Kenapa Kram Menstruasi Terjadi?
Girls, kamu harus tau nih, berdasarkan data The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), lebih dari 50% perempuan mengalami kram perut selama satu dua hari pertama menstruasi. Gangguan kram ini umumnya dialami pada tahun-tahun pertama mendapatkan menstruasi, di usia awal 20-an, atau setelah berusia matang (lebih dari 35 tahun). Bisa dipastikan hampir 1 dari 10 perempuan yang mengalami nyeri menstruasi parah, yang membuat aktivitasnya terganggu. Penyebab dari kram menstruasi yang terjadi, ada di penjelasan ini!
- Kram menstruasi sering kali digambarkan sebagai rasa nyeri atau tekanan yang sangat intens pada perut bagian bawah. Rasa nyeri yang dialami cenderung beragam pada setiap perempuan yang mengalaminya, bahkan sampai memicu gejala lain seperti mual, muntah dan diare. Kram menstruasi terjadi disebabkan oleh kontraksi otot rahim yang normal. Sama seperti otot lain di tubuh kita, otot rahim memang selalu berkontraksi dan kemudian relaks. Selama menstruasi, otot rahim berkontraksi lebih intens untuk mengeluarkan darah dan semakin intens. Akibatnya terjadi ketegangan otot, yang dirasakan sebagai nyeri, Girls.
- Kontraksi otot rahim yang lebih intens selama menstruasi disebabkan oleh prostagladins. Sejenis hormon yang diproduksi rahim. Ketika kontraksi yang lebih intens terjadi, maka aliran darah ke rahim pun mengalami hambatan. Sebagai dampaknya, suplai oksigen ke otot rahim berkurang banyak, dan otot menjadi lebih mudah tegang, sehingga terasa nyeri.
- Ada dua cara yang dianjurkan untuk menyiasati terjadinya kram otot menstruasi:
- Pencegahan: Berolahraga secara rutin, terutama stretching otot perut. Otot perut yang terlatih akan lebih lentur. Otot perut yang terlatih secara otomatis lebih lancar aliran darahnya, sehingga suplai darah yang membawa oksigen cukup. Kondisi ini membuat otot lebih bertahan dan nggak mudah menegang setelah kontraksi intens. Akibatnya rasa nyeri nggak selalu terjadi.
- Pengobatan: Ketika nyeri menstruasi terjadi karena kram otot, segeralah mengonsumsi obat pereda nyeri yang dibuat khusus untuk mengatasi nyeri haid. Jenis obat ini bisa diresepkan oleh dokter, atau bisa didapatkan dari saran apoteker. Pastikan kamu mengonsumsi obat sesuai anjuran atau saran dosis pada kemasan, supaya obat berfungsi optimal meredakan kram.
Nah, cukup jelas kan, Girls? Kalau kamu mengalami kram yang amat sangat, coba lakukan beberapa tips yang disarankan di atas untuk meredakan sakitnya. Tapi, bila kram yang dirasa terus berlanjut sampai kamu selesai menstruasi, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk pemerikasaan lebih lanjut ya, Girls!
Yuk, ajak teman-temanmu baca artikel ini, Girls! Supaya mereka juga bisa mengetahui penyebab dari kram menstruasi yang mereka alami dan bisa mengatasinya!