ask dr laurier

Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Bisakah Alat Kontrasepsi Bantu Mengatur Siklus Menstruasi?

Bisakah Alat Kontrasepsi Bantu Mengatur Siklus Menstruasi?

25 Jan 2023

Bisakah Alat Kontrasepsi Bantu Mengatur Siklus Menstruasi?

Alat kontrasepsi adalah alat medis yang diciptakan untuk mencegah kehamilan. Beberapa di antara metode ini memanfaatkan hormon estrogen dan/atau progestin (hormon progesteron buatan) untuk menurunkan kemungkinan terjadinya ovulasi dan implantasi. Nah, penggunaan hormon sintetis ini sering dikira akan mengganggu produksi alami hormon tubuh jika digunakan dalam jangka panjang. Padahal, alat kontrasepsi hormonal justru bisa bantu mengatur siklus menstruasi yang berantakan, lho! Gimana caranya?

Siklus menstruasi dan hormon

Sebelum mengupas lebih jauh soal alat kontrasepsi hormonal, kamu perlu tahu kaitan antara siklus menstruasi dan hormon terlebih dahulu. Siklus menstruasi adalah rangkaian berulang pada sistem reproduksi yang biasanya berlangsung antara 21–35 hari. Pergerakan atau mulai-hentinya siklus ini diatur oleh empat hormon alami tubuh: estrogen, progesteron (progestin), hormon perangsang folikel (FSH), dan hormon luteinizing (LH).

Pada 10 sampai 16 hari pertama siklus, atau yang dikenal dengan fase folikular, hormon estrogen, FSH, dan LH akan meningkat, sementara hormon progestin menurun. Setelah itu, ovulasi atau proses pelepasan sel telur terjadi. Pada saat ini, hormon estrogen meningkat sedangkan LH menurun. Kemudian pada 14 hari terakhir siklus menstruasi, atau yang dikenal dengan fase luteal, hormon progestin meningkat, sementara hormon estrogen dan LH menurun.

Baca Juga: Siklus Menstruasi Berubah Karena Perubahan Hormon?

Jika tidak terjadi pembuahan setelah satu siklus di atas berlalu, hormon estrogen dan progesteron akan menurun kemudian diikuti dengan peluruhan lapisan rahim atau yang dikenal dengan istilah menstruasi. Nah, seimbang atau tidaknya jumlah produksi keempat hormon di atas adalah penentu normal atau tidaknya siklus menstruasi seseorang.

Alat kontrasepsi hormonal

Dilansir dari laman Planned Parenthood, alat kontrasepsi hormonal adalah kelompok metode kontrasepsi yang menggunakan hormon tiruan sebagai bahan pembentuknya. Saat ini, ada dalam enam pilihan alat kontrasepsi hormonal, yakni: implan, IUD, suntik, cincin vagina, tempelan, dan pil. Dari keenam jenis ini, ada 3 alat kontrasepsi hormonal yang dapat membantu mengatur siklus menstruasi, yaitu cincin vagina (cincin KB), tempelan (patch), dan pil (pil KB).

Bagaimana cara alat kontrasepsi mengatur siklus menstruasi?

Meski ada 3 pilihan efektif, alat kontrasepsi hormonal yang paling banyak dimanfaatkan untuk bantu mengatur siklus menstruasi adalah pil KB. Alasannya lantaran jenis ini merupakan satu-satunya alat kontrasepsi yang cukup diminum, alih-alih dipasang atau dimasukkan ke dalam tubuh.

Menurut situs American Society for Reproductive Medicine, perempuan yang punya siklus menstruasi tidak teratur atau lebih 35 hari itu kemungkinan tidak cukup memproduksi hormon progesteron, yang punya tugas untuk mencegah pertumbuhan berlebihan lapisan rahim pada fase luteal. Pada akhirnya, lapisan rahim menebal sehingga volume darah menjadi lebih banyak saat menstruasi.

Selain itu, penebalan lapisan rahim juga dapat meningkatkan risiko perkembangan pola pertumbuhan abnormal pada lapisan rahim, serta mengganggu kenormalan siklus menstruasi. Dengan mengonsumsi pil KB yang mengandung hormon progestin sesuai resep dokter, ketidakseimbangan hormon dalam tubuh akan teratasi. Alhasil, masalah seperti siklus menstruasi yang tidak normal, penebalan lapisan rahim, dan banyaknya volume darah saat menstruasi juga dapat tertangani.

Related Articles

Adulthood
18 Jul 2019

Susah BAB Pas Menstruasi? Ini Solusinya!

Girls, ternyata makanan yang tepat dan pola hidup yang baik bisa mengatasi susah BAB pas menstruasi,...
Adulthood
19 Oct 2021

Wajib Tahu, Berikut Serba-serbi Alat Kontrasepsi IUD

Beberapa wanita yang aktif berhubungan seksual, pastinya akan memikirkan alat kontrasepsi atau KB ya...
Adulthood
05 Sep 2019

Dampak Kurangnya Info Tentang Kesehatan Reproduksi

Seiring meningkatnya angka risiko kanker serviks yang dialami para perempuan muda, maka The Gynecolo...