Apakah Obesitas Menyebabkan Siklus Menstruasi Terganggu?
Siklus menstruasi yang terganggu (tidak teratur) dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya adalah kondisi kesehatan tertentu (seperti PCOS, endometriosis, fibroid rahim), stres, atau karena mengonsumsi obat-obatan. Lalu, bagaimana dengan obesitas? Apakah kondisi ini juga bisa memengaruhi siklus menstruasi? Yuk, cari tahu jawabannya dalam ulasan artikel berikut!
Apa Itu Obesitas?
Obesitas adalah kondisi ketika seseorang memiliki berat badan berlebih akibat penumpukan lemak di dalam tubuh. Obesitas biasanya diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh atau BMI, yaitu dengan cara membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter.
Menurut WHO, seseorang dikategorikan obesitas jika memiliki BMI sebesar 30 atau lebih. Secara spesifik, individu berusia 20 tahun ke atas tergolong sebagai kelompok Obesitas Kelas I jika memiliki BMI 30-35, Obesitas Kelas II jika memiliki BMI 35-40, dan Obesitas Kelas III jika memiliki BMI di atas 40.
Bagaimana Obesitas Memengaruhi Siklus Menstruasi?
Berikut beberapa faktor yang dapat mengganggu siklus menstruasi pada perempuan dengan obesitas:
Ketidakseimbangan hormon
Obesitas berkaitan langsung dengan ketidakseimbangan hormon, terutama meningkatnya kadar estrogen dalam darah. Pasalnya, jaringan lemak tubuh secara alami memproduksi estrogen, sehingga tubuh yang kelebihan lemak akan memproduksi estrogen lebih banyak.
Peningkatan estrogen akan merangsang pertumbuhan endometrium (lapisan rahim), yang berpotensi menyebabkan menstruasi berat. Selain memicu menstruasi berat, peningkatan kadar estrogen juga bisa menyebabkan siklus anovulasi (ovulasi yang tidak terjadi atau terlewat) dan peluruhan lapisan endometrium yang tidak teratur.
Resistensi insulin
Obesitas meningkatkan kadar insulin dan leptin, dua hormon yang memengaruhi fungsi ovarium. Resistensi insulin menyebabkan kadar androgen dalam tubuh naik dan progesteron menurun, yang membuat menstruasi menjadi jarang, panjang, atau tidak teratur.
Peradangan kronis
Obesitas juga dapat memicu peradangan kronis tingkat rendah. Peradangan ini dapat menyebabkan kelainan pembuluh darah, gangguan pembekuan darah, dan perubahan fungsi platelet. Ketiganya dapat berkontribusi menyebabkan pendarahan menstruasi yang berat.
Baca Juga: Olahraga saat Menstruasi Bikin Darah Tambah Deras, Benarkah?
Cara Mengelola Berat Badan agar Siklus Menstruasi Lancar
Untuk membantu melancarkan siklus menstruasi, perempuan dengan obesitas perlu menurunkan kadar lemak dalam tubuhnya. Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkannya:
- Mengubah pola makan. Mengurangi asupan kalori harian dan mengonsumsi makanan sehat merupakan kunci utama untuk mengatasi obesitas. Hal ini akan membuat berat badan turun dalam waktu yang singkat dan tetap stabil dalam jangka panjang. Makanan berbasis tumbuhan, buah, sayur, biji-bijian utuh, serta protein rendah lemak dapat menjadi pilihan sehat bagi perempuan dengan obesitas. Selain itu, membatasi makanan karbohidrat tinggi atau berlemak tinggi dan minuman manis juga bisa menjadi cara mengelola obesitas.
- Berolahraga dan banyak bergerak. Memperbanyak aktivitas fisik seperti berolahraga juga menjadi kunci lain untuk mengelola dan mengatasi obesitas. Idealnya, perempuan dengan obesitas disarankan melakukan minimal 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang setiap minggu agar berat badan tetap terkendali. Jika memungkinkan, seimbangkan aktivitas fisik dengan lebih banyak bergerak, misalnya dengan naik tangga alih-alih lift saat menuju lantai atas.
- Mengubah perilaku atau kebiasaan. Di luar makanan dan olahraga, orang dengan obesitas juga disarankan untuk melakukan perubahan perilaku sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk menilai kebiasaan, tekanan, atau situasi apa saja yang berkontribusi terhadap kondisi obesitas. Melakukan konseling dengan profesional atau mengikuti support group dapat menjadi langkah awal untuk mengubah perilaku.
- Mengonsumsi obat penurun berat badan. Beberapa orang dengan obesitas yang cukup serius juga mungkin diresepkan obat penurun berat badan oleh dokter gizi yang menanganinya. Namun, obat-obatan ini tidak boleh dikonsumsi sendiri,, melainkan sebagai pelengkap pola makan sehat, olahraga, dan perubahan gaya hidup.
Baca Juga: Pilates saat Menstruasi, Amankah Dilakukan?
Berdasarkan ulasan di atas, obesitas memang dapat menyebabkan siklus menstruasi terganggu. Sebab, penumpukan lemak dalam tubuh dapat meningkatkan kadar estrogen yang akhirnya memicu menstruasi berat, tidak teratur, atau berlangsung lebih lama.
Namun, siklus menstruasi yang terganggu karena kondisi obesitas dapat ditangani dengan melakukan perubahan pola makan, memperbanyak aktivitas gerak dan berolahraga, mengubah perilaku, juga mungkin mengonsumsi obat penurun berat badan.
Jika kamu mengalami menstruasi yang lebih berat atau lebih panjang dari biasanya, segera konsultasikan melalui Ask dr. Laurier. Semua pertanyaan kamu tentang menstruasi dan sistem reproduksi akan dijawab oleh dokter obgyn berpengalaman.

Saat menstruasi, kamu juga bisa menggunakan Laurier Celana Menstruasi yang memiliki daya serap 5x lebih banyak dari pembalut malam dan memberikan proteksi bebas bocor 360° dari segala sisi hingga pinggul, sehingga kamu bisa ZERO khawatir BOCOR meskipun menstruasi sedang deras-derasnya.
Pembalut celana ini juga slim dan soft seperti celana dalam katun dengan karet pinggang yang nyaman dan fit dengan bentuk badan. Tersedia dalam 3 varian ukuran, yaitu S-M, M-XL, dan XXL yang Xtra besar, Xtra aman, dan Xtra nyaman. Laurier Celana Menstruasi, memberikan perlindungan maksimal untuk extra heavy flow, nyaman dan ZERO khawatir BOCOR di semua momen ekstra.