Kenali Apa Itu Pubertas Dini, Risiko, dan Pencegahannya!
- Perawakan Pendek.
Masa pertumbuhan tinggi badan akan berakhir selama beberapa periode setelah pubertas, yaitu sekitar 2 hingga 4 tahun. Pada anak yang mengalami pubertas dini, anak memulai masa puncak pertumbuhannya lebih awal dibandingkan dengan anak lainnya.
Pada awalnya, anak akan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan teman seusianya. Namun, kematangan tulang terjadi terlalu dini, sehingga seringkali pertumbuhan berhenti lebih cepat. Inilah yang membuat tinggi badan anak yang mengalami pubertas dini sering kali lebih pendek dibanding anak lainnya.
Namun, bukan berarti anak yang mengalami pubertas dini sudah pasti memiliki perawakan pendek. Sebab, selain faktor pubertas ada faktor lain yang memengaruhi tinggi badan, salah satunya adalah genetik.
Jika anak mengalami pubertas dini, maka pantau kondisi keseharian anak untuk melihat adakah gejala lainnya yang cukup mengkhawatirkan. Misalnya anak mengeluhkan adanya rasa sakit pada bagian tubuh tertentu, anak mulai menghindar dari kehidupan sosial, atau adanya penurunan nilai anak di sekolah.
Baca Juga: 7 Tanda Pubertas yang Perlu Kamu Ketahui
Mencegah dan Mengatasi Pubertas Dini Pada Anak
Ada beberapa penyebab pubertas dini yang tidak bisa dicegah, seperti genetik dan jenis kelamin. Melansir dari alodokter.com, anak perempuan 10 kali lebih rentan mengalami pubertas dini dibandingkan anak laki-laki. Namun, ada beberapa penyebab yang bisa dihindari untuk mencegah terjadinya pubertas dini, seperti:
- Obesitas. Cara mencegahnya adalah dengan menerapkan gaya hidup yang sehat, seperti mengatur pola makan dan aktif bergerak untuk menyeimbangkan kalori yang masuk dan keluar.
- Paparan bahan kimia. Lebih memerhatikan kandungan pada lotion yang digunakan dan sebaiknya hindari penggunaan krim, salep, atau lotion yang mengandung zat kimia tertentu, seperti paraben, yang dapat memicu pubertas dini.
- Konsumsi obat-obatan tertentu. Obat atau suplemen yang mengandung estrogen atau testosteron juga memicu terjadinya pubertas dini. Jadi, ada baiknya mengonsultasikan terlebih dahulu pada dokter ketika akan memberikan obat atau suplemen pada anak.
Namun, jika anak sudah menunjukkan adanya tanda pubertas dini, kamu juga bisa mengatasinya dengan melakukan pengobatan untuk pubertas dini. Tujuan dari pengobatan ini adalah untuk membantu agar pertumbuhan anak terjadi secara normal hingga dewasa, terutama berkaitan dengan tinggi badan.
Untuk menentukan pengobatan yang dilakukan, biasanya akan dilakukan analisis terlebih dahulu mengenai faktor penyebab terjadinya pubertas dini. Jika penyebabnya adalah faktor penyakit atau masalah kesehatan, seperti adanya tumor, maka pengobatan akan fokus pada tumor tersebut terlebih dahulu dengan melibatkan dokter bedah.