Banyak Keputihan Sebelum Menstruasi, Ini Penyebabnya
Perubahan hormon yang terjadi selama fase tertentu pada siklus menstruasi dapat menyebabkan perubahan pada keputihan. Bisa pada volume, warna, maupun tingkat kekentalan dari keputihan. Berikut pembahasan lebih lanjut mengenai keputihan dan alasan mengapa keputihan bisa lebih banyak keluar menjelang menstruasi.
Mengenal Apa Itu Keputihan
Keputihan adalah cairan pada vagina yang berfungsi menjaga kebersihan, kelembapan, dan keseimbangan mikroorganisme di area vagina. Cairan ini dapat bervariasi tergantung jumlah, warna, dan kekentalan sepanjang siklus menstruasi. Beberapa peran penting keputihan antara lain:
- Menjaga kebersihan vagina
- Membantu membuang sel-sel mati dan bakteri
- Melumasi area vagina
- Menjaga kesehatan jaringan vagina
- Membantu melawan bakteri jahat dan mencegah infeksi
Perubahan Keputihan saat Siklus Menstruasi
Perbedaan warna serta tingkat kekentalan keputihan dipengaruhi oleh perubahan hormon yang terjadi selama siklus menstruasi. Oleh karena itu, keputihan kerap dijadikan acuan untuk memperkirakan masa subur seseorang. Berikut ini adalah beberapa perubahan keputihan yang terjadi selama siklus menstruasi:
1. Fase Menstruasi
Pada fase menstruasi keputihan tidak selalu keluar. Meski ada keputihan yang keluar, sulit untuk melihatnya karena bercampur dengan darah menstruasi.
2. Fase Folikuler
Pada fase folikuler, keputihan biasanya lebih banyak karena peningkatan hormon estrogen. Pada fase ini, umumnya keputihan memiliki tekstur yang kental dan lengket, serta memiliki warna putih susu.
3. Fase Ovulasi
Pada fase ovulasi, keputihan juga akan meningkat dan memiliki tekstur yang licin karena berfungsi juga untuk membantu sperma lebih mudah mencapai sel telur agar terjadi pembuahan. Warna keputihan pada fase ini umumnya putih susu.
4. Fase Luteal
Pada fase luteal, peningkatan hormon progesteron membuat keputihan menjadi lebih pekat atau kering, dengan warna putih atau kekuningan.
Selain pada siklus menstruasi, keputihan juga bisa menandakan terjadinya pembuahan. Pada awal kehamilan, keputihan umumnya memiliki tekstur yang lebih cair, tidak berbau, serta memiliki warna putih susu maupun bening. Selain itu, keputihan yang keluar juga tidak menyebabkan rasa gatal atau sensasi tidak nyaman pada vagina.
Penyebab Keputihan Banyak saat Menstruasi
Pada masa menjelang menstruasi, atau fase luteal, pada umumnya keputihan yang keluar akan lebih sedikit karena peningkatan hormon progesteron untuk mempersiapkan kehamilan. Namun, pada sebagian perempuan perubahan hormon menjelang menstruasi tetap dapat menyebabkan peningkatan keputihan yang masih tergolong normal.
Namun, bagaimana jika keputihan yang keluar justru lebih banyak dari biasanya? Berikut ini beberapa penyebabnya:
1. Perubahan Hormon
Menjelang menstruasi, terjadi perubahan hormon estrogen dan progesteron yang memengaruhi volume serta tekstur keputihan. Terkadang keputihan yang keluar bisa lebih banyak dengan tekstur encer dan licin, serta berwarna bening, kecokelatan, atau kekuningan. Keputihan mungkin memiliki aroma ringan, namun tidak menyengat. Keputihan dengan kondisi seperti ini masih tergolong hal yang wajar.
2. Infeksi Jamur
Infeksi jamur terjadi akibat pertumbuhan jamur Candida albicans di area vagina. Infeksi ini dapat menyebabkan keputihan memiliki warna dan tekstur menyerupai keju cottage, serta menimbulkan rasa gatal pada area vagina dan vulva.
3. Infeksi Bakteri
Keputihan berlebih akibat infeksi bakteri biasanya disebabkan oleh pertumbuhan bacterial vaginosis (BV) yang berlebihan pada area vagina. Penyebab pastinya belum diketahui, namun diduga terkait gangguan keseimbangan mikroba alami di vagina. Keputihan yang dialami penderita infeksi ini umumnya memiliki warna abu-abu atau putih susu dengan aroma amis yang menyengat, terutama setelah berhubungan seksual.
4. Infeksi Menular Seksual
Beberapa jenis penyakit yang termasuk ke dalam infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia dan gonore, dapat menyebabkan peningkatan pada volume keputihan. Umumnya keputihan pada penderita IMS juga memiliki warna dan tekstur yang tidak normal, seperti berwarna kuning atau hijau, dengan tekstur encer agak berbusa. Selain itu, keputihan juga mengeluarkan aroma tidak sedap dan menyengat.
Kesimpulan
Menjelang menstruasi, peningkatan volume keputihan tergolong normal selama tidak disertai aroma menyengat, serta berwarna putih, kecokelatan, atau bening. Namun, jika keputihan banyak disertai dengan aroma yang menyengat, warna yang berbeda, seperti kehijauan, serta rasa gatal atau nyeri pada area vagina maupun vulva, maka hal ini patut diwaspadai.
Jika kamu merasakan adanya gejala tidak normal pada keputihan yang dialami, bisa melakukan konsultasi secara online terlebih dahulu di Ask Dr. Laurier. Melalui Ask Dr. Laurier, kamu bisa bertanya berbagai hal seputar reproduksi, seperti nyeri menstruasi, sakit pinggang menjelang menstruasi, terlambat menstruasi, darah haid keluar sedikit, dan berbagai pertanyaan lainnya.

Untuk menjaga kesehatan vagina, menggunakan pembalut yang tepat selama menstruasi juga sangat penting. Laurier Healthy Skin pembalut pertama yang teruji klinis menjaga kesehatan kulit area kewanitaan. Dengan inovasi baru 3D Pori Bergelombang yang meningkatkan 80% sirkulasi udara karena permukaan pembalut tidak bersentuhan sepenuhnya dengan kulit area kewanitaan dan menyerap cairan seketika, sehingga permukaan tetap kering serta tidak terasa lengket di kulit.
Laurier Healthy Skin juga memiliki permukaan yang ekstra lembut, sehingga nyaman di kulit. Laurier Healthy Skin, Cegah Lembap, Cegah Iritasi!