Girls, sebenarnya ada banyak gangguan yang dialami perempuan seiring dengan pertumbuhan tubuhnya, nggak jarang sebagian dari perempuan akan mengalami gangguan pada reproduksi di masa tersebut. Salah satunya adalah gangguan PCOS atau Polycystic Ovary Synsdrome. Hmm…PCOS itu apa sih? Kamu harus tau nih, Girls, PCOS merupakan gangguan hormon yang terjadi pada perempuan di usia subur. PCOS bisa muncul pada usia reproduktif yaitu saat mulai menstruasi pertama sampai usia sekitar 45 tahun.

Gangguan PCOS ini disebabkan karena jumlah kista yang timbul pada indung telur sangat banyak. Kondisi ovarium polikistk itu sendiri ditentukan apabila ditemukan 12 atau lebih kista (folikel) pada satu ovarium. Kista ini nggak berbahaya, tapi bisa mengganggu keseimbangan hormonal yang mempengaruhi atau mengganggu menstruasi dan menyebabkan perempuan sulit hamil. Selain mengganggu kesuburan, perempuan yang mengalami gangguan PCOS ini lebih rentan terkena diabetes dan tekanan darah tinggi lho, Girls.

Gejala sindrom ovarium polikistik bisa muncul ketika seorang perempuan mengalami menstruasi pertama kali saat masa pubertas (menarche). Walaupun, gejala PCOS sering muncul saat remaja, tapi ada juga penderita PCOS yang baru mengalami gejalanya setelah dewasa atau saat periode tertentu, misalnya ketika mengalami kenaikan berat badan secara signifikan. Hmm…kira-kira apa aja ya gejalanya? 

1. Gangguan menstruasi (Penyebab haid tidak teratur)

Girls, PCOS sering ditandai dengan periode menstruasi yang nggak teratur atau menstruasi tidak lancar berkepanjangan. Misalnya, penderita PCOS hanya akan mengalami menstruasi kurang dari 8-9 kali dalam setahun. Jarak antar menstruasi bisa kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari, atau darah menstruasi yang mengalir deras.

2. Gangguan kesuburan dan sulit hamil

PCOS menyebabkan ovulasi nggak terjadi atau nggak teratur, sehingga pembuahan sel telur oleh sperma sulit didapatkan. Kalaupun terjadi pembuahan, keadaan hormonal yang nggak seimbang akibat PCOS bisa mempengaruhi lapisan penebalan dinding rahim untuk berkembang. Akibatnya, telur yang udah dibuahi nggak bisa menempel pada dinding rahim, sehingga kehamilan nggak berlanjut.

3. Rambut pada wajah dan area tubuh lainnya akan tumbuh berlebih

Rambut-rambut halus pada wajah perempuan lebih tebal dan gelap. Selain pada wajah, pertumbuhan seperti pola rambut laki-laki yang berlebih, juga terjadi di area punggung, perut dan dada. Selain itu, rambut lebih tipis akan terjadi pada kulit kepala atau mengalami kebotakan seperti pola rambut laki-laki (androgenic alopecia)

4. Obesitas

Girls, hampir sebagian perempuan dengan PCOS akan mengalami obesitas alias berat badan di atas normal. Selain itu, perempuan yang mengalami kondisi tersebut juga memiliki ciri-ciri sindrom metabolik seperti di bawah ini:

• Kegemukan sentral, ditandai lingkar perut melebihi 88 centimeter
• Dislipidemia. Kondisi ini ditandai nilai trigliserida lebih dari 150 mg/dL, kolesterol baik (HDL) di bawah 50 mg/dL.
• Peningkatan tekanan darah

5. Akantosis nigrikans

Kondisi ini ditandai perubahan warna kulit menjadi lebih gelap (hiperpigmentasi) dan penebalan kulit yang terasa seperti beludru. Biasanya, perubahan tersebut ditemukan pada area lipatan, seperti pada tengkuk, ketiak, lipatan di bawah payudara, serta selangkangan.

Nah, sekarang kamu udah tau kan, Girls, gejala dari gangguan PCOS? Kalau kamu merasakan gejala seperti di atas, sebaiknya segera periksa ke dokter ya, Girls. walaupun PCOS sulit dicegah, tapi dengan menjaga berat badan, kamu bisa mengurangi gejala dan risiko komplikasinya. Pastikan kamu membatasi konsumsi makanan manis, banyak mengonsumsi serat dan olahraga secara teratur ya, Girls!

Yuk, jangan lupa ajak teman-teman kamu baca artikel ini ya, Girls! Supaya mereka juga bisa mengetahui gejala dari gangguan sindrom ovarium polikistik atau PCOS ini!