Ampuh! Atasi Anemia dengan Zat Besi Saat Menstruasi
Hai, girls! Siapa nih di sini yang sering banget dihantui oleh gejala PMS menjelang menstruasi ataupun saat menstruasi? Gejala PMS atau premenstrual-syndrome yang biasa dialami adalah nyeri atau kram pada perut, pinggang, dan payudara, nafsu makan yang tidak terkontrol, perut kembung, munculnya jerawat, dan sakit kepala. Nyeri yang dirasa terutama pada bagian perut disebabkan oleh kontraksi otot rahim untuk mengeluarkan darah menstruasi dan mengaturnya agar tidak terlalu banyak saat dikeluarkan.
Ngomongin soal darah menstruasi, kamu tahu tidak sih kalau menstruasi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan seseorang bisa terkena anemia. Untuk informasi lebih lanjut, baca artikel di bawah ini, ya.
Anemia
Anemia atau lebih dikenal dengan nama kurang darah adalah kondisi dimana tubuh kekurangan jumlah sel darah merah. Ketika kekurangan sel darah merah, tubuh tidak mendapatkan asupan oksigen dengan baik. Kekurangan oksigen dalam tubuh bisa langsung terlihat dengan ciri dan gejala kulit menjadi pucat, mudah lelah, pusing berkepanjangan, telapak tangan kaki dan tangan yang dingin, detak jantung tidak teratur, dan kadang disertai dengan nyeri di bagian dada.
Secara umum, anemia disebabkan oleh kurangnya sel darah merah yang bisa disebabkan oleh berbagai hal. Berikut jenis-jenis anemia beserta penyebabnya.
-
Anemia kekurangan zat besi
Jenis anemia yang satu ini merupakan kondisi dimana tubuh kekurangan asupan zat besi. Kurangnya zat besi disebabkan karena 2 hal yaitu, kurangnya konsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat besi atau terlalu sering mengonsumsi makanan dan minuman dengan kandungan yang dapat menghambat penyerapan zat besi.
Tanpa disadari, banyak banget lho kesalahan pola makan yang menyebabkan tubuh kekurangan zat besi karena sering mengonsumsi makanan dengan kandungan yang dapat menghambat proses penyerapan zat besi. Makanan dan minuman tersebut adalah beras merah, gandum, cokelat, kacang tanah, daun peterseli, kopi, dan teh. -
Anemia di masa kehamilan
Di masa kehamilan, jumlah protein dalam sel darah merah atau hemoglobin ibu hamil menjadi lebih sedikit dibanding saat tidak mengandung. Padahal, saat hamil, wanita membutuhkan pembentuk hemoglobin yang lebih banyak untuk kesehatan ibu hamil dan bayinya. Kondisi ini yang membuat ibu hamil sering mengalami anemia. -
Anemia karena penyakit kronis
Ada beberapa penyakit kronis atau penyakit yang diidap seseorang dalam waktu lama seperti penyakit ginjal, kanker, rheumatoid arthritis, dan penyakit Crohn yang mempengaruhi proses pembentukan sel darah merah sehingga penderitanya mengalami anemia. -
Anemia sel sabit
Sesuai namanya, anemia sel sabit adalah kondisi dimana protein dalam sel darah merah atau hemoglobin berbentuk seperti bulan sabit, yang artinya bentuknya tidak normal dengan teksturnya lengket. Anemia ini disebabkan oleh mutasi genetik hemoglobin yang dimiliki kedua orang tua kemudian diturunkan ke anaknya. -
Thalasemia
Sama dengan anemia sel sabit, jenis anemia yang satu ini juga disebabkan karena adanya mutasi genetik yang menyebabkan penderitanya kekurangan darah merah. -
Anemia hemolitik
Anemia hemolitik adalah kondisi dimana proses penghancuran sel darah merah lebih cepat dibandingkan dengan proses pembentukannya. Anemia ini biasa dialami oleh seseorang dengan penyakit autoimun, kanker darah, dan adanya infeksi bakteri atau virus. -
Anemia aplastik
Jenis anemia yang satu ini terjadi karena adanya kerusakan sumsum tulang sehingga pembentukan sel darah merah menjadi kurang maksimal. -
Anemia karena pendarahan
Yang terakhir adalah anemia karena pendarahan. Seseorang yang mengalami menstruasi, melahirkan, kecelakaan, wasir, infeksi cacing tambang dan radang lambung bisa mengalami pendarahan yang menyebabkan anemia atau kurang darah.
Mengapa Menstruasi Bisa Sebabkan Anemia
Setelah mengetahui jenis-jenis anemia, mari kita bahas kenapa menstruasi bisa menyebabkan seseorang terkena anemia. Seseorang bisa mengalami anemia saat menstruasi jika mengeluarkan darah terlalu banyak atau dikenal dengan menorrhagia. Sekitar 14 dari 100 wanita mengalami menorrhagia karena menstruasi yang berkepanjangan dengan jumlah darah yang dikeluarkan terlalu banyak. Secara normal, darah menstruasi dikeluarkan sekitar 3-6 sendok makan per hari dengan durasi 2-7 hari. Jika terlalu banyak dikeluarkan, tubuh akan kekurangan darah.
Mencegah Anemia Saat Menstruasi
Lalu, apakah ada cara ampuh yang dapat dilakukan untuk mencegah anemia saat menstruasi? Jawabannya, ada! Yaitu dengan penuhi asupan zat besi. Cara pertama yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi seperti daging merah, ati ayam, telur, ikan, kerang, daging kalkun, dan lain sebagainya.
Kamu juga bisa mengonsumsi sayur dan buah untuk membantu mencukupi asupan zat gizi saat menstruasi. Buah-buahan yang dapat kamu konsumsi adalah jeruk atau buah dengan kandungan vitamin C tinggi lainnya seperti lemon, stroberi, dan jambu. Sedangkan, untuk sayurannya, kamu bisa mengonsumsi sayuran hijau seperti brokoli dan bayam. Buah dan sayuran ini mengandung zat yang dapat membantu penyerapan zat besi dengan baik.
Cara sehat selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah mengonsumsi tablet penambah darah. Pasalnya, saat menstruasi tubuh akan kehilangan sejumlah darah dari dalam tubuh, untuk menggantikannya, suplemen atau tablet tambah darah bisa menjadi solusi untuk mendapatkan serapan zat besi dalam tubuh. Yang terakhir adalah dengan menghindari konsumsi makanan yang dapat menghambat proses penyerapan zat besi seperti yang telah dijelaskan di atas.
Nah, itu dia penjelasan mengenai anemia saat menstruasi dan beberapa jenis makanan yang bisa dikonsumsi untuk atasi anemia. Jika kamu mengalami menorrhagia atau darah keluar terlalu banyak, kamu bisa mengatasinya dengan mengubah pola makan lebih sehat, berolahraga dan jaga berat badan normal.
Untuk menghindari adanya gangguan seperti infeksi jamur pada vagina saat menorrhagia, kamu wajib banget rutin mengganti pembalut agar tidak lembab dan menimbulkan tumbuhnya jamur. Kamu juga bisa menggunakan pembalut dengan daya serap tinggi agar darah menstruasi yang keluar bisa terkunci dan area kewanitaan tetap terasa kering.
Pembalut rekomendasi yang bisa kamu gunakan adalah Laurier Healthy Skin. Pembalut ini memiliki inovasi 3D pori bergelombang yang dapat mengunci cairan seketika sehingga permukaan terasa kering. Selain itu, pembalut ini juga memiliki sirkulasi udara yang baik dan membuat kondisi vagina bebas lembab dan bebas iritasi.