Darah Menstruasi Jadi Banyak Saat Menghadapi Anak Tantrum
Hai, Bunda! Kamu pernah mengalami anak menangis, merengek sesuatu, berteriak histeris, hingga guling-guling agar keinginannya dituruti? Hampir semua ibu pernah mengalaminya. Tapi tahu tidak? kalau dibiarkan terus-terusan, dapat menjadi kebiasaan dan tentunya membuat kamu kelelahan dan kewalahan. Nah, ciri-ciri tadi biasa disebut dengan tantrum. Jadi, sebenarnya apa itu tantrum? Yuk, simak informasinya di bawah ini.
Apa Itu Tantrum pada Anak
Tantrum adalah ledakan emosi pada anak yang sedang mengalami masa perkembangan ditandai dengan sikap menangis, menjerit, mengamuk, berteriak, marah, hingga guling-guling. Sebenarnya tantrum dikatakan normal karena termasuk bagian dari perkembangan anak untuk menunjukkan bahwa ia dalam keadaan marah/kesal. Tantrum mulai muncul di saat perkembangan bahasa. Oleh karena itu, sering kali anak yang belum bisa mengutarakan perasaannya dengan bahasa akan cenderung menunjukan sikap marah/kesal. Setelah kemampuan berbahasanya membaik, kondisi tantrum ini akan menurun. Apakah tantrum berbahaya? Tantrum dikatakan berbahaya apabila anak mengamuk dalam waktu yang lama dan cukup sering bahkan sampai melukai dirinya sendiri.
Penyebab Tantrum
Sebenarnya, apa sih penyebab tantrum? Selain luapan emosi karena tidak bisa mengutarakan keinginan melalui kecakapan bahasa, tantrum bisa disebabkan oleh :
- Kondisi lapar dan lelah
- Emosi : rasa malu, rasa takut, amarah, dan khawatir
- Tempramen. Anak-anak yang mudah marah akan cenderung lebih mudah untuk mengamuk.
Mengatasi Anak yang Tantrum
Terkadang anak yang sedang di fase ini bikin kamu akan stres dan kewalahan. Untuk mengatasi anak tantrum, ini yang harus dilakukan :
-
Mencoba Tenang
Hal pertama yang wajib kamu lakukan adalah tetap tenang. Anak yang sedang tantrum tidak boleh dihadapi dengan emosi. Dengan bersikap tenang, tantrum akan mudah teratasi dan secara tidak langsung kamu mengajarkan dan menuntun anak kamu untuk tenang juga. -
Tidak Memukul Anak
Saat kewalahan mengatasi anak tantrum, jangan memukul atau menghukum anak dengan kekerasan fisik karena dapat membuat anak meniru perilaku kita saat sedang marah atau kesal. Kamu bisa memeluk dan mencium buah hati agar ia merasa lebih tenang dan dikasihi. -
Alihkan Perhatian
Anak sangat mudah tertarik dengan sesuatu yang baru apalagi jika hal tersebut adalah hal yang menyenangkan dan menarik. Nah, kamu bisa mencoba menawarkan cemilan, hiburan/candaan, atau barang kesukaannya. Dengan hal ini, anak jadi teralihkan dan berhenti menangis dan mengamuk. Terkadang anak juga bisa menjadi tantrum karena lelah, kamu bisa mengajaknya tidur agar anak kembali tenang, lalu tertidur.
Seusai anak tantrum, alangkah baiknya kamu menerapkan pola asuh yang demokratis. Pola asuh ini mengajarkan orang tua bersikap layaknya seperti teman biasa yang bisa menjadi pendengar yang baik, memuji anak saat melakukan kebaikan, memberi kasih sayang yang cukup tanpa membeda-bedakan (jika memiliki lebih dari 1 anak kecil), membiarkan anak bereksplorasi untuk perkembangan, memberi peringatan halus ketika salah, dan rajin untuk mengajak anak berkomunikasi untuk melatih kemampuan anak dalam berbahasa dan berbicara.
Cara Mencegah Tantrum
-
Hindari melakukan tindakan/perkataan yang dapat memicu emosi anak. Seperti ketidak-konsistenan. Misalnya, dalam waktu 10 menit lalu kamu mengatakan kepada anak untuk bermain pasir di halaman, lalu saat anak bermain, kamu menyuruhnya untuk pindah ke taman. Hal itu dapat merubah mood dan temperamen anak.
-
Jangan meremehkan kemampuan anak dan lakukan komunikasi pada anak.
-
Membiarkan anak untuk membawa makanan atau mainan kesayangannya saat sedang bersama, karena dengan adanya mainan atau makanan tersebut, perhatian anak bisa teralihkan dan meminimalisir tantrum.
-
Pastikan anak tidur dengan cukup, tidak lelah, dan tidak lapar ketika diajak bepergian.
-
Memberikan pilihan agar anak merasa tercukupi dan memiliki apa yang ia mau. Misalnya, sebelum pergi, kamu bisa meminta anak untuk memilih makanan atau mainan yang akan dibawa. Dengan begitu, anak tidak akan teralihkan dengan hal lain karena telah memilih apa yang ia pilih. Selain itu, hindari godaan yang memicu anak menjadi labil untuk memilikinya.
Referensi : https://www.webmd.com/parenting/guide/preventing-temper-tantrums-in-children#2
Hubungan Anak Tantrum dengan Menstruasi
Lalu apa hubungan menstruasi dengan anak yang tantrum? Anak yang tantrum dapat membuat kamu memiliki volume darah menstruasi yang lebih banyak lho. Normalnya, darah menstruasi akan keluar lebih banyak di hari pertama dan kedua menstruasi lalu kembali normal dan berkurang hingga menstruasi berakhir. Namun, wanita dengan anak yang tantrum dapat memiliki volume darah menstruasi menjadi lebih banyak yang ditandai dengan menstruasi lebih dari 7 hari, 1-2 jam mengganti pembalut karena darah sudah penuh, adanya gumpalan, dan sering tembus.
Darah menstruasi yang banyak bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti miom, adanya radang pada ovarium dan tuba falopi, jaringan non-kanker maupun kanker yang tumbuh di area rahim, kehamilan di luar rahim, pembekuan darah, dan ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron yang mengakibatkan volume darah menjadi lebih banyak dan lebih lama.
Wanita yang memiliki anak tantrum akan merasa stres dan cemas, kondisi psikologis inilah yang membuat adanya gangguan menstruasi pada wanita, yaitu darah menstruasi yang jadi lebih banyak. Saat menstruasi, wanita mengalami kekurangan zat gizi besi karena peluruhan darah. Oleh karena itu, darah menstruasi yang keluar terlalu banyak dapat menyebabkan kamu menjadi lemas, pusing, hingga sesak napas. Untuk mencegahnya kamu dapat melakukan me time, olahraga teratur, kelola stres, dan minta bantuan pada pasangan untuk mengatasi anak tantrum.
Saat mengalami darah menstruasi yang banyak dan deras, kamu bisa memilih pembalut yang dapat membuat kamu lebih nyaman. Kamu bisa menggunakan Laurier Celana Menstruasi ketika mengalami hari deras.
Pembalut ini memiliki berbagai ukuran mulai dari S hingga XL yang fit mengikuti bentuk tubuh. Bahan dari pembalut ini lembut dan tipis seperti celana dalam katun. Selain itu, dengan daya serap 5x lipat dari pembalut malam, pembalut ini bisa jadi pilihan biar kamu anti bocor seharian dan membuat kamu nyaman melakukan aktivitas seharian. Yuk, coba sekarang!