Awas, Kena Menopause Dini!
Hati-hati, Girls! Sudah sekian waktu belum menstruasi, itu telat datang bulan biasa atau tanda-tanda masalah kesehatan reproduksi menopause dini? Menopause ternyata memang bisa dialami lebih cepat. Normalnya, seorang perempuan akan mengalami menopause saat memasuki rentang usia 45 hingga 55 tahun. Nyatanya, menopause dini mungkin aja terjadi. Kok bisa, ya?
Penyebab Masalah Kesehatan Reproduksi Menopause Dini
Kalau kamu belum tahu, menopause sendiri sebenarnya adalah kondisi ketika tubuh perempuan berhenti menghasilkan hormon reproduksi. Akibatnya, perempuan tersebut nggak lagi mengalami siklus menstruasi. Bukan hanya karena telat datang bulan aja, melainkan benar-benar sudah enggak akan menstruasi lagi buat selamanya gitu, Girls. Nah, seseorang akan dikatakan mengalami masalah kesehatan reproduksi menopause dini kalau kondisi itu sudah terjadi bahkan sebelum mereka memasuki usia 40 tahun.
Menurut ahli, secara umum pemicu masalah kesehatan reproduksi menopause dini tuh pokoknya apapun yang membuat ovarium rusak sehingga enggak berfungsi dengan baik atau bahkan enggak berfungsi sama sekali. Kalau mau dijabarkan, ini nih hal-hal yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan reproduksi menopause dini:
-
Faktor genetik atau keturunan
-
Gaya hidup yang kurang sehat, seperti kebiasaan merokok, kurang olahraga, atau kurang paparan sinar matahari
-
Kromosom nggak lengkap, seperti yang terjadi pada pengidap sindrom Turner atau disgenesis gonad murni
-
Penyakit autoimun, seperti tiroid dan rheumatoid arthritis
-
Epilepsi atau gangguan kejang yang berasal dari otak
-
Pengobatan atau tindakan medis, seperti kemoterapi, operasi pengangkatan ovarium (oophorectomy), atau operasi pengangkatan uterus/rahim (histerektomi)
Dampak Masalah Kesehatan Reproduksi Menopause Dini
Kamu perlu mewaspadai si menopause dini ini sih, Girls. Soalnya, kalau sampai terjadi, efek atau dampaknya sama seperti menopause yang terjadi pada usia lanjut. Contoh dampak masalah kesehatan reproduksi menopause dini yang bakal berpengaruh banget ke hidup kamu antara lain:
-
Berubahnya penampilan fisik, seperti rambut rontok, payudara mengendur, atau berat badan bertambah
-
Kulit, mata, dan mulut terasa kering
-
Tubuh sering terasa panas dan berkeringat
-
Mudah merasa lelah
-
Sulit mengendalikan buang air kecil
-
Rentan terkena penyakit gusi dan gigi, osteoporosis, gangguan kandung kemih, jantung, stroke, kanker usus, serta kanker ovarium
-
Emosi atau kondisi psikologis terganggu, seperti mengalami mood swing, perasaan enggak tenang, susah tidur, hingga depresi
-
Libido atau gairah seksual menurun
-
Vagina terasa lebih tipis dan kurang fleksibel
-
Kehilangan kesuburan atau mandul sehingga enggak bisa hamil dan memiliki keturunan
Cara Meringankan Dampak Masalah Kesehatan Reproduksi Menopause Dini
Meskipun sudah pasti enggak berharap mengalami menopause dini, ada baiknya kita tetap belajar cara-cara meringankan dampak masalah kesehatan reproduksi menopause dini buat antisipasi. Siapa tahu suatu saat kamu bisa membagikan pengetahuan ini ke sesama perempuan yang membutuhkan. Cekidot, Girls!
1. Penanganan Masalah Kesehatan Reproduksi Menopause Dini secara Mandiri
Pertolongan pertama untuk meringankan dampak masalah kesehatan reproduksi menopause dini bisa kamu lakukan secara proaktif atau mandiri, lho. Untuk mengurangi rasa panas di tubuh, misalnya. Hindarilah makanan atau minuman yang panas, berkafein, atau beralkohol serta kenakanlah pakaian tipis berbahan katun. Kamu juga disarankan menerapkan teknik-teknik relaksasi seperti meditasi, pengaturan nafas, yoga, atau taichi untuk meredakan gangguan emosi. Kalau untuk mengurangi rasa enggak nyaman akibat vagina yang kering, cobalah gunakan pelumas vagina berbahan dasar air (jangan pakai yang mengandung gliserin karena justru bisa bikin iritasi). Yang paling penting, jangan lupa ubah gaya hidup jadi lebih sehat! Lakukan olahraga secara rutin, tidur cukup, plus jaga pola makan agar gizi tetap seimbang dengan batasi asupan lemak, gula, dan minyak; perbanyak asupan serat (seperti buah, sayur, atau biji-bijian); serta konsumsi suplemen kalsium dan vitamin D untuk memelihara kesehatan tulang.
2. Penanganan Masalah Kesehatan Reproduksi Menopause Dini dengan Bantuan Dokter
Kalau dampak menopause dini sudah ganggu banget, saatnya cari bantuan dokter. Penanganan medis tetap enggak bakal bisa mengobati masalah kesehatan reproduksi menopause dini, tetapi at least kenggaknyamanan yang ditimbulkan bisa dikurangi. Hal yang mungkin ditawarkan dokter umumnya adalah pemberian terapi pengganti hormon dan obat-obatan, seperti obat antidepresan, obat kejang, obat hipertensi, antibiotik, obat untuk mengatasi rambut rontok, obat tidur, atau pelumas vagina non hormonal.
Sampai sini sudah paham belum, Girls? Semoga bermanfaat biar kamu jadi lebih memahami masalah kesehatan reproduksi menopause dini, ya. Jangan lupa share artikel ini ke mereka yang menurutmu juga harus banget baca!