Siklus Menstruasi Berubah Karena Perubahan Hormon?
Bukan hal aneh jika setiap bulan wanita yang sudah matang reproduksinya akan mengalami menstruasi. Menstruasi tidak selalu datang di hari yang sama setiap bulannya. Siklus menstruasi bisa memanjang, memendek, terlambat, dan lebih cepat dari biasanya. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya perubahan hormon. Biar makin jelas, yuk simak hormon apa aja sih yang punya peranan dalam siklus menstruasi berikut ini.
Hormon-Hormon Menstruasi
Hormon pertama adalah hormon estrogen. Fungsinya untuk menebalkan lapisan rahim dan membuat sel telur menjadi matang untuk dibuahi. Jika tidak terjadi pembuahan, hormon estrogen akan kembali normal dan menurun sehingga terjadi proses menstruasi. Bukan hanya berperan dan mengendalikan siklus menstruasi, hormon ini juga berpengaruh terhadap perubahan fisik saat pubertas lho, seperti membesarnya payudara dan tumbuh rambut kemaluan.
Berikutnya adalah hormon progesteron. Hormon ini bekerja sama dengan hormon estrogen untuk menebalkan lapisan rahim. Hormon ini juga berperan untuk meningkatkan libido wanita yang biasanya akan semakin tinggi sebelum masa ovulasi.
Selanjutnya adalah FSH dan LH. FSH adalah Follicle Stimulating Hormone. Sedangkan LH adalah Luteinizing Hormone. Kedua hormon ini berasal dan diproduksi oleh bagian kecil pusat otak (Hipotalamus) untuk mengendalikan fungsi tubuh. FSH dan LH berfungsi untuk membuat siklus menstruasi lancar setiap bulannya. FSH akan merangsang agar tubuh memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Sedangkan, LH berfungsi memicu ovulasi.
Perubahan Hormon Mempengaruhi Siklus Menstruasi
Akibat perubahan hormon dalam tubuh, siklus menstruasi menjadi tidak teratur. Hormon menstruasi dapat berubah karena beberapa hal seperti stres, kelebihan berat badan, diet yang ekstrim, gangguan hormon tiroid, memasuki masa menopause, menyusui, pemakaian alat kontrasepsi, PCOS, penyakit degeneratif dan auto-imun, serta gangguan rahim.
Faktor risiko di atas sangat berpengaruh pada produksi hormon menstruasi yang menyebabkan ketidakseimbangan dan kekacauan yang berdampak pada siklus menstruasi. Sebagai contoh, ketika wanita mengalami stres, maka tubuh akan gagal memproduksi LH yang berfungsi sebagai pemicu ovulasi. Atau saat wanita memiliki tubuh yang gemuk dan obesitas, maka hipotalamus atau bagian kecil dari pusat otak akan kesulitan mengatur siklus menstruasi. Sebaliknya, pada wanita yang menjalani diet ekstrem, tubuh akan kesulitan untuk memproduksi hormon estrogen sehingga siklus menstruasi menjadi berantakan.
Gangguan Siklus Menstruasi
Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi, adapun beberapa jenis gangguan siklus menstruasi yang sering dialami oleh wanita berikut ini.
-
Amenorea
Gangguan menstruasi ini dibagi menjadi 2 yaitu primer dan sekunder. Amenorea primer merupakan kondisi dimana wanita sama sekali tidak mengalami menstruasi. Hal ini terjadi pada wanita yang belum pubertas karena hormon dalam tubuhnya belum seimbang. Sedangkan, amenorea sekunder adalah kondisi dimana wanita hanya mengalami menstruasi 3 bulan sekali atau lebih. -
Menorrhagia
Siapa disini yang memiliki durasi menstruasi lebih dari 7-10 hari? Gangguan siklus menstruasi ini dinamakan menorrhagia. Biasanya wanita akan mengeluarkan darah menstruasi yang sangat banyak dan mengharuskan mengganti pembalut berkali-kali serta adanya gumpalan darah saat menstruasi. Hal ini dapat menyebabkan anemia, muka pucat, dan lemas karena tubuh mengeluarkan darah dengan jumlah banyak.
-
Oligomenorea
Oligomenorea dialami oleh wanita yang sangat jarang mengalami menstruasi. Siklus menstruasinya hanya terjadi 8 atau 9 kali selama setahun. Ketika seseorang yang memiliki siklus menstruasi normal kemudian mengalami hal ini, segera periksa ke dokter kandungan karena bisa jadi suatu indikasi gangguan hormon, PCOS, atau gangguan pada rahim. Namun, ada beberapa wanita yang mengalami hal ini seperti wanita yang menggunakan KB hormonal, wanita dengan penyakit hormon, dan olahragawan yang sering melakukan aktivitas berat.
Pada dasarnya, hormon adalah pembawa pesan kimiawi yang mengendalikan alat vital dalam tubuh termasuk siklus menstruasi. Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menyeimbangkan hormon dengan melakukan hal ini.
-
Mengonsumsi protein dengan cukup
Agar kecukupan asam amino terpenuhi, kamu bisa mengonsumsi makanan tinggi protein seperti ikan, daging, kacang-kacangan, dan telur. Makanan dengan protein yang tinggi dapat menahan kamu dari rasa lapar sehingga kamu dapat mengurangi risiko lemak tertimbun yang dapat membuat hormon dalam proses menstruasi terganggu.
-
Jaga berat badan
Kamu dapat menjaga berat badan dengan cara makan yang sewajarnya saja. Tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Makan yang terlalu sedikit meningkatkan produksi hormon kortisol atau hormon stres. Sedangkan, makan terlalu banyak meningkatkan hormon insulin yang dapat menyebabkan obesitas. Kedua hormon ini dapat mengganggu siklus menstruasi kamu lho. -
Kelola stres
Kamu bisa melakukan hobi atau kegiatan positif untuk menghilangkan stres kamu lho. Hormon stres dalam tubuh dapat mengganggu siklus menstruasi, jadi lakukan hal positif yang dapat membuat kamu happy ya! -
Rutin olahraga
Olahraga bukan hanya dapat mengurangi rasa nyeri saat menstruasi, tetapi dapat membuat siklus menstruasi menjadi lebih teratur karena hormon dalam tubuh juga dapat terjaga keseimbangannya. -
Istirahat cukup
Kualitas tidur mempengaruhi kerja dan kesimbangan hormon, lho! Oleh karena itu, pastikan kamu memiliki istirahat yang cukup dan berkualitas. Pastikan tidur cukup 8 jam sehari ya! -
Konsumsi serat
Dengan mengonsumsi serat tinggi, hormon tubuh menjadi lebih seimbang lho. Makanan tinggi serat dapat kamu temukan pada sayur, buah, gandum, dan biji-bijian. -
Hindari lemak jenuh
Untuk menjaga kesimbangan tubuh, kamu dapat menghindari lemak jenuh dan konsumsi lemak sehat. Lemak jenuh yang dimaksud adalah makanan junk food atau kadar minyak pada makanan yang tinggi. Kamu dapat mengonsumsi alpukat atau kacang-kacangan sebagai sumber lemak sehat untuk tubuh.
Siklus menstruasi yang tidak bisa diprediksi emang bikin gengges, misalnya mengalami menorrhagia. Nah, kamu jangan khawatir jika darah menstruasi lebih banyak dari biasanya karena kamu bisa menggunakan pembalut Laurier Celana Menstruasi.
Laurier Celana Menstruasi memiliki daya serap 5x dari pembalut malam. Ada berbagai ukuran mulai dari S hingga XL yang bisa disesuaikan dengan ukuran tubuh. Bahannya pun tipis dan selembut celana dalam katun yang bisa bikin kamu nyaman seharian walau darah menstruasi sedang deras.