ask dr laurier
Punya pertanyaan seputar kewanitaan dan Menstruasi?

Vagina Sering Terasa Gatal? Bisa Jadi Karena Hal Ini

Vagina Sering Terasa Gatal? Bisa Jadi Karena Hal Ini

Author: Tim Edukasi Laurier

14 Sep 2021

Vagina Sering Terasa Gatal? Bisa Jadi Karena Hal Ini

Olahraga apa yang sering kamu lakukan di masa PPKM ini? Apapun olahraganya, pastikan kamu tetap menjaga area vagina tidak lembab ya. Jangan sampai keringat yang diproduksi berdampak ke masalah kesehatan di vagina. Nah, apa saja sih risiko kesehatan yang berhubungan dengan vagina? Ini dia infonya. 

Selain bikin gak nyaman, ternyata keringat di vagina juga bisa menimbulkan penyakit berbahaya. Apalagi kalau kamu tipe orang yang cuek dengan higienitas area vagina. Sebagai gambaran, berikut ini beberapa penyakit vagina yang bisa terjadi gara-gara lembab akibat keringat. 

1. Iritasi 

Penyakit pertama yang bisa menerpa kamu yaitu iritasi di bagian vulva. Vulva adalah bagian terluar dari vagina kita yang berfungsi untuk melindungi vagina. Kalau vagina berkeringat terus, bagian vulva kita akan iritasi akibat gesekan dan kelembapan yang tinggi.

Perlu kamu tahu kalau iritasi di area ini bikin vagina kita terasa sakit. Gak cuma itu, iritasi di vulva akibat vagina lembab karena keringat juga bisa menyebabkan infeksi berbahaya. Hal ini terjadi karena bakteri dan jamur yang berkembang biak secara masif. Kalau hal ini terjadi terus-menerus, lebih baik kamu kurangi dulu aktivitas atau olahraga yang memicu tubuh mengeluarkan keringat berlebih ya, girls! 

2. Bau gak sedap

Aduh, ini asli bikin males sih. Yap, vagina yang sering lembab karena keringat bisa menyebabkan timbulnya bau yang gak sedap. Kurang lebih analoginya mirip-mirip sama bau ketiak pas kita habis keringatan dan gak pakai deodoran. Kebayang kan, aroma gak sedapnya? 

Kenapa sih area vagina bisa menimbulkan bau gak sedap? Nah, hal ini terjadi karena keringat yang dihasilkan di sekitar area vagina kita biasanya jauh lebih tebal dan berminyak. Keringat pada area vagina inilah yang memiliki kandungan protein dan akan menjadi makanan bagi bakteri penyebab bau pada vagina kita. 

Kalau sudah begini, sebaiknya kita segera ke dokter untuk dicek apa yang salah dengan kelenjar keringat kita.

3. Timbul bintik-bintik 

Pernahkah kamu mendapati di area vagina timbul semacam bintik-bintik? Nah, hal ini biasanya terjadi di area labia vagina. Ada beberapa penyebab timbulnya bintik-bintik ini. Salah satunya adalah karena iritasi kulit. Hal ini biasanya terjadi karena kamu sering menggunakan celana yang terlalu ketat. 

Penyebab lainnya yaitu folikulitis. Hal ini biasa terjadi kalau kamu terbiasa mencukur rambut di sekitar vagina. Bintik-bintik ini bisa jadi juga disebabkan karena infeksi jamur. Indikasinya yaitu kamu akan merasa bintik-bintik ini terasa sangat gatal. 
 

Cara menjaga kebersihan vagina
 

Setelah kamu mengenal beberapa penyakit di vagina yang lembab akibat keringat, sekarang saatnya kamu tahu solusinya. Jangan sampai kamu menganggap remeh hal ini ya, girls. Karena sesuai kata pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati. Nah, berikut ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menjaga area vagina tetap higienis dan bersih. 

Pertama, bilas bersih setelah buang air. Setiap kamu habis buang air kecil atau buang air besar, biasakan untuk membersihkan vagina dengan benar. Caranya yaitu dengan membasuhnya menggunakan air bersih dari arah depan ke belakang. Hal ini bisa mencegah vagina atau uretra kemasukan bakteri dari anus yang bisa menyebabkan infeksi saluran kemih hingga infeksi ginjal dan infeksi bakteri pada vagina.

Kedua, hindari membersihkan vagina menggunakan sabun yang mengandung parfum. Hal ini karena penggunaan sabun yang mengandung parfum bisa memengaruhi keseimbangan bakteri normal pada vagina, pH vagina, dan mungkin juga bisa menyebabkan iritasi. Solusinya, pilihlah sabun yang berbahan lembut, dan memiliki pH seimbang. Sebaiknya penggunaan sabun hanya untuk pemakaian luar.

Ketiga, keringkan dengan handuk. Setelah membersihkan vagina, jangan lupa untuk mengeringkan dengan handuk bersih atau tisu yang berbahan lembut. Hal ini karena bakteri dan jamur bisa dengan mudah berkembang biak pada area yang lembap. Jika menggunakan tisu, pastikan gak ada serat tisu yang tertinggal dan menempel, karena tisu yang lembab bisa menjadi sarana bakteri berkembang biak.

Keempat, gunakan pakaian dalam yang nyaman. Jika memungkinkan, sebaiknya kamu menggunakan celana dalam yang terbuat dari bahan katun. Soalnya, bahan ini bisa menyerap keringat dengan baik sehingga membantu mengurangi kelembaban berlebih pada vagina. Jangan lupa untuk mengganti pakaian dalam, terutama setelah beraktivitas.

Kelima, gunakan produk pembersih kewanitaan yang tepat. Memilih produk untuk menjaga kebersihan vagina seringkali membingungkan. Soalnya, ada banyak banget pilihan produk yang dijual di pasaran. Meski demikian, gak semua produk aman digunakan sehari-hari. Nah, berikut adalah hal-hal yang perlu kamu perhatikan. 

Pastikan produknya bersifat hypoallergenic. Sebelum membeli produk ini, sebaiknya kamu cek label yang tertera pada produk. Disarankan membeli produk yang mencantumkan label hypoallergenic. Soalnya, produk ini memiliki risiko lebih rendah menimbulkan reaksi alergi.

Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pastikan produknya mengandung lactobacillus. Ini merupakan salah satu jenis bakteri baik yang terdapat di vagina. Bakteri ini berperan dalam mencegah pertumbuhan bakteri jahat yang bisa menyebabkan infeksi di vagina. Beberapa produk, diketahui memiliki kandungan ekstrak susu dengan lactobacillus, sehingga bisa mencegah pertumbuhan bakteri jahat pada vagina dan juga menjaga keseimbangan pH vagina dengan baik.

Keenam, gunakan pembalut yang tepat. Agar vagina kamu tetap bersih dan higienis. Pastikan kamu gak memilih sembarang pembalut ya. Sebaiknya kamu memilih pembalut yang terbukti nyaman walaupun digunakan aktivitas sehari-hari. 

Sebagai rekomendasi, kamu bisa menggunakan pembalut Laurier Healthy Skin. Pembalut ini memiliki inovasi baru 3D pori bergelombang yang mampu menyerap cairan seketika dan meningkatkan 80% sirkulasi udara sehingga pembalut tetap kering. Pembalut ini cocok banget jadi andalan untuk mencegah iritasi di daerah vagina kamu karena bisa mencegah lembab! 

Related Articles

13 Nov 2019

3 Gangguan Kesehatan yang Bikin Miss V Gatal

Kamu tau nggak sih, Girls? Kalau organ genital perempuan yang sering disebut miss v ini, ternyata te...
06 Jan 2020

Tanda-tanda Tubuhmu Memasuki Periode Ovulasi

Girls, selama tubuhmu berkembang, kamu akan mengalami periode ovulasi, yaitu periode penting di dala...
09 Apr 2019

Cari Tahu Lebih Banyak Tentang Vaksin HPV, yuk!

    Girls, kamu harus tau nih, kalau cewek yang udah aktif berhubungan seks, san...