3 Cara yang Bisa Kamu Lakukan untuk Menguji Kesehatan Vagina
Kamu pernah nggak mengalami perubahan cairan vagina yang tadinya nggak berwarna dan nggak berbau, tiba-tiba warnanya jadi keruh seputih susu dan agak berbau? Malah kadang jadi terasa gatal juga. Pasti kamu panik kan? Tentu aja, apalagi kalau selama ini kamu udah melakukan perawatan vagina dengan benar. Nggak usah bingung, Girls, sebelum memutuskan untuk pergi ke dokter, sebaiknya kamu coba dulu beberapa tes sederhana yang bisa dilakukan sendiri di rumah.
Dr. Paul Summers ahli dari Fakultas Kedokteran Universitas Utah, Amerika Serikat telah menyusun tiga tes sederhana yang bisa kamu coba untuk mengetahui ada atau nggaknya infeksi vagina. Menurut Dr. Paul, tes sederhana ini punya tingkat ketepatan sebesar 87%. Berikut tes yang bisa kamu lakukan:
Tes 1
Periksalah vagina atau cairan vaginamu. Kalau baunya nggak enak atau ngga kayak biasanya, itu pertanda gejala bacterial vaginosis (suatu infeksi vagina yang disebabkan oleh bakteri).
Tes 2
Ambil setetes hydrogen peroxide (larutan 3%). Larutan ini dijual di toko bahan kimia atau apotik. Campur larutan dengan cairan vagina yang baru dan taruh di atas kaca bersih. Kalau campurannya berbusa, berarti menunjukkan adanya enzim katalase dalam sel darah putih yang lagi melawan infeksi bakteri pada vagina. Hal ini menandakan adanya infeksi pada vagina.
Tes 3
Lakukan uji keasaman vagina untuk mendeteksi infeksi jamur. Caranya adalah menyentuhkan kertas lakmus pada cairan vagina. Kertas ini bisa kamu beli di toko farmasi atau bahan kimia. Kalau skala pH menunjukkan angka jauh kurang dari 7, artinya sudah terjadi infeksi jamur karena lingkungan vagina yang terlalu asam.
Nah, kamu bisa pilih deh, Girls, mau coba melakukan tes yang mana. Ketiganya bisa kamu lakukan sendiri tanpa harus ke dokter! Intinya, semua tes tersebut pastinya akan memberikan hasil ada atau nggaknya infeksi pada vaginamu. Kira-kira kamu mau coba lakukan tes yang nomor berapa nih, Girls?
Yuk, share artikel ini ke teman-teman cewekmu, supaya mereka juga bisa tau apakah cairan vaginanya terkena infeksi atau nggak.