ask dr laurier
Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Normal Nggak ya, Kalau Darah Menstruasiku Banyak Banget?

Normal Nggak ya, Kalau Darah Menstruasiku Banyak Banget?

Author: Tim Edukasi Laurier

18 Oct 2019

Normal Nggak ya, Kalau Darah Menstruasiku Banyak Banget?

Girls, pasti kamu udah tau kan, kalau cewek yang udah masuk usia produktif bakal mengalami pendarahan setiap bulan, atau dikenal sebagai menstruasi. Tapi kamu tau nggak, berapa siklus dan durasi menstruasi yang normal? Nah, menstruasi sebenarnya terjadi sesuai dengan siklus dalam rentang waktu 21 – 35 hari. Durasi pendarahan ini normalnya berlangsung selama 2 – 7 hari dengan total volume darah sebanyak 20 – 80 cc, atau setara sama 4 sendok makan.

Tapi, menurut Mayo Foundation for Medical Education and Research, 18% cewek yang udah masuk usia subur bakalan mengalami pendarahan yang nggak normal, misalnya pendarahan yang terlalu banyak, atau durasi menstruasi yang panjang. Kondisi ini dalam istilah medis disebut Menorrhagia.

Seorang cewek terkena menorrhagia kalau mengalami indikasi dan gejala berikut:

  • Menstruasi lebih dari 10 hari
  • Darah menstruasi yang keluar sangat banyak
  • Sering ganti pembalut kurang dari 1 jam
  • Darah menstruasi keluar dan menggumpal pada malam hari
  • Nyeri di area perut bagian bawah, karena pendarahan yang banyak dan lama, jadi mengganggu aktivitas rutin
  • Selalu merasa capek, dan nafas menjadi pendek-pendek

Menorrhagia juga disebabkan karena beberapa hal, yaitu:

  1. Hormon yang nggak seimbang

Dalam kondisi menstruasi normal, kadar hormon estrogen dan progesteron sesuai dengan kondisi dinding uterus (endometrium) untuk mengatur volume darah menstruasi. Saat hormon nggak seimbang, maka endometrium bakal menghasilkan volume darah yang lebih banyak.

  1. Ada Polip dalam dinding uterus

Polip biasanya muncul pada cewek usia produktif yang hormon prostaglandinnya (hormon yang berperan untuk mengatur tekanan darah dan sistem saraf) berlebih.

  1. Ovarium nggak berfungsi dengan normal

Kegagalan proses pelepasan sel telur bisa menyebabkan hormon estrogen dalam tubuh jadi nggak seimbang.

  1. Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

Kalau nggak cocok memakai AKDR, bisa memicu darah menstruasi jadi keluar banyak.

Setelah seseorang terdiagnosa mengalami menorrhagia dan diketahui faktor penyebabnya, dokter bakal memberikan zat besi dan obat-obatan untuk mengurangi kram perut dan menghambat aliran darah. Nggak cuma itu, bisa juga diberikan kontrasepsi oral untuk mengatur ovulasi yang terganggu dan mengurangi pendarahan yang berlebihan. Pemberian hormon progesteron juga bisa membantu mengatasi hal ini.

Tapi, kalau semua terapi itu nggak berhasil, akan dilakukan cara-cara lain seperti kuretase atau tindakan operasi. Kalau misalnya kami memilih untuk tetep ada di rumah, sebaiknya kamu harus lebih banyak istirahat. Jangan mengonsumsi aspirin, karena bisa bikin keadaanmu jadi makin parah. Jangan lupa juga untuk ganti pembalut secara teratur setiap empat jam sekali.

Nah, Girls, sekarang kamu jadi lebih tau tentang menorrhagia, kan? Mulai sekarang kamu harus lebih memerhatikan kesehatan kamu ya, Girls, apalagi pas menstruasi, supaya kamu nggak kena penyakit ini.

Share artikel ini ke teman-temanmu yuk! Supaya mereka juga bisa tau banyak tentang mennorhagia dan lebih hati-hati sama kesehatannya.

Related Articles

14 Jan 2022

Iritasi Saat Menstruasi dan Pencegahannya

Setiap hari, kamu wajib banget menjaga kebersihan area kewanitaan terutama saat menstruasi. Menjaga ...
21 Nov 2019

Menstruasi Pas Lagi Traveling? Santai aja!

Girls, kamu udah punya rencana liburan backpackers bersama teman-temanmu tahun ini? Kalau iya, pasti...
27 Aug 2019

Masih Zaman Stres Pas Menstruasi?!

Saat menstruasi, kadar hormon reproduksimu pasti nggak stabil dan membuat emosimu kadang jadi labil ...