ask dr laurier

Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Bebas Nyeri Menstruasi dengan Minyak Zaitun

Bebas Nyeri Menstruasi dengan Minyak Zaitun

04 Dec 2019

Bebas Nyeri Menstruasi dengan Minyak Zaitun

Kamu pasti udah tau banget kan, Girls, kalau nyeri menstruasi atau dikenal sebagai primary dysmenorrhea, adalah masalah umum yang dialami perempuan berusia produktif. Nyeri menstruasi bisa bikin aktivitasmu jadi terganggu, sampai memicu masalah dalam hubungan. Biasanya kompresan hangat atau obat pereda nyeri seperti ibuprofen, disarankan untuk mengatasi kondisi ini. Tapi sayangnya, kalau kamu nggak tahan sama bahan kimia, obat-obatan bukanlah pilihan yang baik untuk selalu digunakan, Girls. Terus gimana dong?

Eits, kamu nggak perlu panik, Girls! Para peneliti baru aja menemukan bahwa bahan masakan yang ada di dapur ternyata juga bisa menghilangkan nyeri menstruasi ini lho. Malah terbukti bisa bekerja lebih baik dibanding obat-obatan. Hmm…bahan masakannya itu apa sih?

Penelitian terbaru menemukan bahwa Extra Virgin Olive Oil (EVOO) atau minyak zaitun murni bisa bekerja lebih efektif mengatasi nyeri kalau dikonsumsi setiap hari sejak dua minggu sebelum menstruasi. Hasil penelitian yang udah dipublikasikan dalam Scholars Research Library ini melibatkan 37 responden perempuan berusia antara 17 – 30 tahun, dan mengalami nyeri mentruasi dengan tingkat rata-rata 6,7 pada skala 1 sampai 10.

Para responden menjalani pemantauan selama empat siklus, siklus pertama untuk menentukan tingkatan nyeri menstruasi yang dialami, dua siklus berikutnya menjalani penelitian, dan siklus terakhir adalah fase pembersihan. Para responden ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pertama diberi 25 ml (lima sendok teh) minyak zaitun murni selama dua siklus, dan dimulai sejak dua minggu sebelum menstruasi. Kelompok kedua mengonsumsi 400 mg ibuprofen sebanyak tiga kali sehari pada tiga hari pertama menstruasi selama dua siklus berturut-turut.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kelompok yang mengonsumsi minyak zaitun murni mengalami penurunan tingkat nyeri sampai mencapai angka 2,4 di bulan pertama dan 1,4 di bulan kedua. Sementara, kelompok yang mengonsumsi ibuprofen mengalami nyeri dengan tingkat 4,7 di bulan pertama dan 3,8 di bulan kedua.

Kesimpulan ini menunjukkan bahwa minyak zaitun bekerja sangat intens dan punya efek akumulasi dalam menurunkan rasa nyeri, dibanding ibuprofen. Apa sih, yang bikin minyak zaitun lebih ampuh dibanding ibuprofen? Minyak zaitun diketahui mengandung antiinflamasi yang sangat kuat. Menurut para ahli, di dalam minyak zaitun terdapat Oleochantal, sejenis polyphenol yang berperan sebagai antiinflamasi. Para peneliti menemukan bahwa Oleocanthal bisa bekerja menekan produksi prostaglandin, yang selama ini memicu kram dan nyeri saat menstruasi, seperti yang dilakukan oleh ibuprofen dengan kapasitas kerja 10%.

Penelitian juga menemukan bahwa minyak zaitun murni punya efek kumulatif untuk menekan peradangan, yang artinya semakin sering kamu mengonsumsi minyak zaitun, maka semakin terasa kemampuannya dalam mengurangi rasa nyeri. Jadi, daripada mengonsumsinya saat sakit, akan lebih baik kalau kamu mengonsumsinya sedikit demi sedikit secara teratur sebelum nyeri dirasakan.

Nah, info ini pasti jadi berita baik untuk kamu yang sering mengalami nyeri menstruasi kan, Girls? Karena minyak zaitun murni ini aman banget untuk dipakai sama semua orang lho! Jadi, kamu nggak perlu takut kena efek samping saat mengonsumsinya. Yuk, mulai sekarang rajin mengonsumsi minyak zaitun secara teratur, supaya menstruasimu bebas dari rasa nyeri!

Jangan lupa share info ini ke teman-temanmu ya, biar mereka tau manfaat minyak zaitun untuk nyeri menstruasinya!

Related Articles

Adulthood
14 Jun 2019

Bye-bye Mood Swing

Girls, kamu harus tau lho, kalau perubahan mood yang terlalu sering dan drastis pas menjelang menstr...
Adulthood
14 Jun 2019

Cerita Singkat Tentang Si Estrogen

Udah bukan rahasia lagi, kalau keteraturan siklus menstruasi itu diatur sama keseimbangan berbagai h...
Adulthood
17 Oct 2019

Cepat Menstruasi, Cepat Menopause

Para ahli dari 4 negara, yaitu Australia, Inggris, Denmark dan Jepang bergabung dan meneliti tentang...