Kanker Vulva, Apakah Berbahaya? Ini Dia Ciri dan Dampaknya!
Penyebab kanker vulva
Sampai saat ini, penyebab pasti dari kanker vulva masih belum diketahui oleh para dokter. Meski begitu, hipotesis umum tentang pemicu sel-sel kanker abnormal di vulva adalah:
- Infeksi virus human papillomavirus (HPV). Virus penyebab kanker serviks yang dapat menyebar lewat kontak kulit ke kulit ini juga ternyata dapat meningkatkan risiko kanker vulva dan kanker dubur.
- Lichen sclerosus. Kondisi kulit kronis (tidak dapat disembuhkan) yang menyebabkan peradangan dan bercak putih gatal pada alat kelamin dan bagian tubuh lainnya.
Di luar itu, beberapa kondisi berikut juga dapat meningkatkan risiko kanker vulva:
- Usia. Kemungkinan seorang wanita terkena kanker vulva akan meningkat seiring dengan pertambahan usia.
- Vulva intraepithelial neoplasia (VIN). Kondisi prakanker (sel-sel abnormal mulai bermunculan) yang tidak segera diobati.
- Infeksi HIV. Wanita yang terdiagnosis memiliki HIV memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, sehingga tubuhnya sulit melawan pertumbuhan sel kanker.
- Kebiasaan merokok dapat meningkatkan berbagai jenis kanker, termasuk kanker vulva.
Baca Juga: Kenali 4 Penyakit Menular Seksual dan Pencegahannya
Apakah kanker vulva berbahaya?
Kendati kemungkinan terjadinya relatif kecil dan baru muncul di usia menopause, kanker vulva tetaplah sebuah kanker yang terhitung sebagai penyakit serius. Salah satu dampak yang langsung dapat dirasakan oleh pengidapnya adalah gangguan fungsi seksual yang akan membuat hubungan seksual menjadi menyakitkan.
Selain itu, kanker di bibir vagina ini mungkin menyebar menjadi kanker pada organ tubuh lain, seperti kelenjar getah bening, yang akan mempersulit pengobatan pasien. Jika merasakan salah satu tanda atau ciri-ciri di atas, sebaiknya kamu segera melakukan kunjungan ke dokter obgyn untuk mendapat perawatan yang tepat.