Cara Baru untuk Berantas Klamidia!
Girls, kamu harus tau nih, kalau salah satu gangguan kesehatan reproduksi yang perlu dicemaskan adalah infeksi seksual menular. Jenis infeksi ini berpindah dari satu orang ke orang lain lewat hubungan seksual dan kalau nggak ditangani secara tepat, bisa memicu terjadinya gangguan reproduksi yang sangat serius dan menyebabkan ketidaksuburan.
Salah satu infeksi seksual menular yang paling umum adalah infeksi Klamidia. Infeksi ini dipicu oleh bakteri. Pengobatan yang dilakukan selama ini adalah dengan pemberian antibiotik. Tapi sayangnya, pengobatan antibiotik cenderung berisiko gagal karena dosis yang nggak sesuai atau karena pengobatan yang terlalu lama, jadi bakteri berhasil menciptakan resistensi terhadap antibiotik tersebut.
Dampak yang serius akibat infeksi Klamidia ini membuat para ahli berusaha menemukan cara pengobatan yang lebih tepat. Para ahli dari University of Waterloo di Amerika akhirnya berhasil menemukan metode tersebut. Penanganan ini sangat berbeda dan melibatkan jenis terapi gen yang dilakukan dengan nanoteknologi. Metode ini menunjukkan keberhasilan 65% mencegah dan mengobati infeksi Klamidia dengan satu terapi saja.
Menurut Prof. Emmanuel Ho, dari Waterloo's Medical School, penelitian yang dikembangkan di laboratoriumnya ini bekerja mencegah bakteri Klamidia menembus sel kulit di saluran genital dan merusak bakteri yang berhasil memasuki dinding sel. Kelompok peneliti berhasil melakukan ini dengan memakai ribonucleic acid (siRNA) untuk menyasar gen yang dikenal sebagai PDGFR-beta. Gen ini bisa membentuk protein yang menjadi inang, atau sel indung tempat bakteri Klamidia mengikatkan diri.
“Dengan menyasar PDGFR-beta kita bisa menghentikan pembentukan protein yang akan dipakai Klamidia untuk memasuki sel kulit. Sehingga bakteri cuma memiliki sedikit sel indung, dan infeksi tidak meluas,” kata Prof. Emmanuel. Selain itu, dijelaskan juga kalau dengan pengobatan nanoteknologi, saat bakteri Klamidia berhasil menembus sel kulit, maka proses selular bakal mengaktifkan autophagy, proses yang memungkinkan sel kulit yang terinfeksi membentuk gelembung di sekeliling bakteri dan merusaknya. Dengan cara ini kemampuan Klamidia untuk menempel dan merusak kulit bisa dicegah, sehingga kerusakan dan infeksi bisa dibatasi dan nggak bakal meluas.
Yuk, share info ini ke teman-temanmu, terutama mereka yang terkena infeksi Klamidia, supaya mereka bisa mencoba pengobatan baru ini!