5 Jenis Gangguan Menstruasi yang Perlu Kamu Tahu
Hai girls, pernah gak sih kamu mengalami gangguan menstruasi? Selain mengganggu aktivitas sehari-hari, gangguan menstruasi ini bisa berisiko terhadap kesuburan lho! Aduh, jangan sampai deh ya. Biar kamu aware dengan hal ini, berikut info tentang pengertian, gejala, hingga penyebab gangguan menstruasi.
Apa itu gangguan menstruasi
Gangguan menstruasi adalah kondisi ketika siklus menstruasi mengalami anomali atau kelainan. Nah, bentuk gangguan menstruasi ini bisa berbagai macam. Ada yang perdarahan menstruasi yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, siklus menstruasi yang tidak beraturan, dan bahkan tidak menstruasi sama sekali.
Ada beberapa gejala gangguan menstruasi yang perlu kamu tahu nih, girls. Beberapa di antaranya yaitu ketika kamu mengalami siklus menstruasi kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari, menstruasi yang lebih lama dari 7 hari, atau menstruasi yang ditandai dengan darah jauh lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya.
Selain itu, gejala lain yang mungkin kamu alami saat mengalami gangguan menstruasi yaitu, darah menstruasi dianggap banyak jika lebih dari 80 cc atau 5 sendok makan, gak menstruasi selama 3 bulan berturut-turut, menstruasi disertai nyeri perut yang mengganggu, dan pendarahan atau flek diantara siklus menstruasi atau setelah menopause.
Gangguan menstruasi ini juga biasanya disertai dengan kulit tampak pucat, pusing, rasa lelah, atau sesak napas. Waspadai jika siklus menstruasi yang tidak teratur, disertai dengan perdarahan diantara siklus atau perdarahan setelah berhubungan seksual.
Penyebab gangguan menstruasi
Penyebab gangguan menstruasi bisa terjadi karena beberapa hal. Salah satunya yaitu karena kehamilan atau menyusui. Ya, terlambat menstruasi biasanya menjadi tanda awal kehamilan. Selain itu, menyusui juga umumnya bisa menunda kembalinya menstruasi normal setelah kehamilan.
Penyebab gangguan menstruasi lainnya yaitu gangguan makan dan penurunan berat badan ekstrim. Gangguan makan seperti anorexia nervosa atau gak mau makan karena takut berat badannya naik bisa menjadi salah satu penyebab gangguan menstruasi. Penurunan berat badan yang menurun drastis akibat kurang makan atau karena penyakit tertentu juga bisa menyebabkan gangguan menstruasi.
Penyebab lainnya yaitu olahraga berlebihan dan PCOS. Olahraga yang tepat memang bisa membantu melancarkan siklus menstruasi, tapi jika berlebihan tentu kurang baik. Hal ini karena olahraga berlebihan membuat aktivitas fisik jadi terlalu diforsir sehingga bisa mengganggu menstruasi.
Hal lainnya yaitu polycystic ovary syndrome (PCOS). PCOS ini adalah gangguan sistem endokrin yang menyebabkan munculnya banyak kista pada indung telur. Kondisi ini dapat dilihat melalui pemeriksaan USG.
Penyebab lain gangguan menstruasi yaitu kegagalan ovarium prematur dan penyakit inflamasi panggul, dan fibroid rahim. Kegagalan ovarium prematur adalah kondisi hilangnya fungsi normal ovarium sebelum usia 40 tahun. Perempuan yang mengalami hal ini mungkin mendapatkan menstruasi secara gak teratur atau hanya sesekali dalam setahun.
Ada juga penyakit inflamasi panggul atau istilah medisnya pelvic inflammatory disease (PID). Ini adalah infeksi pada organ reproduksi yang menyebabkan pendarahan menstruasi jadi gak teratur. Terakhir yaitu fibroid rahim. Ini adalah kondisi pertumbuhan uterus tanpa sifat kanker. Gangguan ini bisa menyebabkan menstruasi berlebihan atau periode menstruasi yang lebih panjang.
Jenis-jenis gangguan menstruasi
Setelah mengenal apa saja penyebab gangguan menstruasi, kamu perlu juga tahu tentang jenis-jenis gangguan menstruasi. Berikut ini 5 jenis gangguan menstruasi.
1. Amenorrhea
Amenorrhea dibagi menjadi dua, yaitu amenorrhea primer dan sekunder. Amenorrhea primer adalah kondisi di mana seorang wanita sama sekali belum mengalami haid hingga usia 16 tahun. Sedangkan amenorrhea sekunder adalah kondisi di mana seorang wanita usia subur yang gak sedang hamil dan pernah menstruasi sebelumnya, tiba-tiba berhenti mendapatkan menstruasi selama 3 bulan atau lebih.
2. Dysmenorrhea
Dysmenorrhea adalah suatu kondisi di mana wanita mengalami nyeri saat menstruasi, umumnya pada hari pertama dan kedua menstruasi. Gejalanya berupa nyeri atau kram di perut bagian bawah yang terus berlangsung. Terkadang menyebar hingga ke punggung bawah serta paha. Rasa nyeri tersebut juga bisa disertai sakit kepala, mual, dan muntah.
Dysmenorrhea ini bisa terjadi karena kadar hormon prostaglandin yang tinggi saat hari pertama menstruasi. Setelah beberapa hari, hormon ini akan berkurang kadarnya hingga bisa membuat nyeri menstruasi juga ikut mereda. Nyeri menstruasi jenis ini biasanya akan mulai berkurang seiring bertambahnya usia atau setelah melahirkan.
Selain karena hormon prostaglandin, dismenorea juga bisa terjadi karena adanya kelainan sistem reproduksi wanita, seperti, endometriosis, miom rahim, kista atau tumor di rahim, radang panggul, dan penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD).
Dysmenorrhea yang normal terjadi karena peningkatan hormon prostaglandin, sedangkan dysmenorrhea karena penyakit tertentu biasanya akan berlangsung lebih lama dan semakin memburuk seiring bertambahnya usia.
3. Menorrhagia
Menorrhagia adalah gangguan menstruasi berupa keluarnya darah menstruasi secara berlebihan atau dalam jumlah yang terlampau banyak sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Gangguan menstruasi ini termasuk durasi menstruasi yang berlangsung lebih dari menstruasi normal, yakni lebih dari 5-7 hari.
Wanita dengan gangguan menstruasi menorrhagia akan mengalami beberapa keluhan, misalnya darah yang keluar dari vagina terlalu banyak, harus menggunakan dua pembalut untuk menampung perdarahan, harus bangun untuk mengganti pembalut pada saat tidur, mengalami gejala anemia, serta mengeluarkan gumpalan-gumpalan darah selama lebih dari satu hari.
Menorrhagia bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari perubahan pola makan, sering olahraga, gangguan hormon, infeksi atau peradangan di vagina dan leher rahim, gangguan tiroid, miom dan polip di rahim, gangguan pembekuan darah, hingga kanker rahim atau kanker serviks.
4. Oligomenorea
Oligomenorea adalah kondisi ketika seorang wanita jarang sekali mengalami menstruasi, yakni jika siklus menstruasinya lebih dari 35-90 hari atau mendapat haid kurang dari 8-9 kali dalam kurun waktu setahun. Oligomenorea sering dialami remaja yang baru memasuki pubertas dan wanita yang memasuki masa menopause. Gangguan menstruasi ini merupakan dampak dari aktivitas hormon yang sedang gak stabil di fase-fase tersebut.
Selain itu, ada beberapa hal lain yang mungkin jadi penyebab oligomenorea yaitu, penggunaan kontrasepsi hormonal, sering melakukan olahraga atau aktivitas fisik berat, gangguan ovulasi, hingga efek samping obat-obatan tertentu.
5. Premenstrual dysphoric disorder (PMDD)
Menjelang menstruasi, gak sedikit wanita yang mengalami nyeri atau kram perut ringan, sakit kepala, dan keluhan psikologis, seperti perubahan mood, merasa cemas, gelisah, hingga mudah emosi. Gejala-gejala yang muncul mendekati datang bulan ini disebut dengan PMS.
Tapi kalau gejala PMS yang dirasakan cukup berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, maka kondisi ini disebut PMDD. Selain nyeri haid yang disertai sakit kepala, gejala PMDD bisa berupa sedih berlebihan, gelisah, susah tidur, makan berlebihan, sulit konsentrasi, depresi, merasa lemas dan gak berenergi, hingga muncul ide atau keinginan untuk bunuh diri.
Penyebab PMDD dan PMS belum diketahui secara pasti, namun diduga karena adanya kelainan zat kimia di otak yang mengatur mood. Salah satu zat kimia ini adalah serotonin. Selain itu, ada beberapa hal yang diduga turut berperan dalam munculnya kondisi ini, seperti faktor keturunan, kelebihan berat badan, jarang berolahraga, penyakit tiroid, serta konsumsi alkohol dan penggunaan obat-obat terlarang
Tadi adalah 5 jenis gangguan menstruasi yang bisa terjadi di tubuh kamu. Mudah-mudahan kita gak sampai mengalami gangguan menstruasi yang girls! Nah, kalau menstruasi kamu lagi lancar, jangan lupa pilih Laurier Healty Skin Day yang merupakan pembalut siang pertama untuk menjaga kesehatan kulit area kewanitaan.
Produk ini punya invasi terbaru 3D Pori Bergelombang menyerap cairan seketika dan meningkatkan 80% sirkulasi udara sehingga pembalut tetap kering. Mencegah iritasi di daerah kewanitaan kamu dengan mencegah kelembaban! Kamu juga gak perlu repot, karena Laurier Healthy Skin mudah dicuci setelah pemakaian.