksaan rutin ke dokter gigi untuk mencegah adanya masalah pada gigi yang membutuhkan tindakan medis tertentu
- Menghindari konsumsi obat yang memengaruhi kondisi darah, seperti obat pengencer darah, tanpa petunjuk dari dokter
- Rutin memeriksakan kondisi ke dokter untuk memantau level faktor pembekuan darah
- Jika mengalami luka, segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan khusus
Baca Juga: Perdarahan Vagina di Luar Menstruasi, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Dampak Hemofilia pada Menstruasi
Hemofilia adalah penyakit yang berkaitan dengan darah, sehingga akan memengaruhi menstruasi. Kondisi ini akan menyebabkan volume darah menstruasi menjadi lebih deras dan banyak dibandingkan dengan menstruasi yang terjadi pada perempuan tanpa hemofilia.
Jika kamu memiliki penyakit ini dan mengalami menstruasi yang deras, ini adalah hal yang wajar. Bahkan, mungkin kamu harus mengganti pembalut secara rutin setiap 1 atau 2 jam sekali. Tidak hanya volume perdarahan menstruasi saja yang lebih banyak, periode waktu menstruasi juga bisa lebih lama, yaitu lebih dari 7 hari.
Saat menstruasi lagi deras-derasnya, kamu bisa menggunakan Laurier Celana Menstruasi yang memiliki daya serap 5x lebih banyak dari pembalut malam dan memberikan proteksi bebas bocor 360° melindungi segala sisi hingga pinggul. Laurier Celana Menstruasi juga slim dan soft, seperti celana dalam katun dengan karet pinggang yang nyaman dan fit dengan bentuk badan.
Laurier Celana Menstruasi tersedia dalam 3 ukuran, yaitu S-M, M-XL, dan yang terbaru ada ukuran XXL yang ekstra besar, ekstra aman, dan ekstra nyaman. Laurier Celana Menstruasi memberikan kamu perlindungan penuh saat extra heavy flow, bikin ZERO khawatir BOCOR, dan nyaman di setiap momen ekstra!
Namun, jika perdarahan menstruasi terlalu banyak dan berlangsung terlalu lama, maka hal ini juga membutuhkan penanganan medis untuk mencegah terjadinya komplikasi, seperti anemia atau syok hipovolemik, yaitu kondisi gawat darurat saat tubuh kehilangan cairan dalam jumlah banyak.
Salah satu pengobatan yang biasanya dilakukan adalah terapi hormon. Selain itu, kamu juga akan diinformasikan mengenai hal apa saja yang sebaiknya dihindari agar tidak memperparah perdarahan, seperti konsumsi aspirin. Kamu juga disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan zat besi tinggi untuk mencegah terjadinya anemia.
Kamu juga bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu secara online melalui Ask dr. Laurier. Di sini kamu bisa melakukan konsultasi tentang berbagai masalah kesehatan reproduksi, seperti darah haid menggumpal, siklus menstruasi tidak teratur, dan nyeri menstruasi, dan berbagai masalah kesehatan lainnya yang berkaitan dengan reproduksi. Semua pertanyaan yang kamu tanyakan akan dijawab langsung oleh dokter obgyn yang sudah berpengalaman.