Beda Kondisi, Beda Juga Penyebabnya!
“Kenapa sih, menstruasiku bisa telat dari siklus biasanya?” Kamu pasti sering berpikir seperti ini kan, Girls? Hmm….sebenarnya kondisi ini nggak cuma sekali atau dua kali dialami sama seorang perempuan lho. Makanya, kamu harus kenali gejala dan cari tau penyebabnya, supaya kamu bisa langsung memeriksakan diri ke dokter. Nah, berikut ini ada empat kondisi yang mungkin pernah kamu alami pas lagi menstruasi:
Nggak mengalami menstruasi
- Kondisi sehat: Stres, mengalami pertambahan atau pengurangan berat badan secara drastis, menjelang atau baru sembuh dari sakit, atau memakai jenis obat-obatan tertentu yang mengganggu kadar keseimbangan hormon.
- Aktif secara seksual: Hamil.
- Pakai pil kontrasepsi: Kandungan estrogen pil terlalu rendah dibandingkan yang dibutuhkan oleh tubuh.
- Pernah pakai pil kontrasepsi: Tubuh belum terbiasa sama kondisi tanpa tambahan hormon. Sebaiknya langsung pergi ke dokter, kalau udah dialami lebih dari tiga bulan.
- Pakai kontrasepsi hormonal selain pil: Dampak umum dari kontrasepsi yang cuma mengandung progestin. Selain mencegah terjadinya ovulasi, progestin juga berdampak mencegah terjadinya menstruasi.
Menstruasi singkat dan volume darah sedikit
- Kondisi sehat: Indung telur nggak melepaskan sel telur matang.
- Aktif secara seksual: Awal masa kehamilan, janin menempel pada rahim, kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan) kalau disertai rasa nyeri yang sangat berat pada satu sisi perut.
- Pakai pil kontrasepsi: Dampak umum pemakaian pil kontrasepsi yang menyebabkan lapisan dinding rahim nggak terbentuk terlalu tebal.
- Pakai kontrasepsi hormonal selain pil: Dampak umum kontrasepsi, karena kalau siklus menstruasi terjadi secara normal, maka ovulasi nggak bisa dicegah.
Menstruasi yang lama dan volume darah banyak
- Kondisi sehat: Fibroids (pertumbuhan lapisan dinding rahim lunak).
- Aktif secara seksual: Keguguran, apalagi kalau menstruasi telat banget dibanding siklus normal disertai kram perut hebat dan potongan-potongan darah beku.
- Pengguna AKDR: Gejala yang umum, akibat kontrasepsi menyebabkan iritasi dinding rahim.
- Pakai kontrasepsi hormonal selain pil: Gejala umum pemakaian tambahan hormon ke dalam tubuh.
- Baru melahirkan: Rahim yang membesar akibat penebalan dinding rahim, yaitu pelebaran mulut rahim setelah proses persalinan normal. Kondisi ini biasanya nggak disertai nyeri perut seperti menstruasi pada umumnya.
Bercak darah di antara periode menstruasi
- Kondisi sehat: Stres, dan infeksi, kista, polip pada serviks, vagina atau rahim.
- Baru pertama kali pakai kontrasepsi pil: Gejala yang umum saat penambahan hormon ke dalam tubuh, tapi bisa menjadi indikasi yang perlu diwaspadai bahwa pil itu nggak cocok dipakai sama kamu.
- Pakai pil kontrasepsi: Telat mengonsumsi pil.
- Pakai kontrasepsi hormonal selain pil: Gejala yang normal di awal pemakaian kontrasepsi.
- Pengguna AKDR: Infeksi lokal atau peradangan yang disebabkan oleh alat kontrasepsi.
- Hamil: Kondisi normal akibat naik turunnya kadar hormon pada trimester pertama kehamilan.
Kamu pernah mengalami salah satu kondisi di atas nggak, Girls? Ternyata beda kondisi, beda juga gejala dan penyebabnya lho! Makanya, mulai sekarang kamu harus bisa mengenali gejala dan cari tau penyebabnya ya! Supaya kamu tau apa yang harus dilakukan, dan bisa langsung memeriksakan kondisimu ke dokter. So, be aware, Girls!
Ajak teman-temanmu untuk baca artikel ini yuk, supaya mereka tau lebih banyak info tentang menstruasi!