ask dr laurier
Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Menstruasi Dua Kali Sebulan, Apakah Normal?

Menstruasi Dua Kali Sebulan, Apakah Normal?

Author: Tim Edukasi Laurier

26 Jun 2024

Menstruasi Dua Kali Sebulan, Apakah Normal?

Pada umumnya, perempuan mengalami menstruasi setiap satu bulan sekali. Hal ini terjadi karena siklus menstruasi rata-rata berulang setiap 21 sampai 35 hari. Meski begitu, ada beberapa perempuan, terutama yang berusia remaja, mengalami menstruasi dua kali sebulan. Hmm, kira-kira apa penyebabnya, ya, Girls? Apakah kondisi ini normal dialami oleh kamu yang berusia remaja? Yuk, cari tahu jawabannya dalam kelanjutan artikel ini!

Penyebab menstruasi dua kali dalam sebulan pada remaja

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), masa remaja adalah fase kehidupan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yaitu dari usia 10 hingga 19 tahun. Pada periode ini, anak perempuan normalnya sudah mengalami menstruasi setelah fisiknya mengalami perubahan menuju kedewasaan.

Siklus menstruasi setiap perempuan itu terjadi karena interaksi kompleks antara hormon dalam ovarium, otak, dan rahim. Ketika anak perempuan baru mulai menstruasi, tubuhnya akan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dan mempelajari perubahan hormon yang berulang pada 3 bagian tubuh tersebut. Proses penyesuaian ini kadang kala membuat siklus menstruasi anak lebih pendek (kurang dari 21 hari), sehingga ia mengalami menstruasi dua kali dalam sebulan.

Kantor Kesehatan Perempuan dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika (OASH) juga mengatakan, kadar hormon remaja perempuan berfluktuasi secara signifikan selama masa pubertas, sehingga panjang siklusnya akan terus berubah-ubah. Normalnya, membutuhkan waktu sekitar 3 tahun sampai siklus menstruasi remaja menjadi teratur setiap bulannya.

Baca Juga: Kenali Apa Itu Pubertas Dini, Risiko, dan Pencegahannya!

Penyebab lain menstruasi dua kali dalam sebulan

Di luar penyesuaian tubuh terhadap perubahan hormon pubertas, menstruasi yang terjadi dua kali dalam sebulan juga dapat disebabkan oleh beberapa masalah kesehatan, seperti:

  • Stres. Saat mengalami stres, kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon akan melepaskan hormon kortisol. Peningkatan kadar kortisol ini akan mengganggu pelepasan hormon luteinizing (LH) yang merupakan salah satu hormon pengatur siklus menstruasi. Semakin panjang durasi stres, maka akan semakin sedikit juga produksi hormon LH dalam tubuh. Sebagai akibatnya, kadar hormon LH yang rendah tidak mampu membuat tubuh berovulasi (melepaskan sel telur), sehingga membuat siklus menstruasi menjadi lebih pendek.
  • Anovulasi. Anovulasi atau tidak berovulasi adalah situasi ketika sel telur tidak dilepaskan oleh tubuh dari ovarium dalam satu kali putaran siklus. Menurut Healthline, situasi ini sebetulnya hal yang cukup normal terjadi. Bahkan, banyak perempuan yang tidak menyadari sedang mengalami anovulasi karena masih mengalami menstruasi. Padahal, menstruasi tersebut justru terjadi akibat tidak adanya ovulasi dan kurangnya hormon progesteron yang mengakibatkan menstruasi lebih cepat, lebih lama, atau tidak menstruasi. Menstruasi yang lebih cepat inilah bentuk menstruasi kedua di bulan yang sama.

Related Articles

22 Jan 2024

Perlu Nggak Sih Pap Smear Rutin Kalau Tidak Aktif secara Seksual?

Pap smear atau pap test adalah prosedur untuk mengetahui atau mendeteksi adanya kanker serviks sedin...
10 Dec 2019

Cara Ampuh Usir Lemas Pas Menstruasi!

Girls, kamu pernah nggak, mengalami siklus menstruasi saat menjelang lebaran? Kalau iya, pastinya bi...
19 Sep 2019

Liburan Happy, Bebas Worry!

Girls, kamu pernah nggak pas mau liburan, menstruasi malah tiba-tiba datang? Duh, pasti bikin semua ...