Menstruasi Tidak Teratur, Normalkah? Kapan Harus ke Dokter?
Momen menarche atau menstruasi pertama setiap anak perempuan itu berbeda-beda. Kalau menurut penelitian, faktornya sangat beragam; mulai dari genetik, ras, lingkungan, nutrisi, aktivitas sehari-hari, kesehatan, psikologis, dan masih banyak lagi. Menstruasi pertama juga biasanya terjadi secara acak, baik dari durasi maupun volume darah. Namun, bagaimana kalau menstruasi tidak teratur terjadi setelah fase menarche berlalu?
Memahami fase menarche
Menarche sering kali dianggap sebagai titik mula kedewasaan remaja perempuan. Anggapan ini sebetulnya masuk di akal, sebab, menstruasi adalah salah satu ciri kesuburan – dan tanda normalnya organ reproduksi – seorang perempuan. Momentum ini biasa terjadi pada rentang usia 10–16 tahun dengan rata-rata usia yang berbeda.
Menarche umumnya akan diawali dengan tanda-tanda seperti pertumbuhan rambut pubis (atau rambut kemaluan), perkembangan jerawat di wajah, pertumbuhan payudara, perubahan bentuk tubuh (seperti pinggul dan paha yang membesar), serta pertumbuhan badan yang lebih pesat. Tanda-tanda ini lazimnya akan muncul 2–3 tahun sebelum menstruasi pertama terjadi.
Menstruasi pertama kebanyakan remaja perempuan memiliki durasi 2–7 hari dan interval yang tidak teratur hingga 2 tahun pertama. Secara medis, kondisi ini dipicu oleh ketidakmatangan sumbu hipotalamus-hipofisis-ovarium (hypothalamic-pituitary-ovarian axis) selama tahun-tahun awal setelah menarche. Akibatnya, remaja perempuan mengalami anovulasi (ketiadaan fase ovulasi) dan siklus menstruasi tidak teratur. Meski begitu, kondisi ini adalah hal yang normal.