
Darah Menstruasi Sedikit. Wajar atau Tidak, Ya?

Menstruasi itu unik ya, Girls. Ada saja perubahan dan perbedaan dari setiap menstruasi kita, mulai dari segi siklus, durasi, jumlah atau volume darah, hingga keluhan yang muncul pada saat menstruasi. Kondisi terkait menstruasi ini pun antara sesama perempuan belum tentu sama. Tidak heran kalau kamu jadi bingung ketika mengalami kondisi yang tidak biasanya terjadi. Salah satunya ketika siklus menstruasi sudah teratur, tetapi volume darah menstruasi yang keluar di pembalut malah cuma sedikit dan tidak mengalir lancar.
Secara medis, kondisi darah menstruasi sedikit disebut dengan hypomenorrhea. Hypomenorrhea dapat ditandai oleh volume darah menstruasi yang cuma sedikit dan/atau durasi menstruasi yang terlalu singkat. Wajarkah kondisi ini? Ayo, kita cari tahu bersama!
Darah Menstruasi Sedikit yang Tergolong Wajar
Darah menstruasi atau darah haid keluar sedikit dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti gangguan keseimbangan hormon, pengaruh alat kontrasepsi, kelainan organ rahim, serta faktor gaya hidup, dan juga stress. Selain itu, ada juga beberapa kondisi lain yang dapat mempengaruhi jumlah darah menstruasi, antara lain:
1. Faktor Usia
Pada usia pubertas, darah menstruasi sedikit sangat wajar terjadi karena hormon-hormon yang berperan dalam siklus menstruasi masih belum seimbang. Kalau masa pubertas sudah berlalu, maka hormon-hormon tersebut akan lebih stabil dan darah menstruasi mulai keluar dengan volume lebih banyak.
Namun, pertambahan usia juga bisa membuatmu kembali mengalami darah menstruasi sedikit. Hal ini biasa terjadi saat perempuan memasuki rentang usia 40–50 tahun (masa pra-menopause). Pada masa ini, selama 4–6 tahun, darah menstruasi yang keluar akan menjadi relatif lebih sedikit sampai akhirnya tidak keluar sama sekali (menopause yang sebenarnya). Intinya, pada usia-usia ini, darah menstruasi sedikit itu bisa dibilang wajar.
2. Faktor Genetik (Keturunan)
Darah menstruasi sedikit juga wajar dialami kalau ada pengaruh faktor genetik atau keturunan. Kemungkinan seorang perempuan mengalami darah menstruasi sedikit akan lebih besar apabila anggota keluarga lain (seperti ibu atau saudara kandung perempuan) memiliki riwayat kondisi yang sama.
3. Faktor Tingkat Stres
Stres dapat memicu produksi hormon kortisol yang justru bisa menurunkan kadar hormon estrogen, salah satu hormon yang berperan besar dalam siklus menstruasi. Makanya, kalau tingkat stres kamu lagi tinggi, biasanya siklus menstruasi akan terganggu dan kamu jadi telat datang bulan. Namun, tingkat stres yang tinggi tidak selalu berdampak ke siklus menstruasi saja.
Bisa jadi siklus menstruasi tetap teratur, tetapi volume darah menstruasi kamu berkurang jadi jauh lebih sedikit. Darah menstruasi sedikit yang terjadi karena pengaruh tingkat stres bukanlah masalah besar dan masih terhitung wajar karena biasanya akan kembali normal ketika stres berkurang.
4. Faktor Penggunaan Alat Kontrasepsi
Kalau kamu menggunakan alat kontrasepsi hormonal seperti pil KB atau KB spiral, terutama jika baru pertama kali menggunakan KB, darah menstruasi sedikit dan durasi menstruasi singkat itu wajar terjadi. Penyebabnya yaitu kinerja alat kontrasepsi hormonal yang mengubah keseimbangan hormon dalam tubuh.
Karena itu, volume darah menstruasi biasanya hanya bisa kembali normal jika kamu sudah berhenti menggunakan alat kontrasepsi hormonal atau menggantinya dengan yang non hormonal seperti kondom dan IUD berlapis tembaga atas dasar saran dokter.
5. Faktor Konsumsi Obat-Obatan Tertentu
Bukan cuma alat kontrasepsi, obat-obatan lain juga ada yang memiliki kandungan bahan kimia tertentu yang bisa mengganggu sistem hormon. Kalau kamu sedang mengonsumsinya, darah menstruasi sedikit pun wajar terjadi. Beberapa contoh obat-obatan yang dimaksud adalah NSAID (Advil, Naprosyn, Ibuprofen, dan lain-lain), antidepresan, serta steroid.
6. Faktor Menyusui
Selama memberikan ASI eksklusif, tubuh perempuan akan memproduksi hormon prolaktin, alfa-laktalbumin, dan sintesis laktosa yang bisa menurunkan kadar hormon reproduksi pemicu ovulasi. Akibatnya, masa ovulasi jadi tidak normal dan volume darah menstruasi jadi sedikit, durasi menstruasi jadi singkat, atau bahkan menstruasi jadi tidak datang sama sekali. Meski demikian, hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena wajar terjadi dan dapat kembali normal setelah masa menyusui selesai.
7. Faktor Kehamilan
Perempuan hamil tidak mengalami menstruasi, akan tetapi saat hamil dapat mengalami keluarnya flek darah yang sering disalahartikan sebagai darah menstruasi. Kalau kamu mengalami darah menstruasi sedikit tetapi kemudian mendapat hasil positif di test pack, kemungkinan darah yang keluar merupakan perdarahan implantasi (tanda awal kehamilan).
Kamu baru perlu waspada jika keluarnya flek darah tersebut terus berlanjut. Soalnya, pada beberapa kasus, flek darah bisa menunjukkan adanya kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim. Apabila disertai kram perut ringan, flek darah dalam jumlah sedikit bisa menjadi tanda awal keguguran.
Darah Menstruasi Sedikit yang Tergolong Tidak Wajar
Darah haid keluar sedikit memang bisa dikatakan tidak wajar kalau volumenya terus-terusan jauh lebih sedikit dari volume darah menstruasi biasanya. Kondisi ini perlu diwaspadai karena mungkin mengindikasikan adanya masalah kesehatan reproduksi atau masalah kesehatan lain dan tidak dapat kembali normal jika belum mendapat penanganan medis.
Secara spesifik, darah menstruasi sedikit yang tidak wajar biasanya dipicu oleh satu dari beberapa faktor di bawah ini.
1. Faktor Produksi Hormon Tiroid
Kelenjar tiroid bisa jadi terlalu aktif hingga menghasilkan hormon tiroid yang terlalu banyak (hipertiroid). Ujungnya, kelancaran menstruasi akan terganggu dan darah menstruasi jadi sedikit. Kondisi ini perlu diwaspadai dan diperiksakan ke dokter karena hipertiroid juga bisa berpengaruh buruk pada jantung, otot, serta tekanan darah.
2. Faktor Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Darah menstruasi sedikit bisa jadi bagian dari gejala PCOS. PCOS merupakan masalah kesehatan reproduksi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan kadar hormon seks (estrogen dan progesteron), kelebihan hormon androgen (hormon seks pria), serta kista kecil di ovarium. Kalau masalah kesehatan reproduksi yang satu ini tidak ditangani secara medis, kemungkinan aliran darah menstruasi kembali lancar serta volume darah menstruasi kembali normal sangat kecil.
3. Faktor Gaya Hidup Tidak Sehat dan Masalah Kesehatan Reproduksi atau Masalah Kesehatan Lainnya
Ada beragam faktor yang bisa membuat darah menstruasi sedikit jadi tidak wajar. Contohnya adalah Asherman’s syndrome, radang panggul, dan penyakit-penyakit lainnya yang juga mungkin dipicu oleh gaya hidup tidak sehat.
Ternyata penyebab darah menstruasi sedikit beragam banget ya, Girls? Kamu tidak bisa menyimpulkan penyebab pastinya sendirian. Ingat, hanya dokter yang bisa mendiagnosis dan menjelaskan kondisimu. Segeralah periksa ke dokter kalau darah menstruasi kamu sering tidak lancar atau hanya sedikit, terutama jika sudah berlangsung lebih dari tiga bulan.
Saat darah menstruasi sedikit, kamu bisa menggunakan Laurier Daun Sirih Pantyliner. Laurier Daun Sirih Pantyliner dilengkapi dengan Lapisan Antibakteri Proteksi 99,9% yang mengandung ekstrak natural daun sirih dan daun sage yang melawan pertumbuhan bakteri, jamur, serta 10 jam cegah bau. Laurier Daun Sirih Pantyliner juga telah allergy tested, teruji klinis tidak menimbulkan iritasi dan alergi sehingga nyaman digunakan. Laurier Daun Sirih Pantyliner memiliki tekstur lembut dan berpori dengan lapisan breathable yang menyerap cairan dengan cepat sehingga permukaan tetap bersih dan kering.